Breaking News:

Berita Viral

5 Fakta Uswatun Khasanah, Korban Mutilasi yang Jasadnya Ditemukan dalam Koper di Ngawi, Jatim

5 fakta Uswatun Khasanah, wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di dalam koper merah di Ngawi, Jawa Timur.

Editor: Dika Pradana
NET via Tribun
5 fakta Uswatun Khasanah, wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di dalam koper merah di Ngawi, Jawa Timur. 

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah lima fakta Uswatun Khasanah, wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di dalam koper merah di Ngawi, Jawa Timur pada Kamis, (23/1/2025).

Diketahui, jasad Uswatun Khasanah ditemukan di selokan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025) pukul 09.00 WIB.

Jasad Uswatun Khasanah ditemukan dalam kondisi mengenaskan tanpa busana dengan tubuh yang tidak lengkap. Berikut 5 fakta Uswatun Khasanah, wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di dalam koper merah di Ngawi:

1. Janda 2 anak

Kerabat korban, Ana Yuliani (29), tak dapat menahan kesedihan saat pertama kali melihat jenazah korban di RSUD Dr. Soeroto Ngawi, pada Jumat, 24 Januari 2025, pukul 13.00 WIB.

Ana, yang merupakan kerabat dekat korban, mengungkapkan rasa kehilangan mendalam atas peristiwa tragis yang menimpa Uswatun Khasanah, wanita yang dikenal sebagai ibu dari dua anak berusia 7 dan 10 tahun. 

"Terakhir ketemu langsung di Blitar Jumat lalu. Basa-basi biasa, tidak ada firasat apa-apa. Jumat keluar sendiri naik sepeda motor," ungkap Ana, mengenang pertemuan terakhir dengan korban.

Ana juga menambahkan bahwa pada pertemuan tersebut, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan sesuatu yang mencurigakan.

"Waktu itu pamit keluar kota, tapi tidak disebutkan tujuannya kemana," ujar Ana, yang merasa bingung mengingat betapa biasa saja sikap korban saat itu.

Ana datang ke rumah sakit untuk memastikan apakah jenazah yang ditemukan memang benar milik kerabatnya. Ia didampingi oleh ayah tiri korban, Hendi Suprapto (42).

Mereka berdua datang untuk mengecek apakah jenazah yang ditemukan di dalam koper itu memang benar korban, karena mereka berharap bisa mendapatkan kepastian. 

"Kami memastikan apakah benar jenazah itu anak saya atau bukan. Kalau kami lihat ciri-cirinya, 90 persen cocok," kata Hendi Suprapto dengan raut wajah yang penuh kesedihan.

Hendi menjelaskan bahwa ciri-ciri yang meyakinkan mereka tentang identitas korban adalah gelang yang dikenakan, sandal, dan tindik di perut yang menjadi tanda khas korban.

"Korban selama ini kerja di Tulungagung," tambah Hendi, yang menyebutkan bahwa korban adalah anak pertama dari tiga bersaudara.

Hendi juga mengungkapkan bahwa Uswatun Khasanah meninggalkan rumah di Blitar pada Jumat, 17 Januari 2025, dan sejak saat itu tidak ada kabar mengenai kepergian korban.

"Korban meninggalkan rumah di Blitar sejak Jumat (17/1/2025)," ujar Hendi, yang merasa sangat terpukul dengan peristiwa ini.

Ia menceritakan bahwa meskipun hubungan mereka tidak serumah, mereka selalu menjaga komunikasi, dan ia sangat terkejut mengetahui bahwa korban terlibat dalam kejadian tragis tersebut.

Kehilangan ini begitu berat bagi keluarga, terutama bagi dua anak korban yang kini harus menghadapi kenyataan bahwa ibu mereka telah tiada.

Di sisi lain, pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus ini untuk mencari tahu lebih jauh siapa pelaku di balik peristiwa pembunuhan mutilasi yang mengerikan ini, dan diharapkan bisa segera mengungkap motif serta membawa keadilan bagi korban dan keluarganya.

5 fakta Uswatun Khasanah, wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di dalam koper merah di Ngawi, Jawa Timur.
5 fakta Uswatun Khasanah, wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di dalam koper merah di Ngawi, Jawa Timur. (Kompas.com)

2. Kesaksian Ayah Korban

"Benar adanya korban adalah perempuan beralamat di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar," ujar AKP Punjung saat ditemui di rumah ibu kandung korban pada Jumat, 24 Januari 2025.

Pernyataan ini mengonfirmasi bahwa korban yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan adalah seorang perempuan yang berasal dari Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Punjung menjelaskan bahwa selama ini korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum.

Meskipun demikian, ayah kandung korban, Nur Khalim, mengungkapkan bahwa anaknya bekerja di Tulungagung dan tinggal di kontrakan di sana. Namun, setiap kali pulang ke Blitar, korban selalu singgah di rumah neneknya yang terletak di Bence.

"Pengakuan ayah kandungnya, korban kerja di Tulungagung dan kontrak rumah di sana. Tapi, kalau pulang ke Blitar ke rumah neneknya di Bence, Garum," lanjut AKP Punjung.

Ia juga menambahkan bahwa terakhir kali korban bertemu dengan keluarganya adalah sekitar lima hari yang lalu, saat ia pulang ke Blitar.

Sementara itu, dalam keterangan lebih lanjut, Punjung mengatakan bahwa korban berstatus janda dengan dua anak.

"Perkiraan jasad korban akan dibawa pulang ke Blitar hari ini," ujarnya, menambahkan bahwa keluarga korban sedang mempersiapkan proses pemulangan jenazah ke kampung halaman mereka di Blitar.

Ayah kandung korban, Nur Khalim, yang tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, mengaku menerima kabar duka mengenai anaknya pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB.

"Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya," kata Nur Khalim dengan suara serak, menunjukkan kesedihannya.

Nur Khalim menjelaskan bahwa ia tidak tinggal serumah dengan korban.

"Saya tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, sementara korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum," tambahnya.

Ia mengungkapkan bahwa meskipun jarang bertemu, setiap kali korban pulang ke Blitar, ia selalu mampir ke rumahnya.

"Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya," ujar Nur Khalim, mengenang pertemuan terakhir dengan anaknya sebelum kabar tragis itu datang.

Kehilangan ini tentu meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, terutama bagi sang ayah yang meskipun terpisah tempat tinggal, selalu berusaha menjaga hubungan dengan korban.

Sementara itu, penyelidikan terkait kematian korban terus berlangsung, dan keluarga berharap jasad korban bisa segera dipulangkan untuk dimakamkan sesuai dengan adat dan keinginan mereka.

uswatun khasanah
uswatun khasanah (Net via TribunJateng)

3. Barang-barang Milik Korban

Sejumlah barang dan aksesoris mewah berhasil diamankan oleh Polres Ngawi setelah proses autopsi jasad yang ditemukan dalam koper di RSUD Dr. Soeroto pada Kamis, 23 Januari 2025.

Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, menjelaskan bahwa barang-barang tersebut mencakup beberapa aksesoris yang mencolok dan digunakan oleh korban sebelum kematiannya.

"Aksesoris itu berupa gelang tali warna hitam dengan bandul dua lingkaran yang menyerupai emas, tali kuncir rambut, rok hitam ukuran L, sandal merk Dior, selimut bermotif lurik atau garis-garis, dan juga koper berwarna merah jambu bermerk Reindeer," ujar AKP Joshua saat ditemui di Mapolres Ngawi pada Jumat pagi, 24 Januari 2025.

Barang-barang ini memberikan petunjuk mengenai identitas korban dan kemungkinan adanya hubungan antara korban dan pelaku.

Polisi juga menemukan beberapa benda lain yang mengarah pada fakta bahwa korban mungkin telah disiksa atau diperlakukan secara brutal sebelum meninggal.

"Kemudian tali warna putih yang digunakan untuk mengikat leher, tangan, dan kaki korban," tambahnya. Penemuan ini menunjukkan adanya unsur kekerasan yang sangat mengerikan dalam kasus ini.

Selain itu, pihak kepolisian juga menemukan tindik berwarna perak atau emas putih di bagian pusar atas korban, serta tali tas warna hitam yang digunakan untuk mengikat tubuh korban.

“Korban memakai tali kuncir rambut di bagian tangan kanannya,” tandas AKP Joshua, menambahkan detail tentang kondisi korban saat ditemukan.

Barang-barang dan aksesoris yang ditemukan ini memberikan petunjuk penting dalam penyelidikan lebih lanjut.

Polisi kini berfokus untuk melacak siapa yang mungkin terlibat dalam pembunuhan ini dan mengungkap motif di baliknya. 

Penemuan aksesoris mewah, yang mencolok dan tidak biasa, semakin memperumit misteri ini, menambah kecurigaan adanya hubungan sosial atau keuangan tertentu yang mungkin terlibat dalam tragedi ini. 

Polisi berharap barang-barang tersebut dapat membantu mengidentifikasi pelaku dan mengungkap lebih banyak tentang apa yang sebenarnya terjadi sebelum korban ditemukan tewas dengan cara yang sangat mengenaskan.

5 fakta Uswatun Khasanah, wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di dalam koper merah di Ngawi, Jawa Timur.
5 fakta Uswatun Khasanah, wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di dalam koper merah di Ngawi, Jawa Timur. (NET via Tribun)

4. Hilang Tanpa Kabar

Namun, pada hari Senin dan Selasa, Uswatun Khasanah tidak dapat dihubungi.

"Sampai sekarang ditelepon tidak bisa, baru tahu tadi malam dapat kabar ini dari pihak kepolisian," ungkap Hendi Suprapto, ayah tiri korban, dengan nada penuh kesedihan dan kebingungan.

Kabar mengenai nasib tragis yang menimpa anak angkatnya baru diketahui oleh keluarga setelah pihak kepolisian memberikan informasi tentang penemuan jasad korban.

Hendi mengaku sangat terkejut dan tidak menyangka bahwa anak angkatnya bisa menjadi korban dari peristiwa yang begitu sadis.

"Saya tidak bisa membayangkan, anak angkat saya harus mengalami nasib seperti ini," katanya dengan perasaan hancur.

Dia menambahkan bahwa ia berharap pelaku segera tertangkap dan dihadapkan pada keadilan. 

"Harapan kami anggota tubuh korban bisa segera ditemukan dan pelaku cepat tertangkap. 

Cara pelaku sadis, tidak manusiawi," pungkas Hendi, yang masih merasa sangat terpukul dengan kejadian tersebut.

Keluarga korban, terutama Hendi, kini hanya bisa menunggu kepastian dari pihak berwajib agar pelaku dapat segera diusut dan dihukum sesuai dengan perbuatannya.

Selain itu, mereka juga berharap agar anggota tubuh korban yang hilang dapat ditemukan, memberikan kepastian lebih lanjut mengenai tragedi yang menimpa Uswatun.

Di tengah rasa kehilangan yang mendalam, keluarga korban terus mencari keadilan bagi Uswatun dan berharap agar pelaku segera ditangkap untuk mengakhiri penderitaan yang tidak manusiawi ini.

Pesan terakhir Uswatun Khasanah sebelum pada akhirnya tewas dan jasadnya ditemukan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur.
Pesan terakhir Uswatun Khasanah sebelum pada akhirnya tewas dan jasadnya ditemukan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur. (YouTube TribunSumsel)

5. Kronologi penemuan

Diberitakan sebelumnya masyarakat Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, dihebohkan dengan temuan paket yang terbungkus rapi, di sebuah selokan, Kamis (23/1/2025) sekira pukul 09.00 WIB.

Sontak saja, masyarakat berbondong bondong mengerubungi lokasi kejadian, lantaran ingin melihat langsung benda asing tersebut.

Polisi akhirnya memasang garis Police Line, agar mereka tidak terlalu dekat.

Kepala Desa Dadapan Andik Bangga Satria Rama menjelaskan, mulanya ada warga yang melintas hendak membuang sampah.

Warga itu curiga melihat paket besar berwarna hitam.

“Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu ragu, akhirnya dibuka paket plastik itu,” ujar Andik.

Andik mengungkapkan, ketika paket dibuka ternyata berisi sebuah koper berwarna merah.

Namun, ketika coba di intip sedikit, ternyata di dalam koper ada berbagai benda.

“Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkapnya.

“Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya..

Di tempat yang sama Dokter Puskesmas Kendal Dr Ririn Pancawinanti, menambahkan, pihaknya datang bersama kepolisian guna memastikan isi koper ternyata mayat manusia.

“Kemungkinan besar perempuan. Kelihatan bagian bahu yang mengarah perempuan. Usia dewasa sepertinya.Kondisi setengah telanjang tadi buka sedikit,” katanya.

(TribunTrends.com/TribunJateng/Wahyu Ardianto)

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Uswatun KhasanahmutilasijasadkoperNgawi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved