Breaking News:

Arti Istilah Viral

Apa Arti Red String Theory Viral di TikTok? Istilah Berkaitan dengan Konsep Jodoh, Cek Maknanya!

Cari tahu arti dari istilah viral Red String Theory sering seliweran di TikTok. Berkaitan dengan konsep jodoh.

TribunTrends.com/Canva
ARTI ISTILAH VIRAL - Simak arti dari istilah viral Red String Theory seliweran di TikTok. Berkaitan dengan konsep jodoh. 

TRIBUNTRENDS.COM - Belakangan ini istilah Red String Theory sering seliweran di berbagai media sosial, tak terkecuali TikTok.

Di TikTok, sejumlah netizen membagikan kisah mereka yang berkaitan dengan Red String Theory.

Red String Theory sering dikaitkan dengan konsep jodoh, di mana pertemuan dua orang yang terasa begitu akrab, seolah ada kekuatan tak kasatmata yang menyatukan keduanya. 

Perasaan semacam ini sering kali dikaitkan dengan konsep Red String Theory, atau yang juga dikenal sebagai Invisible String Theory.

Teori Benang Merah ini sempat menjadi perbincangan hangat di platform TikTok, beberapa waktu lalu.

Lalu, sebenarnya apa itu Red String Theory? Yuk, kita kupas lebih dalam penjelasannya, mengutip dari Womens Health Mag berikut ini!

Baca juga: Apa Arti Alternate Universe Atau AU Istilah Viral di TikTok & Twitter? Hits di Kalangan Anak Muda

Pengertian Red String Theory

Ilustrasi pasangan zodiak
ARTI ISTILAH VIRAL - Ilustrasi pasangan kekasih. Inilah arti dari istilah viral Red String Theory. (Freepik)

Konsep Invisible String Theory berangkat dari keyakinan bahwa setiap orang memiliki seseorang spesial yang terhubung dengannya melalui benang tak terlihat.

Menurut Marisa T. Cohen, PhD, LMFT, seorang terapis pernikahan dan keluarga, teori ini meyakini bahwa meskipun dua orang bisa saja terpisah dan kembali bertemu berkali-kali sepanjang hidup, mereka sejatinya tak pernah benar-benar berpisah—karena ada “benang tak kasatmata” yang terus menghubungkan mereka.

Di sisi lain, dalam budaya Asia Timur, terdapat konsep serupa yang dikenal dengan nama Red String Theory.

Teori ini berakar dari mitologi Tiongkok dan Jepang yang mempercayai bahwa setiap individu telah ditakdirkan untuk bersama dengan pasangan sejatinya, melalui benang merah tak terlihat yang menghubungkan keduanya sepanjang perjalanan hidup.

Menurut Mystic Michaela, seorang medium spiritual sekaligus pembawa acara Know Your Aura Podcast, benang merah ini merupakan simbol takdir yang memastikan bahwa dua jiwa yang telah ditentukan akan selalu menemukan jalan untuk bersatu, apa pun rintangannya.

Asal Usul dan Pengaruh Budaya Pop

Invisible String Theory semakin populer berkat budaya pop. Taylor Swift, misalnya, mengangkat konsep ini dalam lagunya Invisible String yang ada di album Folklore.

Film nominasi Oscar Past Lives juga menggambarkan bagaimana dua orang yang memiliki hubungan mendalam terus kembali ke dalam kehidupan satu sama lain, seolah-olah ada kekuatan tak terlihat yang menyatukan mereka.

Di media sosial, terutama TikTok, teori ini menjadi tren dengan ribuan unggahan yang menceritakan pengalaman pribadi tentang pertemuan yang terasa 'ditakdirkan'.

Banyak pengguna berbagi kisah tentang menemukan pasangan atau teman yang tampaknya telah ditentukan oleh semesta jauh sebelum mereka menyadarinya.

Dampak Positif dan Negatif dari Red String Theory

Teori ini memiliki dampak psikologis yang beragam bagi mereka yang mempercayainya:

  • Dampak Positif

1. Memberi Harapan dalam Hubungan: Banyak orang merasa lebih santai dalam mencari pasangan karena percaya bahwa semesta telah menyiapkan seseorang untuk mereka.

2. Membantu Mengatasi Kesepian: Keyakinan bahwa seseorang di luar sana sudah ditakdirkan untukmu dapat membantu mengurangi perasaan kesepian.

3. Membantu Menerima Perjalanan Hidup: Teori ini bisa menjadi pengingat bahwa segala sesuatu terjadi dengan alasan dan bahwa hubungan yang penting akan selalu menemukan jalannya sendiri.

  • Dampak Negatif

1. Mengabaikan Realitas Hubungan: Mengandalkan teori ini bisa membuat seseorang tidak berusaha dalam hubungan, berpikir bahwa takdir akan menyelesaikan segalanya.

2. Menyebabkan Ketidakpuasan dalam Hubungan: Keyakinan bahwa hanya ada 'satu orang yang ditakdirkan' bisa membuat seseorang mempertanyakan hubungan yang sedang dijalani dan terus mencari yang lebih baik.

3. Menghambat Pertumbuhan Pribadi: Bergantung sepenuhnya pada konsep takdir bisa menghambat seseorang dalam mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.

Bagaimana Cara Menggunakan Teori Ini Secara Positif?

Meskipun teori ini tidak memiliki dasar ilmiah, kamu dapat menggunakannya sebagai cara berpikir yang positif dalam kehidupan dan hubungan:

  • Tetap Realistis dalam Hubungan – Percaya pada takdir tidak berarti mengabaikan usaha dalam membangun hubungan yang sehat.
  • Prioritaskan Kebutuhan Pribadi – Jangan berkompromi dengan nilai-nilai dan kebutuhanmu hanya karena merasa seseorang 'ditakdirkan' untukmu.
  • Terbuka dengan Peluang Baru – Perhatikan pertemuan kebetulan, tetapi tetap berperan aktif dalam menciptakan kesempatan bagi diri sendiri.

Red String Theory atau Invisible String Theory adalah konsep menarik yang memberikan perspektif baru tentang hubungan manusia.

Namun, seperti semua teori, penting untuk menggunakannya sebagai sumber harapan, bukan sebagai satu-satunya panduan dalam menjalani hidup dan hubungan.

(Tribuntrends/Parapuan.co/Disempurnakan dengan bantuan AI)

Tags:
TikTokRed String Theory
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved