Nasib Kepala Daerah PDIP Tak Ikut Retret, Dianggap Tak Lulus Meski Nyusul, Mendagri: Beda Sertifikat
Kepala daerah dari PDIP yang tak ikut retret dianggap tak lulus meski menyusul, Mendagri Tito Karnavian sebut sertifikatnya beda, beri sindiran.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Ratusan kepala daerah yang telah dilantik Presiden Prabowo Subianto mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah, pada Jumat (21/2/2025) sampai Jumat (28/2/2025).
Ada 53 kepala daerah yang tidak ikut retret di Akmil Magelang.
Menteri Dalam negeri (Mendagri), Tito Karnavian, buka suara terkait kepala daerah yang tak ikut.
Tito Karnavian, mengatakan kepala daerah kader PDIP dipastikan tidak akan lulus, meski menyusul menghadiri retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Baca juga: 53 Kepala Daerah Tak Ikut Retreat di Magelang, 6 Orang Bawa Surat Izin, 47 Orang Tanpa Alasan Jelas
Lulus yang dimaksud Tito adalah catatan di dalam sertifikat yang akan diberikan setelah retret kepala daerah selesai.
Tito menjelaskan, syarat kelulusan bagi kepala daerah dalam retret adalah menghadiri paling sedikit 90 persen kegiatan.
"Kita akan bedakan sertifikatnya. Yang 90 persen (ikut kegiatan) sertifikatnya (tertulis) lulus."
"Yang datang di tengah-tengah, kita berikan sertifikatnya, telah mengikuti saja, enggak ada kata-kata lulusanya," jelas Tito di Magelang, Minggu (23/2/2025), dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Tito mengungkapkan jumlah kepala daerah PDIP yang sudah berada di Akmil Magelang.
Hingga saat ini, kata Tito, ada 51 kepala daerah PDIP yang sudah mengikuti retret.
"(Sebanyak) 51 (kepala daerah PDIP) sudah masuk dari hari pertama. Hari yang pertama ya," ucapnya.
Ia lantas menegaskan, kehadiran kepala daerah dalam program retret ini sangat penting karena merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan sinergi antar pemimpin daerah.
Tito menekankan, kepala daerah dipilih oleh rakyat, sehingga tanggung jawab utama mereka adalah kepada masyarakat, bukan sekadar kepada partai politik.
"Partai itu hanya kendaraan. Partai memberikan blessing untuk maju, tapi ketika menjadi kepala daerah, mereka dipilih oleh rakyat."
"Oleh karena itu, kehadiran dalam program ini adalah untuk kepentingan rakyat," pungkas Tito.
Baca juga: Hari Pertama Retret Kepala Daerah di Magelang, Arti Gelang Beda Warna, 47 Orang Absen Tanpa Alasan

Sumber: Tribunnews.com
Isi Postingan Laras Faizati yang Jadi Tersangka Dugaan Penghasutan Pembakaran Mabes Polri |
![]() |
---|
Sepak Terjang Nadiem Makarim di Dunia Politik, dari CEO Gojek hingga Jadi Menteri Era Joko Widodo |
![]() |
---|
Sosok Laras Faizati Tersangka Dugaan Penghasutan Bakar Mabes Polri, Tetangga Beber Kesehariannya |
![]() |
---|
Adakah Insentif Guru Non ASN September 2025? Cek Status Penerima, Ini Caranya |
![]() |
---|
Tangis Ibu Laras Faizati, Anak Tersangka Dugaan Penghasutan: Mohon Sekali Kepada Bapak Prabowo |
![]() |
---|