Breaking News:

Sosok

Siapa Emil Salim? Mantan Menteri Era Soeharto Beri Pesan Khusus Ini ke Prabowo: Intip Rekam Jejaknya

Inilah sosok Emil Salim, mantan Menteri era Presiden Soeharto yang memberikan pesan khusus ini saat Prabowo Subianto mengunjunginya.

Editor: Dika Pradana
YouTube Kompas
Sosok Emil Salim, mantan Menteri era Presiden Soeharto yang memberikan pesan khusus ini saat Prabowo Subianto mengunjunginya. 

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah sosok Emil Salim, mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (PPLH) era Presiden Soeharto yang memberikan pesan khusus ini saat Prabowo Subianto mengunjunginya.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo Subianto mengunjungi Emil Salim di kediamannya di Jakarta pada Rabu, (22/1/2025).

Pada momen ini, Prabowo Subianto tampak serius dan penuh perhatian saat mendengarkan pesan-pesan yang diberikan oleh Profesor Emil Salim, mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (PPLH) yang sudah berusia 94 tahun.

Dalam pertemuan tersebut, Emil Salim memberikan nasihat berharga terkait orientasi pengabdian pejabat negara yang menurutnya harus selalu mengutamakan kepentingan rakyat dan negara.

Usai kunjungan tersebut, Prabowo menyampaikan pesan yang ia terima dari Emil Salim.

Menurut Prabowo, inti dari pesan yang disampaikan oleh Emil Salim adalah pentingnya seorang menteri untuk selalu mengingat bahwa mereka adalah pejabat negara.

Dengan demikian, orientasi pengabdiannya haruslah untuk negara.

Prabowo mengungkapkan bahwa pesan tersebut sangat mendalam, terutama bagi seorang pejabat publik yang memegang posisi strategis dalam pemerintahan.

Baca juga: Sosok Hanif Faisol, Menteri Termiskin Kabinet Prabowo, Hartanya Beda Jauh dengan Widiyanti Putri

Sosok Emil Salim, mantan Menteri era Presiden Soeharto yang memberikan pesan khusus ini saat Prabowo Subianto mengunjunginya.
Sosok Emil Salim, mantan Menteri era Presiden Soeharto yang memberikan pesan khusus ini saat Prabowo Subianto mengunjunginya. (NET via Tribun)

"Saya tadi pagi kebetulan berjumpa dengan Profesor Emil Salim, seorang senior, usianya 94 tahun, berkali-kali jadi menteri." ujar Prabowo, seperti yang dikutip dari Antara pada Kamis (23/1/2025).

"Beliau menyampaikan pesan-pesan, menyampaikan harapan-harapan, dan menyampaikan apa-apa yang beliau jadikan pegangan beliau," lanjutnya.

Prabowo mengungkapkan rasa hormatnya terhadap Emil Salim, yang telah mengabdi selama bertahun-tahun dan selalu menekankan pentingnya integritas serta komitmen terhadap negara dalam setiap langkah yang diambil sebagai pejabat negara.

Pesan tersebut tentu menjadi pengingat bagi siapa saja yang menjabat dalam pemerintahan, untuk tetap fokus pada kepentingan bangsa dan rakyat, bukan kepentingan pribadi atau golongan.

Sosok Emil Salim, mantan Menteri era Presiden Soeharto yang memberikan pesan khusus ini saat Prabowo Subianto mengunjunginya.
Sosok Emil Salim, mantan Menteri era Presiden Soeharto yang memberikan pesan khusus ini saat Prabowo Subianto mengunjunginya. (NET via TribunNewswiki)

 

Profil Emil Salim

Emil Salim, yang lahir pada 8 Juni 1930 di Lahat, Sumatera Selatan, adalah tokoh senior yang telah berkarier dalam pemerintahan selama lebih dari enam dekade, menjadikannya salah satu figur penting di Indonesia.

Dia pernah menjabat di berbagai kabinet dalam tiga era yang berbeda. Pada usia 94 tahun, Emil Salim masih aktif berkontribusi dalam kehidupan politik dan ekonomi Indonesia.

Emil menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1957, sebelum melanjutkan studi ke luar negeri.

Pada tahun 1961, ia meraih gelar Master of Arts di Universitas California, Berkeley, AS, dan melanjutkan pendidikan doktoralnya di tempat yang sama, meraih gelar PhD in Economics pada tahun 1963.

Setelah kembali ke Indonesia, Emil memulai karier di dunia akademis sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Namun, kontribusinya di pemerintahan dimulai saat ia dipercaya oleh Presiden Soeharto untuk menduduki sejumlah posisi strategis. 

Pada tahun 1971, Emil diangkat sebagai Menteri Negara untuk Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara, yang memberikan pengalaman berharga dalam menangani isu-isu birokrasi di Indonesia.

Selain itu, ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada periode 1971-1973.

Emil Salim kemudian menjadi menteri Indonesia yang paling lama menjabat berturut-turut, dengan berbagai posisi menteri yang diembannya selama pemerintahan Soeharto.

Posisi terakhir yang ia pegang di Kabinet Soeharto adalah Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup pada 1993.

Namun, meskipun rezim Soeharto berakhir pada tahun 1998, Emil tidak mengakhiri kariernya di pemerintahan.

Pada tahun 1999, ia kembali ditunjuk oleh Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional, dan peran pentingnya berlanjut pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Pada periode berikutnya, Emil bahkan menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden hingga 2014.

Dengan pengalamannya yang luar biasa, Emil Salim tetap menjadi sosok yang dihormati dalam dunia pemerintahan dan ekonomi Indonesia.

Walaupun kini sudah berusia lanjut, ia terus memberikan wawasan dan nasihat kepada para pejabat pemerintah, termasuk yang disampaikan kepada Prabowo Subianto pada pertemuan mereka baru-baru ini mengingatkan pentingnya orientasi pengabdian pejabat negara kepada rakyat dan negara.

Dikutip dari Kompas.id, berikut beberapa jabatan yang pernah diemban Emil Salim:

  • Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara/Wakil Ketua Bappenas pada 1971-1973.
  • Ketua Tim Koordinasi Lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional pada 1972-1973.
  • Menteri Perhubungan pada 1973-1978.
  • Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup pada 1978-1983.
  • Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup pada 1983-1993.
  • Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1893.
  • Anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada 2007-2009.
  • Ketua Dewan Pertimbangan Presiden pada 2010-2014.
  • Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dari 2021-sekarang.

Selain itu, Emil juga pendiri Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati).

Kehati merupakan organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang pelestarian keanekaragaman hayati dan didirikan pada 12 Januari 1994.

Penghargaan yang diraih Emil Salim

Berikut beberapa penghargaan yang pernah diterima Emil Salim:

  • Bintang Mahaputra Adipradana (1973)
  • Golden ARK (Commandeur) of Netherland (1982)
  • Paul Gety Award, AS (1990)
  • Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture VII (2007)
  • The Midori Prize for Biodiversity (2010)
  • Humanitarian Achievement Award (2016)

(TribunTrends.com/Kompas.com/Alicia)

Sumber: Kompas.com
Tags:
Emil SalimSoehartoPrabowomenteri
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved