Breaking News:

Skandal Dokter Bandung

Riwayat Digital Priguna Anugerah, Dokter Pemerkosa di RSHS Bandung, Barbuk, Hasil Visum: Bercak Mani

Inilah riwayat digital Priguna Anugerah Pratama, dokter pemerkosa di RSHS Bandung, barang bukti, hasil visum menunjukkan bercak mani di genital korban

Editor: Agung Santoso
Tribun Network
Dokter PPDS Unpad melakukan pelecehan terhadap keluarga pasien. 

Inilah riwayat digital Priguna Anugerah Pratama, dokter pemerkosa di RSHS Bandung, barang bukti, hasil visum menunjukkan bercak mani di genital korban

TRIBUNTREDS.COM - Nama Priguna Anugerah Pratama mungkin tidak banyak dikenal publik sebelumnya. Namun, dalam waktu singkat, ia menjadi perhatian nasional setelah namanya dikaitkan dengan dugaan kasus pelecehan seksual yang mengguncang kepercayaan publik terhadap dunia kesehatan—khususnya karena pelaku diduga memanfaatkan statusnya sebagai tenaga medis yang memiliki akses terhadap obat bius.

Latar Belakang Pendidikan dan Karier
Priguna adalah peserta aktif Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), salah satu institusi pendidikan kedokteran ternama di Indonesia. Ia resmi terdaftar sebagai residen anestesi sejak 24 Mei 2024.

Sebelumnya, ia menyelesaikan pendidikan kedokteran umum di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Rekam jejak akademiknya tergolong standar untuk seorang calon dokter spesialis—namun kini namanya justru dikenal publik karena keterlibatannya dalam kasus hukum yang mencoreng dunia medis.

DITEMUKAN BERCAK MANI - Hasil visum kuatkan dugaan Dokter Priguna Anugerah renggut kesucian gadis keluarga pasien RSHS Bandung, ada bercak mani, pelaku coba akhiri hidup
DITEMUKAN BERCAK MANI - Hasil visum kuatkan dugaan Dokter Priguna Anugerah renggut kesucian gadis keluarga pasien RSHS Bandung, ada bercak mani, pelaku coba akhiri hidup (Tribun Network)

Kronologi Singkat Kasus
Kasus ini bermula dari laporan seorang anggota keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung. Korban, yang merupakan anak dari pasien, disebut didampingi oleh Priguna—yang saat itu bertugas sebagai residen—dengan dalih melakukan pemeriksaan darah.

Ia kemudian mengajak korban menuju Lantai 7 Gedung MCHC, salah satu fasilitas di RSHS, tempat praktik pelaku. Di sanalah dugaan aksi pelecehan terjadi.

Menurut pihak kepolisian, pelaku diduga memberikan obat bius kepada korban hingga tidak sadarkan diri, lalu melakukan tindakan asusila.

Laporan resmi dari keluarga korban diterima oleh kepolisian pada 18 Maret 2025, dan dalam kurun waktu kurang dari tiga minggu, penyelidikan berhasil menetapkan Priguna Anugerah Pratama (PAP), 31 tahun, sebagai tersangka.

Tindakan Tegas dari Institusi
Menanggapi kasus ini, pihak Universitas Padjadjaran menyatakan telah mencabut status pendidikan Priguna dari program spesialis. Dalam pernyataan resminya, Unpad menyebut bahwa pelaku telah melakukan pelanggaran etik profesi berat serta pelanggaran disiplin, sehingga diberhentikan secara tidak hormat dari program PPDS.

RSHS juga menegaskan bahwa Priguna bukan merupakan pegawai tetap rumah sakit, melainkan peserta pendidikan klinik dari institusi luar yang sedang menjalani praktik di rumah sakit tersebut. Kedua institusi sepakat untuk bersikap tegas dan transparan, serta mengecam segala bentuk kekerasan, khususnya kekerasan seksual, dalam lingkungan medis dan akademik.

SOSOK DOKTER TERJERAT SKANDAL - Siapa Priguna Anugerah? Ini akun Instagram, linkedin, jejak digital dokter diduga lecehkan keluarga pasien di RSHS Bandung Jawa Barat
SOSOK DOKTER TERJERAT SKANDAL - Siapa Priguna Anugerah? Ini akun Instagram, linkedin, jejak digital dokter diduga lecehkan keluarga pasien di RSHS Bandung Jawa Barat (Tribun Network)

Jejak Digital: Sosok Priguna Sebelum Kasus Mencuat
Pasca viralnya kasus ini, publik ramai menelusuri jejak digital sang pelaku. Akun Instagram yang diduga milik Priguna tampaknya telah dinonaktifkan atau diubah menjadi privat, kemungkinan untuk menghindari hujatan dari warganet.

Namun, akun LinkedIn miliknya masih bisa diakses. Dalam profil tersebut, tertulis riwayat pendidikan di Universitas Kristen Maranatha dan statusnya sebagai residen anestesi di Universitas Padjadjaran. Profil itu menjadi salah satu sumber informasi publik untuk mengenal latar belakang sang tersangka sebelum kasus ini mencuat.

Barang Bukti dan Hasil Visum
Dalam konferensi pers yang digelar oleh Polda Jawa Barat pada 9 April 2025, aparat menunjukkan sejumlah barang bukti yang memperkuat dugaan terhadap tersangka.

Salah satu hasil visum menyebut adanya bercak mani pada tubuh korban, yang menjadi indikator penting dalam penyidikan.

Pihak kepolisian juga mengungkap bahwa pelaku sempat mencoba mengakhiri hidup dengan menyayat nadi, namun berhasil diselamatkan. Upaya ini disebut-sebut terjadi setelah tekanan publik yang masif terhadap dirinya.

Halaman
12
Tags:
Priguna AnugerahBandungdokter
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved