Breaking News:

Berita Viral

Kontras Nasib Aipda WH vs Guru Supriyani yang Kini Banjir Dukungan & Donasi, Ini Sosok Inisiatornya

Beginilah kontrasnya nasib Aipda WH dan Guru Supriyani setelah memasuki babak akhir dari perselisihan.

Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
net via kompas/tribun
Kontrasnya nasib Aipda WH dan Guru Supriyani 

TRIBUNTRENDS.COM - Beginilah kontrasnya nasib Aipda WH dan guru Supriyani setelah memasuki babak akhir dari perselisihan.

Bagaimana tidak, guru Supriyani kini mendapatkan banyak dukungan sejumlah pihak mulai aktivis hingga sesama guru.

Nasib mujur masih mengikuti guru Supriyani setelah dituntut bebas oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Sementara itu, pihak Aipda WH kini terancam dilaporkan balik oleh kubu guru Supriyani.

Perselisihan yang memanas antara Aipda WH dan guru Supriyani kini mulai memasuki babak akhir.

guru Supriyani kini banjir dukungan dan sumbangan termasuk dari Pengurus Besar Persatuan guru Agama Islam (PB PGAI).

Hasil dari pengumpulan donasi ini atas nama solidaritas untuk guru Supriyani, PGAI berhasil mengumpulkan uang sumbangan dari para guru sebesar Rp 7.070.000 rupiah.

Dari kegiatan ini, diharapkan akan diikuti oleh sekolah swasta dan negeri lainnya untuk ikut berpartisipasi membantu dan menegakkan keadilan terhadap guru Supriyani.

Baca juga: Nasib Pejabat yang Diduga Memeras guru Supriyani, Terancam Dicopot, Intip Daftar Kenakalannya: Karma

Kontrasnya nasib Aipda WH dan Guru Supriyani
Kontrasnya nasib Aipda WH dan guru Supriyani (net via kompas/tribun)

"Saya didesak oleh para guru untuk memberikan santunan kepada Ibu Supriyani yang telah dituntut bebas. Dari ini, terkumpullah yang Rp 7.070.000 rupiah," kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan guru Agama Islam (PB PGAI), Fauzi Bahar, melansir dari Tribun Padang.

Dirinya merasa prihatin dan juga bercampur salut kepada Ibu Supriyani.

Fauzi Bahar memohon kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk mengangkat para guru honorer menjadi ASN, khususnya yang sudah mengabdi lebih dari 10 tahun.

Ia mengajak untuk semua orang memuliakan seorang guru. Apalagi sebentar lagi akan diperingati Hari guru Nasional (HGN) pada tanggal 25 November 2024.

"Uang ini dikumpulkan sejak satu minggu yang lalu dari para guru-guru dan termasuk guru honorer juga. Saya menghimbau kepada seluruh guru, mari kita menyumbang untuk Ibu Supriyani, karena guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa," ujar Fauzi Bahar.

Baca juga: Pesan Haru Murid untuk guru Supriyani di Tengah Perseteruan dengan Aipda WH: Kita Dukung Terus Bu!

Isak tangis guru Supriyani tak terbendung saat dipaksa harus mengakui perbuatannya memukuli anak polisi di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara
Isak tangis guru Supriyani tak terbendung saat dipaksa harus mengakui perbuatannya memukuli anak polisi di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (TribunnewsSultra.com)

Wakil Ketua Umum PGAI, Eka Putra Wirman, yang juga seorang seorang akademisi Indonesia dan guru besar mengucapkan simpati kepada para guru.

Karena guru dan dosen adalah profesi yang mulia dan perlu mendapatkan apresiasi dari seluruh pihak.

Ia berharap, kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak ada lagi.

Selain itu, kejadian ini akan dijadikan kewaspadaan, dikarenakan guru menginginkan yang terbaik bagi siswanya.

"Terkadang keinginan yang meluap itu, kadang-kadang membuat guru itu serius untuk mengajar sehingga datang cubitan dan lainnya." ungkapnya.

"Sedangkan ketika kita kembali ke tahun 70-an, justru orang tua memberi para guru bekal berupa rotan atau lidi," katanya.

Perwakilan Wakil Ketua Bidang pendidikan Dasar dan Menengah Adabiah, Drawellita, berpesan kepada para orang tua agar bersama-sama berkolaborasi mendidik anak-anak dan mempercayakan anaknya kepada sekolah yang telah dipilih.

"Karena, semua guru yang sudah diangkat itu pasti orang-orang yang sudah mempunyai sertifikat agar dipercaya mendidik dan mengajar anak didiknya. Kami menghimbau, jangan sampai ada Supriyani yang berikutnya," ujar Drawellita.

Sosok Supriyani SPd, Guru SDN 4 Baito, Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) ditahan atas tuduhan aniaya muridnya
Sosok Supriyani SPd, guru SDN 4 Baito, Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) ditahan atas tuduhan aniaya muridnya (Tribunnews.com/istimewa)

Kepala SD Adabiah, Depi Barnas, mengatakan untuk SD Adabiah ada 36 guru. Namun, ada sebanyak 20 orang guru masih honorer.

Para guru inilah yang menyisihkan uangnya untuk membantu guru Supriyani.

Ia berharap, penegakan hukum terhadap guru Supriyani benar-benar dilaksanakan dan tidak ada kriminalisasi untuk guru.

 "Selanjutnya kita 'badoncek' istilahnya dalam mengumpulkan sumbangan," ujar Depi Barnas.

Kata dia, tidak peduli seberapa besar atau kecil yang diberikan, tetapi semangat solidaritas dan peduli antar sesama menjadi yang terpenting.

Ia juga berharap tidak ada lagi kejadian yang serupa dialami oleh Ibu Supriyani.

"Semoga bertambah terus dan teman-teman yang ada di Sumatera Barat ini bisa mengumpulkan donasinya," sebutnya.

Undang-undang yang mengatur perlindungan guru sudah ada, sehingga diharapkan benar-benar diterapkan agar tidak ada kriminalisasi terhadap guru tidak terjadi lagi.

"Ada kecemasan di antara guru kami, tetapi yang penting kami tetap mengacu kepada aturan yang ada. Bagaimana sistem kita dalam mendidik anak di Adabiah. Karena di sekolah sudah ada aturan dan norma tersendiri," pungkasnya.

(TribunTrends.com/Surya.co.id/TribunPadang)

Tags:
Aipda WHSupriyaniguru
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved