Kisah Penisunan Guru di Bekasi, Tulus Ajari Bahasa Jepang Tanpa Patok Harga: 'Saya Ikhlas Terima'

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah kisah penisunan guru di Bekasi bernama Rudy Dermawan. Di usianya yang tak lagi muda, Rudy buka kelas bahasa Jepang tanpa mematok harga.

Di usia 64 tahun, Rudy Dermawan menuliskan babak hidup yang tak biasa.

Pensiunan guru Bahasa Jepang itu meninggalkan riuh kelas konvensional dan memilih mengajar dari rumahnya di Bekasi, kota persinggahan setelah puluhan tahun berdinas.

Bedanya, kali ini ia tak lagi terikat seragam PNS—yang melekat justru semangat berbagi tanpa tarif baku.

Rudy membuka kursus daring dengan satu syarat sederhana: bayar seikhlasnya.

Bagi sebagian orang, konsep ini terdengar nekat, bahkan mustahil bertahan.

Namun Rudy bergeming. “Saya ikhlas terima. Ada yang bayar Rp 5.000, ada yang Rp 100.000, bahkan pernah sampai Rp 1,5 juta.

Tapi saya enggak menuntut. Yang penting mereka serius belajar,” ujarnya, Senin (9/6/2025), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Teganya Mahasiswa Bobol Rekening Kakek Pensiunan, Kirim Link Palsu Lewat WhatsApp, Kabur ke Kamboja

Viral karena Keikhlasan

Semuanya bermula saat pandemi 2020—ketika banyak orang terkurung sunyi, Rudy menolak diam.

Ia menghubungi empat tetangga dan memulai kelas daring sederhana.

Setelah resmi pensiun pada 2021—tanpa gaji pensiun yang langsung cair—ia mantap membuka kursus untuk publik melalui Facebook.

Baru-baru ini, unggahannya disebarluaskan akun Threads @otaku_anime_indonesia.

Dalam tangkapan layar yang viral, Rudy menawarkan program “Bahasa Jepang dasar hingga percakapan” memakai buku Minna no Nihongo.

Ia menuliskan pesan lugas: “Biaya kursus seikhlasnya setiap bulan sebelum mulai belajar.