Breaking News:

Dedi Mulyadi

Sosok Irin, Tolak Bantuan Dedi Mulyadi Meski Kondisi Rumah Tak Layak: Uang Tak Bisa Beli Kebahagiaan

Inilah sosok Irin, pria yang menolak bantuan Dedi Mulyadi untuk dikontrakkan rumah meski kondisi rumahnya di pinggir kali membuat prihatin.

Editor: Galuh Palupi
Instagram @dedimulyadi71
DEDI MULYADI - Capture unggahan video Dedi Mulyadi di Instagram @dedimulyadi71 pada Rabu (19/3/2025). Dedi Mulyadi menawarkan bantuan pada Irin, pria yang tinggal di pinggir Sungai Cikapundung 

Sementara istri Irin dikabarkan kabur.

"Istrinya kabarnya kabur," kata Dedi.

Baca juga: 3 Gebrakan Dedi Mulyadi 100 Hari Pertama Program Kerja, Atasi Banjir hingga Larang Ibu-ibu Ngerumpi

Dedi Mulyadi Temui Wamen PU Bahas Penanganan Banjir di Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menemui Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Senin (17/3/2025). 

Pertemuan tersebut membahas penanganan banjir di seluruh wilayah Jawa Barat, dengan fokus utama pada pelebaran sungai di kawasan Kota/Kabupaten Bgoro dan Kota/Kabupaten Bekasi. 

Dalam pertemuan itu, Gubernur Dedi menanyakan anggaran yang dibutuhkan untuk normalisasi sungai di Jawa Barat. 

“Berapa anggaran untuk normalisasi sungai di Jawa Barat, Bu?” tanya Dedi kepada Wamen PU dalam video yang diunggah Dedi di media sosial, dilansir dari Kompas.com.

DEDI MULYADI DI BEKASI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi geram mendapati alat berat exkavator yang sempat dikerahkan malah didapati malah tidak lagi bekerja mengeruk sungai di Bekasi
DEDI MULYADI DI BEKASI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi geram mendapati alat berat exkavator yang sempat dikerahkan malah didapati malah tidak lagi bekerja mengeruk sungai di Bekasi (KDM Channel)

Menanggapi pertanyaan tersebut, Wamen PU Diana Kusumastuti mengungkapkan bahwa terdapat sepanjang 33 km sungai yang harus diselesaikan pelebarannya, sementara saat ini kurang dari 19,4 km harus dirampungkan. 

“Nilai biayanya Rp 3,6 triliun. Itu baru tanggulnya saja tahun ini,” ujar Diana. 

Selain itu, terdapat delapan kolam retensi yang harus dibangun guna menanggulangi banjir. 

“Sementara biaya kolam retensinya saat ini sedang dilakukan feasibility study (FS), dan dalam waktu dekat akan selesai. Pada 2026, insya Allah bisa dimulai membangun kolam retensi,” tambahnya. 

Diana juga menekankan bahwa kantor Kementerian PU dibangun di kawasan hutan yang memiliki berbagai jenis tanaman dan satwa. 

“Kami juga mengelola sampah sehingga ini menjadi kawasan hijau. Mudah-mudahan bisa dicontoh kementerian lain dalam melakukan penataan kawasan,” ujar Diana. 

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Dedi menegaskan pentingnya penyelamatan ekosistem secara menyeluruh. 

“Paling utama bukan hanya tanam pohon di kawasan kementerian, tapi menyelamatkan pohon di hutan itu jauh lebih penting. Tidak boleh membuat kebijakan pembangunan yang hanya untuk kepentingan ekonomi, tapi merusak ekosistem, mendangkalkan, dan menyempitkan sungai hingga menyebabkan banjir,” tegas Dedi. 

Dedi mengatakan, Pemerintah Jawa Barat dan Kementerian PU diharapkan dapat terus berkolaborasi dalam upaya menangani banjir secara berkelanjutan, sehingga masyarakat dapat terhindar dari bencana yang terus berulang setiap tahunnya. (Tribun Trends/Tribun Jabar)

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
Dedi MulyadiSungai CikapundungGubernur Jawa BaratInstagram
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved