Dedi Mulyadi
3 Gebrakan Dedi Mulyadi 100 Hari Pertama Program Kerja, Atasi Banjir hingga Larang Ibu-ibu Ngerumpi
Sudah sebulan lebih sejak Dedi Mulyadi dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat, apa saja yang telah ia lakukan dalam 100 hari pertama program kerja?
Penulis: Galuh Palupi Swastyastu
Editor: Galuh Palupi
Aksi ini sempat membuat Kepala Desa Srijaya Canih Hermansyah memberi kritikan.
Baca juga: Sosok Putri Karlina Calon Mantu Dedi Mulyadi, Usia Muda Jabat Wabup Garut, Anak Kapolda Metro Jaya

Canih mengaku kaget melihat serangkaian eksekusi pembongkaran bangunan liar, sementara ia belum mendapatkan pemberitahuan.
"Saya merasa kaget, pagi ini ada eksekusi, padahal belum ada pemberitahuan. Seharusnya ada teguran pertama, kedua, ketiga. Jangan seperti ini," kata Canih Hermansyah, dikutip dari Instagram Dedi Mulyadi.
"Seharusnya SOP (standar operasional prosedur) dijalankan dulu," imbuh dia.
Bahkan, Canih Hermansyah juga menyebut bahwa Dedi Mulyadi menjalankan pemerintahannya secara otoriter.
"Cuma Pak Gubernur itu menjalankan pemerintahannya seperti otoriter, mentang-mentang dia Gubernur tidak melihat keadaan," ujarnya.
Namun pada akhirnya, Canih mendukung program Dedi Mulyadi setelah dijanjikan dana Pemprov untuk mengganti bangunan yang dirobohkan.
2. Soroti Ibu-ibu Ngerumpi
Selain atasi banjir, Dedi Mulyadi juga sempat mencuri perhatian gegara komentarnya soal kebiasaan ibu-ibu ngerumpi di sekolah anak.
Menurut Dedi Mulyadi kebiasaan ngerumpi itu adalah hal negatif yang sudah seharusnya ditinggalkan.
Ia pun melarang para orangtua siswa untuk berkumpul di sekolah setelah mengantar anak mereka karena dianggap akan mengganggu.
Selama ini, kata dia, ibu-ibu yang antar anaknya ke sekolah kerap berkumpul di depan kelas.
Baca juga: Dedi Mulyadi Segera Mantu? Sang Anak Posting Ucapan Ultah untuk Wakil Bupati Garut: Ibu Negaraku
Sejak pagi hingga jam pulang siswa, sekolah ini seakan-akan dijadikan tempat ngerumpi para ibu-ibu.
"Saya gak mau ke depan anak dianter oleh orang tuanya ke sekolah, orang tuanya ngumpul di depan kelas," kata Dedi Mulyadi dalam unggahan media sosialnya, Minggu (16/3/2025).
Dedi meminta kepada orang tua untuk mempercayakan urusan pendidikan di sekolah kepada para guru.