Deretan Kado Lebaran 2025 dari Presiden Prabowo untuk Rakyat: THR, Mudik Gratis, hingga Diskon Tol

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah deretan kado Presiden Prabowo Subianto untuk rakyat Indonesia sebelum Lebaran 2025, mulai dari Tunjangan Hari Raya (THR) hingga mudik gratis.

Presiden Prabowo Subianto kali ini memberikan sejumlah kado spesial Lebaran 2025 yang terdiri dari berbagai kebijakan strategis yang mencakup sektor transportasi, pemberian bonus bagi pengemudi dan kurir online, serta tunjangan hari raya (THR) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI-Polri. 

Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperbaiki daya beli masyarakat sekaligus memperlancar mobilitas selama musim mudik dan liburan Idul Fitri.

1. Penurunan Harga Tiket Pesawat Dalam Negeri

Salah satu kebijakan yang diambil adalah penurunan harga tiket pesawat dalam negeri yang berlaku selama 15 hari, dari 24 Maret hingga 7 April 2025.

Pembelian tiket dapat dilakukan mulai 1 Maret hingga 7 April 2025. Penurunan ini mencapai 13-14 persen dan sudah mencakup penurunan biaya avtur, pemangkasan biaya bandara, serta insentif PPN.

Kebijakan ini diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan mudik, terutama di tengah tingginya permintaan tiket menjelang Idul Fitri.

2. THR untuk ASN, TNI, dan Polri

Selain itu, THR dan gaji ke-13 akan diberikan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, serta hakim dan pensiunan.

Total penerima THR tahun 2025 diperkirakan mencapai 9,4 juta orang. Pembayaran THR ini akan dilakukan dua minggu sebelum Idul Fitri, tepatnya pada Senin, 17 Maret 2025.

Sementara itu, gaji ke-13 akan dibayarkan pada awal tahun ajaran baru sekolah, yaitu pada bulan Juni 2025. 

Pembayaran ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan kesejahteraan kepada pegawai pemerintah, tetapi juga untuk mendukung stabilitas sosial dan perekonomian secara keseluruhan, terutama dalam mendukung daya beli keluarga ASN, TNI, dan Polri selama perayaan Idul Fitri.

3. Pemberian THR bagi Karyawan Swasta, BUMN, dan BUMD

Dalam upaya memastikan kesejahteraan pekerja, Presiden Prabowo Subianto juga mengatur pembagian Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pekerja di sektor swasta, BUMN, dan BUMD.

Pembayaran THR ini harus dilakukan paling lambat H-7 Idul Fitri, sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Permenaker Nomor 6 Tahun 2016.

Pemberian THR ini bertujuan untuk membantu pekerja/buruh memenuhi kebutuhan keluarga dalam merayakan Hari Raya.

Semua jenis pekerja, baik yang berstatus PKWT, PKWTT, buruh harian, pekerja rumah tangga, tenaga honorer, maupun pekerja outsourcing berhak menerima THR.

4. Pemberian Bonus Hari Raya untuk Pengemudi dan Kurir Online

Bagi pengemudi ojek online (ojol) dan kurir online, pemerintah bekerja sama dengan aplikator transportasi online seperti Gojek, Grab, dan lainnya untuk memberikan bonus Hari Raya.

Bonus ini diberikan dalam bentuk uang tunai yang akan disalurkan paling lambat H-7 Idul Fitri. 

Bagi pengemudi dan kurir yang berkinerja baik dan produktif, bonus hari raya diberikan sesuai dengan kinerja mereka, yaitu sebesar 20?ri rata-rata pendapatan bersih bulanan selama 12 bulan terakhir.

Untuk pengemudi dan kurir yang tidak memenuhi kategori ini, mereka tetap menerima bonus sesuai kemampuan perusahaan, yang menjadi bagian dari upaya mendukung ekonomi digital dan pemberdayaan tenaga kerja di sektor ini.

5. Penurunan Tarif Jalan Tol

Selain itu, pemerintah juga memberikan potongan tarif tol sebesar 20% untuk 12 ruas tol yang sudah beroperasi.

Ini mencakup beberapa ruas tol yang penting bagi arus mudik, seperti Tol Bengkulu-Taba Penanjung, Tol Pekanbaru-Bangkinang, dan beberapa tol lainnya di berbagai daerah. 

Adanya penurunan tarif tol ini akan meringankan biaya perjalanan bagi para pemudik, sehingga dapat mendukung kelancaran arus transportasi selama musim liburan Idul Fitri.

Potongan tarif juga diterapkan pada ruas tol fungsional dan beberapa ruas tol yang belum beroperasi sepenuhnya. 

Jasa Marga, sebagai operator tol, juga menyiapkan diskon yang dibagi menjadi dua periode: arus balik dan arus mudik.

(TribunTrends.com/*)