Breaking News:

Kompaknya Prabowo dan Titiek Soeharto 'Tekan' Menteri Sakti Trenggono Bongkar Pagar Laut: Enak Aja!

Kompaknya Presiden Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto 'tekan' Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membongkar pagar laut: enak saja!

Editor: Agung Santoso
Warta Kota
Kompaknya Presiden Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto 'tekan' Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membongkar pagar laut: enak saja! 

Kompaknya Presiden Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto 'tekan' Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membongkar pagar laut: enak saja!

TRIBUNTRENDS.COM -  Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) menunjukkan kesamaan pandangan dalam menyelesaikan polemik pagar laut di perairan Tangerang, Banten. Keduanya sepakat bahwa masalah pagar laut sepanjang 30,16 kilometer yang misterius ini harus segera diungkap. Meskipun berbeda posisi politik, mereka bersatu demi kepentingan publik dan kestabilan sosial-ekonomi. Penuntasan masalah ini juga mencerminkan pentingnya transparansi dalam pengelolaan sumber daya alam. Kepemimpinan mereka menunjukkan komitmen untuk memastikan akuntabilitas dalam setiap kebijakan yang diambil.

Merespons hal ini, Presiden Prabowo Subianto meminta agar peristiwa pemasangan pagar laut di perairan Tangerang diselidiki tuntas.

Permintaan ini disampaikan saat bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2025).

"Tadi arahan Bapak Presiden satu, selidiki sampai tuntas secara hukum supaya kita harus benar koridor hukumnya. Apabila tidak ada, itu harus menjadi milik negara, nah itu kasusnya seperti itu," kata Trenggono usai bertemu Prabowo.

Prabowo juga mengarahkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mencabut gugusan pagar laut.

Sebab, dikhawatirkan ada yang menggugat jika pencabutan dilakukan oleh KKP saja.

Oleh karenanya, KKP akan bekerja sama dengan TNI AL, Badan Keamanan Laut (Bakamla), Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri, dan Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP).

Rencananya, pembongkaran bakal dimulai pada Rabu pekan ini setelah pihaknya mengumpulkan bukti-bukti.

"Sesuai arahan Bapak Presiden, pokoknya sesuai koridor hukum. Dan kemudian saya sampaikan di sini, Rabu kita akan bersama-sama dengan seluruh pihak dan pada saat itu kita bongkar," ucap dia.

Teka-teki siapa pemberi Hak Guna Bangunan (HGB) Pagar Laut Tangerang, sertifikat terbit era Jokowi.
Teka-teki siapa pemberi Hak Guna Bangunan (HGB) Pagar Laut Tangerang, sertifikat terbit era Jokowi. (YouTube TribunSumsel)

Respons Titiek

Sikap tegas Prabowo tersebut didukung oleh Titiek Soeharto selaku Ketua Komisi IV DPR yang merupakan mitra dari KKP.

Titiek juga mendesak agar pemilik pagar laut misterius di Tangerang diungkap ke publik.

Ia optimistis pemerintah mampu mengungkapnya.

"Saya juga sebagai anggota Dewan, sebagai rakyat biasa, kita juga ingin tahu siapa sih yang menyuruh, yang membiayai, yang memiliki pagar laut ini. Kita juga ingin tahu. Dan mudah-mudahan bisa kita percayakan kepada pemerintah supaya bisa menemukan," ujar Titiek, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Selain itu, Titiek menduga perusahaan besar menjadi dalang dari pagar laut yang membentangi kawasan pesisir Tangerang sepanjang 30,16 kilometer.

Namun, ia enggan menerka lebih jauh soal pelaku pemasang pagar laut.

"Ya, kalau enggak perusahaan besar, mana mungkin dia bikin pagar seperti itu, ya, untuk apa gitu ya," ungkap Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

Pemilik HGB pagar laut Tangerang
Pemilik HGB pagar laut Tangerang (Kolase TribunTrends)

Sidak pagar laut

Keseriusan Titiek juga ditunjukkan dengan aksi meninjau lokasi pagar laut pada Rabu kemarin.

Dia melakukan sidak pagar laut bersama jajarannya di Komisi IV DPR, di antaranya Daniel Johan (DJ) dari Fraksi PKB, Rajiv dari Fraksi Nasdem, Panggah Susanto dari Fraksi Golkar, dan Dadori Wonodipuro dari Fraksi Gerindra.

Putri Presiden kedua RI Soeharto ini menegaskan, wilayah perairan bukanlah milik perorangan ataupun perusahaan, sehingga tidak boleh ada yang memagarinya.

"Itu juga melanggar hukum. Ini kan laut, laut ini bukan milik perorangan atau milik perusahaan, ini adalah milik negara gitu ya. Mereka enak saja memagar-magari," ucap Titiek.

Titiek juga mengungkapkan bahwa pagar laut itu menghalangi jalan para nelayan mencari nafkah.

"Jadi kita lihat sendiri tadi memang itu menghalang-halangi jalannya nelayan untuk cari nafkah," ungkapnya.

Selepas sidak, menurut Titiek, Presiden Prabowo Subianto sudah memerintahkan jajarannya untuk membongkar pagar laut tersebut.

Mantan istri Prabowo itu berharap pagar laut sepanjang 30,16 kilometer itu segera dibongkar.

"Jadi alhamdulillah kami dari Komisi IV mengapresiasi pemerintah dan aparat untuk bisa segera mencabut pagar laut itu," kata Titiek seperti dikutip Kompas.com . 

Sebagai informasi, keberadaan pagar laut misterius di perairan Tangerang menjadi perhatian publik setelah viral di media sosial pada awal tahun ini.

Pagar ini memberikan dampak besar bagi masyarakat pesisir.

Data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Banten mencatat sekitar 3.888 nelayan dan 502 pembudidaya terdampak langsung, memengaruhi 21.950 jiwa secara ekonomi.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa pagar tersebut merusak ekosistem laut di wilayah tersebut. (*) 

Tags:
Titiek Soehartopagar lautPrabowoBantenTangerang
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved