Berita Viral
13 Tuntutan Mahasiswa Aksi 'Indonesia Gelap' di Jakarta, Gelar Demo Lanjutan Jika Diabaikan Prabowo
Inilah tiga belas tuntutan mahasiswa dalam aksi 'Indonesia Gelap' di Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 17 Februari 2025.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNTRENDS.COM - Inilah tiga belas tuntutan mahasiswa dalam aksi 'Indonesia Gelap' di Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 17 Februari 2025.
Dalam hal ini, sejumlah mahasiswa mengancam akan menggelar demo lanjutan jika diabaikan oleh pemerintahan Prabowo Subianto.
Aksi yang digagas oleh BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) ini berhasil menarik perhatian banyak pihak, mencerminkan rasa ketidakpuasan yang kian meluas di kalangan generasi muda terhadap sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada masyarakat.
Dalam aksi ini, para mahasiswa menyampaikan 13 tuntutan yang mencakup berbagai isu penting, mulai dari kebijakan pendidikan, ekonomi, hingga isu-isu sosial dan lingkungan yang dianggap meresahkan.
Mereka mengkritisi sejumlah program pemerintah yang dianggap memberatkan masyarakat, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa, serta memperburuk ketimpangan sosial di Indonesia.
Beberapa tuntutan juga berfokus pada pengelolaan sumber daya alam dan kebijakan lingkungan yang dinilai tidak berkelanjutan.
Tak hanya sekadar mengutarakan ketidakpuasan, mahasiswa juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan aksi tersebut di berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Daftar Sekolah Gagal Ikut SNBP 2025, SMAN 1 Mempawah hingga SMKN 2 Solo, Murid Demo: Salah Siapa?

"Kami akan kembali turun ke jalan jika tuntutan kami tidak dipenuhi. Aksi ini bukan hanya untuk kami, tetapi untuk masa depan bangsa," ujar salah seorang orator dalam aksi tersebut.
Aksi Indonesia Gelap ini bukan hanya sekadar protes, tetapi juga bentuk peringatan bagi pemerintah untuk lebih sensitif terhadap isu-isu yang tengah berkembang di masyarakat.
Mahasiswa, sebagai generasi penerus bangsa, merasa memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil oleh pemerintah benar-benar mencerminkan aspirasi dan kebutuhan rakyat.
Dengan ancaman aksi lanjutan yang akan berlangsung di berbagai daerah, pemerintah diharapkan untuk lebih serius dalam merespon tuntutan-tuntutan tersebut agar ketegangan yang terjadi tidak berlarut-larut.
13 Tuntutan Mahasiswa:
Aksi Indonesia Gelap yang digelar oleh mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia, menyuarakan 13 tuntutan terkait kebijakan pemerintah yang mereka anggap merugikan masyarakat, khususnya rakyat kecil.
Aksi ini adalah bentuk protes terhadap kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada kesejahteraan rakyat, dan untuk mendorong perubahan yang lebih adil dan merata.
Berikut adalah 13 tuntutan yang disuarakan oleh massa aksi Indonesia Gelap:
-
Ciptakan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis – Massa aksi menuntut agar pemerintah memberikan pendidikan yang lebih mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa ada pemangkasan anggaran yang menghambat kualitas pendidikan.
-
Cabut Proyek Strategis Nasional (PSN) dan wujudkan reforma agraria sejati – PSN sering dianggap sebagai alat untuk merampas tanah rakyat. Mahasiswa meminta pemerintah untuk mencabut proyek yang tidak berpihak pada rakyat dan memperjuangkan reforma agraria sejati.
-
Tolak Revisi Undang-Undang Minerba – Revisi ini dinilai sebagai cara untuk membungkam suara kritis di kalangan akademik dan aktivis yang menentang kebijakan pemerintah terkait sektor pertambangan.
-
Hapuskan Multi Fungsi ABRI – Penggunaan militer dalam sektor sipil dapat menimbulkan represi dan menghambat proses demokratisasi yang lebih adil.
-
Sahkan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat – Massa aksi menuntut agar hak-hak masyarakat adat dilindungi secara hukum, khususnya terkait tanah dan kebudayaan mereka.
-
Cabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 – Instruksi ini dinilai akan merugikan sektor-sektor yang vital untuk masyarakat, seperti pendidikan dan kesehatan.
-
Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis – Mahasiswa menuntut agar program makan gratis ini dievaluasi agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik.
-
Realisasikan Anggaran Tunjangan Kinerja Dosen – Tuntutan ini muncul untuk memperhatikan kesejahteraan akademisi demi peningkatan kualitas pendidikan tinggi.
-
Tuntut Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Perampasan Aset – Massa aksi menilai korupsi adalah masalah yang mendesak dan harus segera diatasi dengan peraturan yang lebih tegas.
-
Tolak Revisi Undang-Undang TNI, Polri, dan Kejaksaan – Revisi ini berpotensi menguatkan impunitas aparat dan militer, yang bisa memperburuk sistem pengawasan terhadap kekuatan negara.
-
Efisiensi dan Rombak Kabinet Merah Putih – Pemerintah dinilai boros dan tidak bertanggung jawab, oleh karena itu mahasiswa menuntut perombakan kabinet yang lebih efisien dan berfokus pada kesejahteraan rakyat.
-
Tolak Revisi Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat tentang Tata Tertib – Revisi tata tertib ini dianggap bisa berisiko meningkatkan kesewenang-wenangan dari lembaga legislatif.
-
Reformasi Kepolisian Republik Indonesia – Massa aksi menuntut agar kepolisian direformasi secara menyeluruh untuk menghilangkan budaya represif dan meningkatkan profesionalisme aparat.

Ricuh dan Pembubaran Diri Massa Aksi
Aksi Indonesia Gelap yang dimulai pada pukul 13.00 WIB itu sempat berlangsung ricuh.
Ketegangan meningkat ketika mahasiswa melemparkan barang-barang seperti botol plastik dan kayu ke arah polisi.
Kepolisian yang berusaha mengimbau massa untuk membubarkan diri akhirnya mengeluarkan peringatan melalui toa.
Namun hal itu disambut dengan sorakan balasan dari peserta aksi. Kepulan asap dari pembakaran ban juga menambah ketegangan di lokasi.
Aksi ini berakhir pada pukul 20.25 WIB, namun jenderal lapangan aksi, Bagas Wisnu, menegaskan bahwa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, aksi serupa akan dilanjutkan di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Spanduk yang Menarik Perhatian
Berbagai spanduk yang dibawa oleh mahasiswa juga menarik perhatian, antara lain spanduk dengan tulisan, “Anaknya makan gratis, ortu-nya di-PHK”.
Kalimat ini mengkritik kebijakan makan gratis untuk siswa dan ibu hamil, yang dianggap tidak sejalan dengan kebijakan efisiensi anggaran yang menyebabkan banyak orangtua kehilangan pekerjaan.
Spanduk lainnya bertuliskan "Tut Wuri Efisiensi", "EfisienShit!", dan "Ok Gas Ok Gas, Anggaran Sumberdaya", yang menyindir kebijakan efisiensi yang dianggap tidak memperhatikan kebutuhan dasar masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap ini menunjukkan adanya ketidakpuasan yang mendalam di kalangan mahasiswa terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang mereka anggap tidak berpihak pada rakyat.
Tuntutan-tuntutan yang disuarakan mencerminkan keinginan untuk perubahan yang lebih adil dan demokratis, serta perlindungan terhadap hak-hak masyarakat yang selama ini terabaikan.
Mahasiswa meminta pemerintah untuk segera merespons dan memperbaiki kebijakan-kebijakan yang dianggap merugikan rakyat.
Sumber: Kompas.com
20 Prompt untuk Mengubah Foto jadi Ala Studio, Pakai Gemini AI atau ChatGPT, Ikuti Langkahnya |
![]() |
---|
Arlan Wali Kota Prabumulih Dipanggil Kemendagri Imbas Copot Kepsek, Permintaan Maaf Tak Cukup! |
![]() |
---|
10 Prompt Bisa Bikin Foto Jadi Action Figur, Buat Lewat Gemini AI atau ChatGPT, Ini Caranya |
![]() |
---|
Antara Harapan dan Kenyataan: Kakak Yuda Berdoa Adiknya Masih Hidup Usai Temuan Kerangka di Pohon |
![]() |
---|
Daftar 17 Prompt Gemini AI, Bisa Ngubah Foto Biasa Jadi Keren, Hasil Bak Jepretan Fotografer |
![]() |
---|