Pekerjaan Ridwan Kamil usai Gagal di Pilkada Jakarta 2024, Balik Jadi Dosen & Pebisnis:Ini Bisnisnya

Mengelola Bisnis yang Mendunia

Tak hanya berhenti di dunia akademik, Ridwan Kamil juga sukses mengembangkan bisnisnya yang sudah terkenal, terutama di bidang kopi.

Setelah tidak lagi menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, ia memulai Jabarano Coffee, sebuah bisnis kafe yang kini tidak hanya dikenal di Bandung tetapi sudah merambah ke luar daerah hingga mancanegara.

Beberapa waktu lalu, Ridwan Kamil meresmikan cabang Jabarano Coffee di Ubud, Bali, dan bahkan hingga ke Australia. Bisnis kafe ini bertujuan untuk memperkenalkan kopi khas Jawa Barat ke seluruh dunia.

Dengan kegigihan dan visi yang kuat, Ridwan Kamil berhasil mengembangkan bisnis ini dalam waktu singkat, memperlihatkan keberhasilannya dalam dunia wirausaha.

Aktif di Dunia Media Sosial

Selain bisnis dan akademik, Ridwan Kamil juga dikenal sebagai seorang figur publik yang sangat aktif di media sosial.

Sejak menjabat sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat, ia menggunakan Instagram dan Twitter untuk berinteraksi dengan masyarakat, menyampaikan pesan-pesan positif, serta berbagi perkembangan proyek-proyeknya.

Melalui media sosial, Ridwan Kamil mampu memperluas jangkauan pengaruhnya, dan bahkan pernah meraih hingga 21 juta pengikut di Instagram.

Kurator Pembangunan IKN

Meskipun tidak lagi menjabat sebagai Gubernur, Ridwan Kamil tetap berkontribusi besar dalam pembangunan Indonesia, khususnya dalam proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Ridwan Kamil dipercaya sebagai kurator pembangunan IKN. 

Dalam perannya, ia bertugas mereview, mengoreksi, dan mengarahkan berbagai rencana pembangunan yang akan dijalankan di IKN agar selaras dengan konsep-konsep penting seperti "Forest Green City," "Smart Intelligence City," "Net Carbon," dan "Livable/Walkable City."

Lewat unggahan media sosialnya pada Mei 2024, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa sudah ada puluhan proyek IKN yang telah direview dan dikurasi olehnya.

Ia menyatakan bahwa pekerjaan tersebut merupakan bagian dari sumbangsihnya untuk bangsa melalui dimensi keilmuan.