Breaking News:

PPPK 2024

PPPK 2024: 15 Contoh Soal P3K Pengawas Bibit Ternak, Lengkap dengan Kunci Jawaban dan Pembahasan

Simak yuk PPPK 2024: 15 Contoh Soal P3K Pengawas Bibit Ternak, Lengkap dengan Kunci Jawaban dan Pembahasan

Editor: Sinta Darmastri
Kolase TribunTrends.com/ Canva
Simak yuk PPPK 2024: 15 Contoh Soal P3K Pengawas Bibit Ternak, Lengkap dengan Kunci Jawaban dan Pembahasan 

Pembahasan: Fokus pada peningkatan produktivitas ternak.

6. Hasil pemuliaan ternak yang berupa mani (semen), sel, telur tetas, dan embrio disebut...

A. Bibit

B. Benih

C. Spesies

D. Pembibitan

E. Ternak

Jawaban: B. Benih

Pembahasan: Benih berfungsi sebagai komponen penting dalam pemuliaan ternak untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas genetik populasi ternak.

7. Berdasarkan Permentan No. 40/Permentan/OT.140/6/2017, bagaimana cara penggolongan spesies ternak yang benar?

A. Berdasarkan habitat dan ukuran tubuh ternak.

B. Berdasarkan jenis pakan dan pola pertumbuhan.

C. Berdasarkan klasifikasi ilmiah dan kodefikasi genetik.

D. Berdasarkan asal usul geografis dan tipe produksi.

E. Berdasarkan perilaku sosial dan umur ternak.

Jawaban: C. Berdasarkan klasifikasi ilmiah dan kodefikasi genetik

Pembahasan: Permentan No. 40/Permentan/OT.140/6/2017 menyebutkan bahwa penggolongan dan identifikasi spesies ternak dilakukan berdasarkan klasifikasi ilmiah dan kodefikasi genetik untuk keperluan pemuliaan dan pengelolaan.

8. Ternak yang kerabat liarnya berasal dari dan proses domestikasinya di Indonesia disebut…

A. Sumber daya genetik ternak

B. Ternak asli

C. Ternak lokal

D. Rumpun ternak

E. Semua salah

Jawaban: B. Ternak asli

Pembahasan: Proses domestikasi adalah pengubahan perilaku, adaptasi, dan seleksi genetik yang dilakukan oleh manusia untuk membantu ternak asli menghasilkan ternak yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal.

9. Berdasarkan UU No. 18 Tahun 2009, pengelolaan peternakan di Indonesia harus memperhatikan beberapa aspek utama. Manakah di antara pernyataan berikut yang paling tepat menggambarkan salah satu aspek tersebut?

A. Pengelolaan peternakan harus mempertimbangkan kesejahteraan hewan dan keseimbangan lingkungan.

B. Pengelolaan peternakan harus berfokus pada peningkatan produksi tanpa memperhatikan kesejahteraan hewan.

C. Pengelolaan peternakan harus mengutamakan kesejahteraan hewan tetapi tidak perlu mempertimbangkan dampak lingkungan.

D. Pengelolaan peternakan harus memperhatikan kesejahteraan hewan, kesehatan hewan, dan keseimbangan lingkungan secara terpadu.

E. Pengelolaan peternakan hanya perlu fokus pada pengendalian penyakit hewan.

Jawaban: D. Pengelolaan peternakan harus memperhatikan kesejahteraan hewan, kesehatan hewan, dan keseimbangan lingkungan secara terpadu.

Pembahasan: UU No. 18 Tahun 2009 mengatur pengelolaan peternakan untuk keberlanjutan dan kesejahteraan hewan serta manusia.

10. Sekelompok individu ternak dalam satu rumpun yang mempunyai karakteristik tertentu yang dimanfaatkan untuk tujuan pemuliaan disebut...

A. Galur ternak

B. Silsilah ternak

C. Benih tertunas

D. Rumpun ternak

E. Rumpun seleksi

Jawaban: A. Galur ternak

Pembahasan: Galur biasanya merupakan hasil seleksi dan pengelolaan yang intensif untuk mempertahankan atau meningkatkan sifat genetik yang diinginkan. Contohnya galur ternak sapi perah dengan produksi susu tinggi sering digunakan untuk pembentukan generasi ternak berikutnya.

11. Salah satu pengawasan benih atau bibit dalam peredaran adalah melalui pemeriksaan dokumen-dokumen berikut, kecuali...

A. Rekomendasi lalu lintas ternak

B. Surat keterangan kesehatan hewan

C. Surat keterangan layak benih atau bibit

D. Sertifikat benih atau bibit

E. Rekomendasi silsilah bibit

Jawaban: E. Rekomendasi silsilah bibit.

Pembahasan: Dokumen yang harus diperiksa untuk memastikan kualitas dan legalitas pengawasan benih atau bibit ternak yang beredar adalah surat keterangan kesehatan hewan, rekomendasi lalu lintas ternak, surat keterangan layak benih atau bibit, dan sertifikat benih atau bibit.

12. Berikut ini yang tidak termasuk dalam komponen evaluasi semen secara makroskopik adalah...

A. Volume

B. Motilitas

C. Warna

D. Viskositas

E. Derajat keasaman

Jawaban: B. Motilitas.

Pembahasan: Komponen yang dievaluasi dalam evaluasi semen secara makroskopik adalah volume, warna, viskositas, dan derajat keasaman (pH).

13. Freezing adalah proses pembekuan semen/embrio dengan meletakkan straw yang telah berisi semen embrio pada rak di atas liquid nitrogen pada jarak 4 cm dan suhu minus 110 derajat C hingga minus 120 derajat C yang dilakukan selama...

A. 4 menit

B. 7 menit

C. 9 menit

D. 15 menit

E. 30 menit

Jawaban: C. 9 menit

Pembahasan: Proses freezing dilakukan selama 9 menit dengan pengaturan suhu dan jarak tertentu untuk memastikan bahwa semen atau embrio dibekukan secara perlahan dan merata. Jika terlalu cepat atau terlalu lama, maka struktur sel bisa rusak dan memengaruhi viabilitas semen/embrio.

14. Berikut ini persyaratan umum yang sesuai untuk bibit sebar sapi perah Indonesia adalah...

A. Berasal dari kelahiran kembar betina

B. Mempunyai silsilah (pedigree) sampai dengan dua generasi di atasnya

C. Mempunyai silsilah (pedigree) sampai dengan satu generasi di atasnya

D. Memiliki nilai pemuliaan untuk produksi susu dan lemak

E. Produksi susu induk (305 hari) pada laktasi pertama > 6000 kg

Jawaban: C. Mempunyai silsilah (pedigree) sampai dengan satu generasi di atasnya

Pembahasan: Menurut regulasi yang ada, bibit sebar sapi perah Indonesia harus mempunyai silsilah (pedigree) sampai dengan satu generasi di atasnya untuk memastikan bibit berasal dari keturunan yang terpantau kualitasnya.

15. Seorang pengawas bibit ternak di sebuah peternakan mendapati bahwa beberapa bibit ternak menunjukkan gejala demam, lesu, dan nafsu makan menurun. Berdasarkan pengawasan awal, Anda mencurigai adanya wabah penyakit. Apa langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengawas bibit ternak dalam menangani masalah ini?

A. Mengisolasi ternak yang terindikasi sakit dan melaporkan kepada pihak yang berwenang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

B. Memberikan obat-obatan secara sembarangan untuk mengatasi gejala yang ada.

C. Menunggu beberapa hari untuk melihat apakah kondisi ternak membaik dengan sendirinya.

D. Menghubungi peternak dan menyarankan untuk menjual ternak yang sakit agar tidak merugikan.

Jawaban: A. Mengisolasi ternak yang terindikasi sakit dan melaporkan kepada pihak yang berwenang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pembahasan: Isolasi mencegah penyebaran penyakit, dan langkah selanjutnya adalah diagnosis profesional.

(TribunTrends.com)

Tags:
PPPK 2024kunci jawabanP3KsoalPengawas Bibit Ternak
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved