Masa Lalu Stefani ODGJ Tak Berbusana yang Viral, Dulu Mahasiswa Sempat Jadi PSK: Kondisinya Disorot

Masa Lalu Stefani ODGJ Tak Berbusana yang Viral, Dulu Mahasiswa Jadi PSK: Kondisinya Kini Disorot

TRIBUNTRENDS.COM - Kisah pilu Stefani, seorang wanita muda yang diduga ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa) dan viral di media sosial, mencuri perhatian banyak orang.

Dalam sebuah video yang dibagikan oleh konten kreator Rahmat Hidayat, Stefani terlihat berjalan tanpa busana di jalanan umum.

Meskipun kondisinya begitu memprihatinkan, cara bicaranya yang sopan dan terstruktur mengejutkan banyak orang.

Dalam video tersebut, Stefani mengungkapkan bahwa ia sebelumnya adalah seorang mahasiswi di jurusan Manajemen S1 di sebuah perguruan tinggi.

"Saya sempat kuliah di IBI dekat Podomoro," kenangnya.

Namun, ia memilih untuk putus kuliah setelah semester 4 karena merasa tidak cocok dengan lingkungan kampus dan melihat teman-temannya yang juga memilih keluar.

Keputusan ini menyebabkan kekecewaan besar pada ayahnya, yang selama ini menafkahinya dan mendukung pendidikannya.

Namun, hidup Stefani tidak berjalan mulus setelah itu.

Setelah putus kuliah, ia mulai berjuang sendiri untuk bertahan hidup, bahkan sampai akhirnya terpaksa terjun ke dunia prostitusi untuk menghidupi dirinya. 

"Dulu saya kerja sebagai PSK, dapat Rp 150 ribu dari satu pelanggan," ujar Stefani dengan suara yang lemah.

Meskipun demikian, ia mengaku merasa sangat lelah dengan kehidupannya yang penuh perjuangan dan berharap bisa berhenti dari pekerjaan tersebut.

Nasibnya semakin tragis saat Stefani mengungkapkan bahwa ia pernah hidup di bawah perawatan Dinas Sosial (Dinsos), dan anaknya yang baru berusia 8 bulan kini diasuh oleh pihak Dinsos.

Ia bahkan merasa tidak tahu lagi kondisi anaknya dan menduga sang anak sudah diadopsi. Keadaan emosional yang buruk dan kesulitan hidup yang dialami Stefani kemudian membawanya pada gangguan jiwa yang semakin parah, hingga akhirnya ia ditemukan dalam kondisi telanjang di jalanan umum.

Saat ditanya mengenai peristiwa yang terjadi saat ia telanjang di jalan, Stefani menjelaskan bahwa itu adalah bentuk protes atas kesulitan yang ia alami, terutama karena tidak ada yang menolongnya saat ia membutuhkan pembalut.