Breaking News:

Berita Viral

Pemicu Banjir Jabodetabek 2025, Bekasi Lumpuh: Bukan Tanggul Jebol, Puncak Bogor Diduga Biang Kerok

Pemicu banjir parah di Jabodetabek Maret 2025 hingga membuat Bekasi Lumpuh, Wamen PU sebut bukan karena tanggul jebol.

Editor: Dika Pradana
YouTube Tribun
BANJIR JABODETABEK 2025,- Pemicu banjir parah di Jabodetabek Maret 2025 hingga membuat Bekasi Lumpuh, Wamen PU sebut bukan karena tanggul jebol. 

Ia mendesak agar PTPN segera menghentikan segala bentuk alih fungsi lahan di wilayah tersebut.

“PTPN harus bertanggung jawab dan segera menghentikan segala bentuk alih fungsi lahan di Puncak,” tegas Dedi, menanggapi dampak dari perubahan penggunaan lahan tersebut.

Dedi juga mengingatkan bahwa pohon teh yang ditanam di Puncak sejak masa kolonial Belanda memiliki tujuan lebih dari sekadar ekonomi.

Selain sebagai komoditas, pohon teh tersebut juga berfungsi sebagai bagian dari upaya konservasi dan perlindungan lingkungan.

Oleh karena itu, Dedi menilai bahwa keberlanjutan ekosistem harus menjadi prioritas, bukan keuntungan jangka pendek yang dihasilkan dari konversi lahan.

Banjir di Kabupaten Bogor: Kerusakan dan Tanggung Jawab Lingkungan

Banjir yang terjadi pada Minggu, 2 Maret 2025, mengakibatkan kerusakan parah, dengan 28 desa di 16 kecamatan di Kabupaten Bogor dilanda bencana hidrometeorologi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat kerugian yang cukup besar akibat banjir ini, dan banyak warga setempat harus menghadapi kerusakan infrastruktur serta kehilangan harta benda.

Sebagai seorang pemimpin daerah, Dedi merasa memiliki tanggung jawab untuk memastikan agar kejadian serupa tidak terulang.

Ia mendesak agar semua pihak yang terlibat dalam perubahan penggunaan lahan di kawasan Puncak, termasuk PTPN, berperan aktif dalam perbaikan kondisi lingkungan.

Dedi berencana untuk segera bertemu dengan pihak PTPN dan Perhutani guna membahas solusi perbaikan lingkungan yang lebih baik.

Dalam pertemuan ini, Dedi ingin mencari solusi yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga mempertimbangkan keseimbangan ekosistem yang lebih lestari.

“Pemulihan lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan lahan dan pembangunan di Jawa Barat,” tegasnya. Dedi juga menekankan bahwa menjaga alam adalah komitmen untuk masa depan bangsa.

Setiap kebijakan yang diambil, menurutnya, tidak hanya harus menguntungkan pihak tertentu, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat.

“Konservasi lingkungan jauh lebih penting daripada keuntungan ekonomi semata,” ungkap Dedi Mulyadi, seraya menekankan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan dalam menghadapi tantangan bencana alam yang semakin sering terjadi.

Dengan langkah-langkah yang lebih fokus pada keberlanjutan ekosistem dan pengelolaan lahan yang bijaksana, Dedi berharap Jawa Barat dapat mengurangi potensi bencana alam di masa depan dan memberikan contoh bagi daerah lainnya dalam mengelola alam secara bertanggung jawab.

(TribunTrends.com/TribunJakarta/Wahyu Septiana (Kompas.com/Adhyasta)

Sumber: Kompas.com
Tags:
JabodetabekBekasiBogorPuncakDedi Mulyadi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved