Breaking News:

Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi Siap Jadi Ayah Asuh Anak Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon: Biaya Sekolah Ditanggung!

Dedi Mulyadi memastikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menanggung penuh biaya pendidikan seluruh anak-anak yang orang tuanya menjadi korban

Editor: Amir M
Kolase Tribunnews/ Instagram @dedimulyadi71
LONGSOR GUNUNG KUDA - (kiri) Dedi Mulyadi dan (kanan) evakuasi korban longsor di lahan galian C di Cirebon. Dedi Mulyadi siap jadi ayah asuh anak korban longsor di Gunung Kuda, Cirebon. 

“Jenis batuan seperti ini seharusnya ditambang dari atas ke bawah, bukan sebaliknya.

Ini sudah dijelaskan berkali-kali oleh inspektur tambang,” ujar Bambang, Jumat (30/5/2025).

Bambang menambahkan, pihaknya sudah memberikan peringatan keras, namun tidak diindahkan.

“Ini adalah kesalahan dalam metode penambangan. 

Kami dari dinas sudah memperingatkan berkali-kali, bahkan dengan nada yang cukup keras,” katanya.

Hingga Sabtu (31/5/2025), tim gabungan berhasil menemukan 14 korban meninggal dunia.

Baca juga: Aturan Baru Dedi Mulyadi Juni 2025, SD-SMA di Jabar Masuk Sekolah Jam 06.00 WIB: Saya yang Pertama!

EVAKUASI KORBAN - Tim gabungan kembali menemukan dua korban tewas dalam bencana longsor di kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025).—-Sosok pemilik tambang batu di lokasi longsor tersebut kini diamankan polisi untuk dimintai keterangan.
EVAKUASI KORBAN - Tim gabungan kembali menemukan dua korban tewas dalam bencana longsor di kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025).—-Sosok pemilik tambang batu di lokasi longsor tersebut kini diamankan polisi untuk dimintai keterangan. (Tribuncirebon.com / Eki Yulianto)

Sebelumnya, Dedi Mulyadi, langsung memerintahkan jajarannya untuk menutup lokasi galian C di Gunung Kuda, di Kabupaten Cirebon.

Langkah itu dilakukan setelah terjadi longsor dan menimbun sejumlah pekerjanya. 

Sebelum menjadi gubernur, Dedi mengaku sempat berkunjung ke lokasi galian tersebut dan melihat aktivitas tambang yang dilakukan tanpa standar keamana ketat. 

"Tetapi karena sudah berizin dan izinnya berlangsung sampai Oktober 2025, dan waktu itu saya tidak punya kapasitas apapun untuk menghentikan, maka penambangan tersebut terus berlangsung," ujar Dedi, Jumat (30/5/2025).

Dedi mengaku sudah meminta Dinas Sumberdaya Mineral (SDM) Provinsi Jabar untuk datang ke lokasi dan meminta perusahaan pengelola tambang tersebut ditutup permanen.

"Dari sisi aspek kebijakan, saya sudah memerintahkan kepala SDM, dan seluruh jajaran yang hari ini sudah berada di lokasi untuk mengambil tindakan tegas.

Perusahaan itu ditutup untuk selamanya," katanya. 

Dedi pun menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut. 

"Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya warga Jawa Barat di penambangan tersebut.

Tentunya warga itu sedang bekerja, memenuhi kebutuhan keluarganya walaupun pekerjaannya diancam bahaya, dan ini sebenarnya menjadi tanggung jawab bagi pengelola tambang," katanya. 

(Kompas.com/ Ihsanuddin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Tags:
Dedi MulyadiGunung Kuda
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved