Breaking News:

Keluarga Cendana

Kisah Soeharto Blusukan Dikuak Eks Ajudan, Nginap di Rumah Warga, Ibu Tien Cuma Bekali Beras & Tempe

Mantan ajudan ungkap cerita saat Soeharto blusukan, nginap di rumah warga, hanya dibekali beras dan tempe.

Kolase Sripoku.com
Mantan ajudan ungkap cerita saat Soeharto blusukan, sang presiden nginap di rumah warga. 

Oleh karenanya, Soeharto merasa harus turun langsung memantau jalannya program-program pemerintah.

Dengan melakukan perjalanan rahasia, Soeharto dapat melihat kondisi desa secara apa adanya. Ia juga bisa mendapat masukan langsung dari masyarakat.

Demi menjaga kerahasiaan perjalanan, kata Try, rombongan Soeharto bahkan menginap di rumah warga dan makan bekal sambal teri, juga tempe.

"Kami tidak pernah makan di restoran, menginap di rumah kepala desa atau rumah-rumah penduduk," kisah Try.

"Untuk urusan logistik, selain membawa beras dari Jakarta, Ibu Tien membekali sambal teri dan kering tempe. Benar-benar prihatin saat itu," tuturnya.

Meski pejalanan itu sudah berusaha ditutup rapat, kedatangan Presiden ke suatu desa akhirnya bocor juga dan sampai ke telinga pejabat setempat.

Para pejabat daerah pun geger, bahkan memarahi Try karena tidak diberi kesempatan menyambut Presiden.

Namun, karena perjalanan rahasia ini keinginan Soeharto, Try tak bisa berbuat banyak.

Menikmati perjalanan

Try yang kemudian hari menjadi wakil presiden ini pun melihat Soeharto begitu menikmati perjalanan keluar masuk desa.

Semua hal yang ditemui di lapangan dicatat Soeharto untuk jadi bahan dalam rapat kabinet.

Saking menikmatinya perjalanan, Soeharto tidak protes atau marah saat ajudannya salah mengambil jalan hingga akhirnya tersesat. Padahal, Soeharto tahu betul wilayah itu.

Baca juga: Perlakuan Keluarga Cendana ke Prabowo, Tommy Soeharto Beber Fakta, Bagaimana dengan Mayangsari?

Dalam ingatan Try, Soeharto ketika itu hanya tersenyum.

Perjalanan incognito itu pun berakhir di Istana Cipanas dengan kondisi semua lelah.

Kala itu, Soeharto mempersilakan para pembantunya untuk makan terlebih dulu daripada dirinya.

Sementara Soeharto merasa puas atas perjalanan rahasianya.

Tepat pada Kamis, 27 Januari 2022, sudah 14 Soeharto tiada.

Soeharto mengembuskan napas terakhir pada 27 Januari 2008 karena kegagalan multiorgan.

Tribuntrends/Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
SoehartoIbu TienPresiden Jokowiblusukan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved