Kisah Pria Jepang yang Punya 4 Istri hingga Menimbulkan Kontroversi, Berencana Punya 54 Anak

TRIBUNTRENDS.COM - Belakangan ini viral di media sosial tentang pria asal Jepang yang menimbulkan kontroversi.

Ryuta Watanabe, ia memiliki keinginan yang sangat berbeda dari orang-orang, yaitu memiliki anak hingga 54.

Tak sampai disitu saja, bahkan Ryuta juga menginginkan memiliki istri sebanyak 4.

Dikutip dari South China Morning Post, kini ia hidup satu atap dengan tiga dari empat istri serta dua anaknya.

Hal yang tidak masuk akal lagi, saat ini Ryuta tidak punya penghasilan tetap, ia hanya mengandalkan biaya hidup dari para istrinya yang bekerja.

Ryuta tentu tidak hanya mengandalkan istrinya saja, bahkan ia mengerjakan semua urusan rumah tangga termasuk mengurus anak-anaknya.

Baca juga: 5 Potret Billie Eilish Jadi Model Sampul Majalah Vogue, Mirip Nanami Anime Jepang Jujutsu Kaisen

Pria berusia 36 tahun tersebut menangani urusan domestik rumah mulai dari memasak, bersih-bersih rumah, hingga urus anak.

Biaya hidup Ryuta dan keluarga besarnya bisa mencapai 914.000 yen atau kisaran Rp 94,7 juta per bulan.

Tentu dengan biaya sebesar itu, dibagi antara istri dan pacarnya untuk berlangsungnya hidup.

Untuk hubungan Ryuta dan para istri tidak terdaftar di catatan sipil, namun mereka menganggap sudah dalam ikatan pernikahan.

Itu semua sudah berlangsung karena didasarkan hidup bersama dan berbagi tanggung jawab dalam jangka panjang.

Singkat cerita, Ryuta dulu pernah mengalami kegagalan cinta, hingga enak tahun lalu ia sempat depresi setelah dicampakkan kekasihnya.

Baca juga: Bukan Ratna Sari Dewi, Ini Wanita Jepang Pertama yang Dinikahi Soekarno, Pilu Nekat Akhiri Hidup

Hingg akhirnya ia memutuskan untuk berkencan dengan beberapa wanita di aplikasi kencan online untuk menghilangkan depresi tersebut.

Sejak itulah, ia bertemu dengan para istri yang masing-masing memiliki kamar sendiri dirumahnya.

"Saya menyukai wanita. Selama kami saling mencintai, tidak akan ada masalah," ujarnya saat hadir di acara bincang-bincang Abema Prime, seperti dikutip dari South China Morning Post.