Breaking News:

Inilah 3 Presiden RI yang Mundur dari Jabatan, Soeharto Lengser Setelah Terjadi Kerusuhan Mei 1998

Berikut ini tiga Presiden RI yang mundur dari jabatannya, Soeharto digulingkan mahasiswa pada Mei 1998.

Kolase Tribunnews
Berikut ini tiga Presiden RI yang mundur dari jabatannya. 

TRIBUNTRENDS.COM -  Selama 69 tahun merdeka, Indonesia telah dipimpin oleh tujuh presiden yang berbeda.

Beberapa di antaranya memutuskan mundur dari jabatan mereka.

Mundurnya presiden-presiden tersebut dari jabatan ditandai dengan berbagai peristiwa, seperti Soeharto yang lengser setelah terjadi kerusuhan pada Mei 1998.

Di negara-negara demokrasi, presiden memiliki kewajiban untuk mempertanggungjawabkan kekuasaannya tersebut terhadap pemberi mandat.

Dengan adanya pertanggungjawaban inilah, jabatan presiden bisa saja dicabut apabila terbukti telah melakukan tindakan penyelewengan terhadap tanggung jawab yang seharusnya diemban.

Baca juga: Saat Soeharto Kunjungi Belanda Tahun 1970, Ajudannya Tiba-tiba Ngamuk ke Aparat, Terkuak Pemicunya

Selain dicabut, presiden juga bisa memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Berikut ini daftar presiden Indonesia yang turun dari jabatannya.

Presiden Soekarno

Soekarno, Sang Proklamator.
Soekarno, Sang Proklamator. (Tribun Pontianak)

Soekarno adalah presiden pertama Indonesia yang disebut sebagai Bapak Proklamator Indonesia.

Ia menjabat sebagai presiden Indonesia selama 20 tahun, terhitung sejak 1945 hingga 1965.

Akan tetapi, dalam 20 tahun kepemimpinannya itu, tidak semua berjalan dengan baik.

Terlebih, setelah pecahnya peristiwa G30S yang terjadi pada Oktober 1965.

Sebab, Presiden Soekarno dianggap kurang tegas dalam mengambil tindakan terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dituding menjadi dalang di balik peristiwa G30S.

Ditambah, Presiden Soekarno juga terkesan memperlihatkan dukungannya terhadap sayap kiri dengan mengeluarkan UU Darurat dan mencetuskan slogan Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) pada 1956.

Puncak kejadian meletus pada 11 Maret 1966, ketika terjadi demonstrasi besar-besaran oleh mahasiswa.

Melihat kejadian ini, Menteri/Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal Soeharto meminta agar Soekarno memberikan surat perintah untuk mengatasi konflik jika ia diberi kepercayaan.

Permintaan tersebut langsung ditanggapi dan pada 11 Maret 1966 di Istana Bogor, Presiden Soekarno menandatangani surat perintah untuk mengatasi keadaan.

Surat ini dikenal sebagai Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar.

Karena surat ini, status Soekarno sebagai presiden seumur hidup dicabut oleh MPRS pada 7 Maret 1967.

Setelah itu, Soekarno resmi lengser dari jabatannya dan Soeharto menjadi presiden pada 1967 hingga 1998.

Presiden Soeharto

Kisah perjalanan karier Soeharto dari militer menuju tampuk kekuasaan, pernah jadi tentara Belanda hingga dilatik pasukan Jepang.
Soeharto. (Kompas.com/JB Suratno)

Soeharto adalah presiden kedua Indonesia dengan masa jabatan terlama, yaitu hampir 32 tahun, sejak 1967 hingga 1998.

Selama menjabat sebagai presiden Indonesia, Soeharto telah mencetak sejumlah prestasi, seperti mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN Pertama di Bali (23-24 Februari 1976), Indonesia menjadi negara pertama yang meluncurkan satelit, yaitu Satelit Palapa A1 (8 Juli 1976), dan Swasembada Pangan (1984).

Namun, di balik prestasi tersebut, Presiden Soeharto memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya pada 21 Mei 1998.

Pengunduran diri Presiden Soeharto ini dilatarbelakangi oleh ketidakstabilan dalam negeri Indonesia setelah terjadinya Kerusuhan Mei 1998.

Berbagai kerusuhan itu merupakan bagian dari Gerakan Reformasi 1998, yang terjadi akibat krisis ekonomi, politik, hukum, keamanan, sosial-budaya, dan krisis kepercayaan.

Sebab, pada masa kepemimpinan Soeharto, budaya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) merajalela.

Tidak berhenti di situ, pada 1997, terjadi krisis moneter yang meluluhlantakkan perekonomian Indonesia.

Hal inilah yang memicu terjadinya aksi demonstrasi yang menuntut agar Soeharto lengser dari jabatannya.

Puncak demonstrasi terjadi pada 18 Mei 1998, ketika mahasiswa berhasil menduduki Gedung MPR/DPR.

Karena ada banyaknya tekanan dari ribuan mahasiswa, pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya.

Presiden Soeharto menyatakan berhenti dan posisinya digantikan oleh BJ Habibie.

Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Abdurrahman Wahid alias Gus Dur
Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (Wartakotalive)

Berikutnya, presiden Indonesia yang mengundurkan diri dari jabatanya adalah Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.

Berbeda dari Soekarno dan Soeharto, Presiden Gus Dur bukan mengundurkan diri dari jabatannya, melainkan dilengserkan oleh MPR.

Abdurrahman Wahid adalah presiden keempat Indonesia yang menjabat sejak 1999 hingga 2001.

Baca juga: Deretan Penyanyi Ini Pernah Dicekal di Era Presiden Soeharto, Siapa Saja? Salah Satunya Iwan Fals

Baru dua tahun menjabat, Gus Dur dilengserkan dari jabatannya oleh MPR pada 23 Juli 2001.

Alasan Gus Dur dilengserkan dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia dipicu oleh laporan yang disampaikan Panitia Khusus (Pansus) DPR terkait dugaan penggunaan dana Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan Bulog sebesar 4 juta dollar AS.

Selain itu, Gus Dur juga diduga menggunakan dana bantuan Sultan Brunei Darussalam sebesar 2 juta dollar AS.

Berdasarkan tuduhan tersebut, Gus Dur dianggap telah melanggar UUD 1945 Pasal 9 tentang Sumpah Jabatan dan Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bebas KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).

Itulah mengapa Gus Dur diberhentikan oleh MPR, meskipun tuduhan-tuduhan tersebut tidak pernah terbukti sampai sekarang.

Tribuntrends/Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
SoehartoSoekarnoAbdurrahman Wahid
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved