Gadis 4 Tahun Minum Susu di Swalayan Tanpa Bayar, Kena Denda 10 Kali Lipat, Jawaban Ayah Tuai Pujian

"Saya melihat ketulusanmu. Jika kalian benar-benar ingin bersama, tidak perlu mempertaruhkan nyawa kalian," ungkap Li.

Namun, Zhou menolak, bertekad untuk menyelesaikan perjalanan dan membuktikan komitmennya.

Kemudian, saat Li sedang mengemudi kembali, ia mengalami penyakit ketinggian di Nyingchi, 400 km dari Lhasa, yang mendorong Zhou untuk segera menolongnya.

Setelah pulih, mereka melanjutkan perjalanan bersama ke Lhasa. Setibanya di sana pada tanggal 28 Oktober, mereka mengadakan upacara rekonsiliasi kecil dan secara resmi mengumumkan reuni mereka.

Saat ini, Zhou sedang merencanakan perjalanan bersepeda berikutnya ke Nepal dan Eropa, sementara Li telah kembali ke rumahnya di provinsi Jiangsu.

“Saya tidak ikut pulang bersamanya karena saya berencana untuk terus bersepeda. Perhentian berikutnya: Nepal,” ungkap Zhou. 

“Dia juga mengatakan bahwa dia mungkin akan datang menemui saya begitu dia merasa lebih baik.”

Baca juga: Suami di China Syok, Istri Lahirkan Anak Berkulit Gelap Sampai Ogah Sentuh, Rumah Tangga Berantakan

Baca juga: Pramugari Cantik Mirip Artis China Viral, Penumpang Auto Salfok, Ogah Berpaling Saat Safety Demo

Tahun lalu, sekitar 3,61 juta pasangan bercerai di China, yang mengakibatkan tingkat perceraian 2,6 per 1.000.

Pada tahun 2021, pemerintah Tiongkok memberlakukan undang-undang baru yang mewajibkan pasangan untuk menjalani masa “tenang” selama 30 hari, yang mengharuskan mereka menunggu selama 30 hari setelah mengajukan permohonan cerai sebelum perpisahan dirampungkan.

Kisah pasangan ini memancing reaksi beragam, banyak yang mengkritik mereka karena kurang berkomitmen terhadap pernikahan dan kurang bertanggung jawab terhadap anak-anak mereka.

"Mungkin ini tampak menyentuh, tetapi inti permasalahannya adalah keduanya terlalu keras kepala. Kepribadian mereka tidak mungkin berubah. Bahkan jika mereka menempuh jarak lebih dari 4.000 km, cinta yang melibatkan penyiksaan satu sama lain tidak mungkin bertahan lama," netizen.

"Siapa yang menjaga anak-anak selama perjalanan? Apakah mereka tidak perlu bersekolah?", ungkap netizen.

(TribunTrends.com/Nafis/Darma)