Breaking News:

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban: Alasan Bapak/Ibu Guru Memilih Tugas Tersebut Sebagai Pengalaman Belajar yang Bermakna

Akan memaparkan kunci jawaban untuk soal berupa Apa alasan bapak/ibu guru memilih tugas tersebut sebagai pengalaman belajar yang paling bermakna? PMM

Editor: Sinta Darmastri
TribunTrends.com/fotojet
Akan memaparkan kunci jawaban untuk soal berupa "Apa alasan bapak/ibu guru memilih tugas tersebut sebagai pengalaman belajar yang paling bermakna? PMM" 

TRIBUNTRENDS.COM - Kunci Jawaban: Alasan Bapak/Ibu Guru Memilih Tugas Itu Sebagai Pengalaman Belajar yang Bermakna

Pertanyaan ini terdapat dalam salah satu modul Kurikulum Merdeka, di Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Akan memaparkan kunci jawaban untuk soal berupa "Apa alasan bapak/ibu guru memilih tugas tersebut sebagai pengalaman belajar yang paling bermakna? PMM"

Apa alasan bapak/ibu guru memilih tugas tersebut sebagai pengalaman belajar yang paling bermakna? PMM, kunci jawaban akan disajikan pada artikel berikut ini.

Pertanyaan Apa alasan Bapak/Ibu Guru memilih tugas..., merupakan  pertanyaan aksi nyata yang ada pada platform merdeka mengajar (PMM) yang harus dikerjakan seorang calon guru penggerak. 

SOAL selengkapnya:

Ilustrasi Buku
Ilustrasi Buku (KOMPAS.COM)

Apa Alasan Bapak/Ibu guru Memilih tugas tersebut sebagai pengalaman belajar yang paling bermakna?

JAWAB:

Jawaban pertanyaan aksi nyata disajikan dalam bentuk uraian. Masing-masing Bapak/Ibu guru memiliki jawaban  berbeda sesuai pengalaman mereka sebagai pendidik di lapangan. 

Berikut ini jawaban pertanyaan Apa Alasan Bapak/Ibu guru Memilih tugas tersebut sebagai pengalaman belajar yang paling bermakna? dilansir dari rise.smeru.or.id/

Pengalaman saya selama mengajar yang paling berkesan ialah ketika saya mencoba menenangkan siswa dengan cara sedikit keras. Hasilnya memang ampuh, siswa-siswa menjadi tenang dan duduk di bangku masing-masing.

Baca juga: Kunci Jawaban: Soal Tes Modul 2 Guru Penggerak, Materi Latihan Pedagogik Kepribadian dan Sosial

Namun, ternyata terdapat sebuah kenyataan berbeda dari apa yang saya bayangkan. Siswa yang tenang di kelas bukan berarti memerhatikan penjelasan saya. Mereka justru asyik dengan kegiatan masing-masing. Ini terbukti saat saya memberi penguatan materi berupa proyek, para siswa sama sekali tidak dapat mengerjakannya. Saya pun mencoba memotivasi ulang mereka dan melakukan bimbingan personal.

Pengalaman tersebut membuat saya berintrospeksi. Saya pun memutar otak untuk mencari cara agar siswa dapat belajar dengan maksimal dan bermakna. Karena pembelajaran yang bermakna bukan tercermin dari kelas yang tenang, melainkan dari adanya komunikasi dua arah oleh siswa dan guru.

Pembelajaran yang bermakna dapat dilaksanakan dengan berbagai cara agar siswa mampu fokus terhadap materi yang diajarkan. Pembelajaran yang bermakna bisa tetap dilakukan meski kadang kelas sedikit ramai. Ini artinya, guru harus memiliki kemampuan penguasaan kelas, yaitu mampu mengkondisikan kelas jadi efektif untuk belajar. Dengan begitu, siswa dapat memperoleh pembelajaran secara efektif, efisien, dan bermakna.

Setelah kejadian itu, saya lalu memvariasikan cara menenangkan siswa tanpa menggunakan nada marah. Saya mengganti pendekatan dengan berusaha memberikan pengertian kepada siswa-siswa di  kelas. Saya berujar “Hayo anak-anak pilih Bu Guru marah-marah apa bersabar?”. Tentu mereka memilih saya bersabar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
kunci jawaban guruKurikulum Merdeka MengajarModul PMM
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved