Detik-detik Bahlil Disemprot Warga Tangerang Soal Polemik Gas 3 Kg: Jangan Ganggu Kemiskinan Kami!
Pria di Tangerang ini tampak sangat marah dan mengeluh kepada Bahlil Lahadalia soal gas LPG 3 kg yang kini sangat sulit ditemukan di pasaran.
Editor: Amir M
"Bagaimana ceritanya gas LPG 3 kg ini dihilangkan?
Kalau memang dari pusatnya Rp17.500 lalu di pengecernyaRp 20.000, harusnya pemerintah memperhitungkannya," kata pria itu.
"Dapur kami harus ngebul.
Kami jualan harus jalan, jangan ganggu kemiskinan kami," sambungnya.
Baca juga: Panggil Bahlil ke Istana, 3 Perintah Prabowo soal Kebijakan Elpiji 3 kg, Harga Harus Terjangkau

Respons Bahlil
Menanggapi protes tersebut, Bahlil yang saat itu didampingi oleh Wali Kota Tangerang terpilih, Sachrudin, menyampaikan klarifikasi terkait kebijakan yang melarang penjualan gas LPG 3 kg di warung pengecer.
"Jadi bapak dengar, bapak dengar.
Saya juga inikan sebagai rakyat, bapak.
Niat saya itu baik karena subsidi kita Rp80,7 triliun per tahun.
Tujuannya untuk masyarakat belinya tidak boleh lebih dari harga Rp19.000 atau Rp20.000," jelas Bahlil dengan tenang.
Lebih lanjut, Bahlil mengungkapkan, kebijakan ini dirancang agar subsidi dapat tepat sasaran.
Namun, menyadari kondisi masyarakat yang sulit, pemerintah memutuskan untuk mengembalikan sistem pengecer tetapi dengan pengawasan ketat dari Kementerian ESDM.
"Mulai hari ini, bapak mau jualan enggak apa-apa karena dari pengecer kami aktifkan menjadi sub dari pada pangkalan," ungkapnya.
Dengan perubahan tersebut, harga gas LPG 3 kg diharapkan tetap terjaga, tidak melampaui batas yang telah ditetapkan.
"Sub pangkalan supaya lebih dekat dengan bapak-bapak, supaya tetap Rp19.000 atau Rp20.000 dan tetap di bawah kontrol agar tidak ada lagi menyalahgunakan harga subsidi," tambahnya.
Sebelumnya, penjualan gas LPG 3 kg melalui pengecer tidak diperbolehkan lagi mulai 1 Februari 2025.
Sumber: Kompas.com
Tak Kenal Namun Terluka, Begini Tatapan Keluarga Kacab Bank BUMN saat Lihat Tampang Dwi Hartono Cs |
![]() |
---|
Petani Ringinputih Mengeluh Sawah Kekeringan, Bupati Klaten Hamenang: Segera Dicarikan Solusi |
![]() |
---|
5 Wilayah dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi di NTT, Kupang 8,6 Persen Disusul Belu, Sabu Raijua |
![]() |
---|
4 Wilayah Paling Kaya di NTT dengan PDRB per Kapita Tertinggi, Sumba Timur Mengalahkan Ende |
![]() |
---|
Dwi Hartono, Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ternyata Ikut Upacara HUT ke-79 RI di IKN, Diundang? |
![]() |
---|