Breaking News:

HUT Kemerdekaan RI

Inilah Pertamax Green 92 atau Pertamax Green 95, Bensin Pengganti Pertalite, Mulai 17 Agustus 2024

Bahan bakar minyak (BBM) pengganti Pertalite terbaru sudah diumumkan, akan dirilis pemerintah pada 17 Agustus 2024 mendatang.

Penulis: Sinta Manila
Editor: Sinta Manila
TribunTrends/Pixabay
Ini Dia Pertamax Green, Bensin Baru Pengganti Pertalite, Mulai 17 Agustus 2024 

TRIBUNTRENDS.COM - Bahan bakar minyak (BBM) pengganti Pertalite terbaru sudah diumumkan, akan dirilis pemerintah pada 17 Agustus 2024 mendatang.

Dalam waktu dekat rakyat Indonesia sudah tidak akan lagi bisa menikmati Pertalite sebagai BBM paling diminati.

Karena pemerintah akan segera mengganti pertalite dengan BBM yang ramah lingkungan karena memiliki kadar sulfur rendah.

Baca juga: UPDATE Daftar Harga BBM Pertamina di Tanah Air, Pertamax Jadi Rp 13.350, Pertamax Green Rp 14.900

Saat ini pertalite menjadi BBM atau bensin bersubsidi yang paling murah.

Dengan harga per liternya Rp 10.000, Pertalite menduduki bensin paling terjangkau di kalangan masyarakat Indonesia.

Akan tetapi, dalam waktu dekat Pertalite akan digantikan Pertamax Green 92 atau Pertamax Green 95.

Berdasarkan kabar yang beredar di berbagai media, saat ini Pertamax Green 95 sendiri sudah meluncur dan didistribusikan di Jakarta dan Surabaya.

Berapa harga per liter Pertamax Green 95?

Bensin baru yang diklaim terbuat dari kandungan saripati tebu dijual lebih mahal dibanding Pertalite yakni Rp 13.900 per liter.

Kenapa bisa begitu berbeda harganya dengan BBM yang Pertamax 92?

Merujuk informasi dair Tribun Pontianak, Minggu (4/8/2024), hal ini karena pemerintah mengembangkan bioetanol sebagai bahan bakar pengganti BBM yang berbasis fosil.

Hal itu diungkap Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan beberapa waktu lalu.

Ini Dia Pertamax Green, Bensin Baru Pengganti Pertalite, Mulai 17 Agustus 2024
Ini Dia Pertamax Green, Bensin Baru Pengganti Pertalite, Mulai 17 Agustus 2024 (TribunTrends/Pixabay)

"Kita kan sekarang berencana mau mendorong segera bioetanol masuk menggantikan bensin, supaya polusi udara ini juga bisa dikurangi cepat," kata Luhut.

Menurut Luhut kandungan sulfur dari bensin bisa mencapai 500 ppm, sementara bioetanol jauh lebih rendah kandungan sulfurnya bisa hanya mencapai 50 ppm.

Hal inilah yang akan mempengaruhi kualitas udara dan berdampak pada kesehatan manusia.

Yakni karena  Kondisi sulfur yang tinggi.

Dengan dikuranginya kadar sulfur yang tinggi diharapkan juga akan mengurangi orang yang sakit ISPA.

"Dan itu juga (berdampak) kepada kesehatan (menghemat) sampai 38 triliun ekstra pembayaran BPJS," sambungnya.

"Nah, kalau ini semua berjalan dengan baik, kita bisa mengemat lagi (anggaran negara)," jelasnya.

Benarkan Pertamax Green 95 sulfur lebih rendah?

Ternyata hal senada juga dikatakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Dia mengklaim bahwa kandungan sulfur pada jenis BBM baru tersebut lebih rendah.

BBM baru Pertamina yang akan diluncurkan pada bulan depan juga disebut lebih ramah lingkungan.

Sayangnya Menteri ESDM belum mengungkap nama bensin baru tersebut dan juga belum mengumumkan apakah lebih murah atau lebih mahal dari Pertalite.

Ini Dia Pertamax Green, Bensin Baru Pengganti Pertalite, Mulai 17 Agustus 2024
Ini Dia Pertamax Green, Bensin Baru Pengganti Pertalite, Mulai 17 Agustus 2024 (TribunTrends/Pixabay)

Usaha pemerintah menekan kandungan sulfur

Saat ini pemerintah sedang mencari bahan bakar nabati (BBN) sebagai campuran BBM yang dapat menekan kandungan sulfur.

Adapun kandungan sulfur pada BBM yang saat ini beredar sebanyak 500 ppm.

Pemerintah menargetkan kandungan sulfur bisa dikurangi hingga di bawah 50 ppm.

Produk Non Solar

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono menegaskan, jenis BBM baru yang akan dihadirkan adalah produk non-solar milik Pertamina.

Namun, pemerintah akan melakukan uji coba perkenalan terhadap jenis BBM baru yang diluncurkan bulan depan.

Uji coba bakal dilakukan secara bertahap di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina.

"Kalau rendah sulfur itu akan mulai, tapi sebagai pilot, 17 (Agustus) itu adalah semacam kick off-nya mau mulai di sana," jelas Agus.

"Masih mulai di beberapa SPBU," sambungnya.

"Enggak tahu namanya nanti, kayaknya yang Dex juga, yang non-subsidi." pungkas Agus.

***

(TribunTrends.com/MNL)

Tags:
PertamaxGreenPertalitebensin
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved