Kabupaten Klaten
BPBD Klaten Siapkan Anggaran Rp 250 juta untuk Droping Air Bersih, Antisipasi Kekeringan!
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten siapkan anggaran hingga Rp 250 juta guna tangani bencana kekeringan akibat musim kemarau
Editor: Nafis Abdulhakim
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNTRENDS.COM, KLATEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten siapkan anggaran hingga Rp 250 juta guna tangani bencana kekeringan akibat musim kemarau di Kabupaten Klaten dengan melakukan droping air bersih.
Droping air bersih menjadi salah satu upaya untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih. Diperkirakan, kekeringan akan berlangsung 5 sampai 6 bulan sejak Mei 2024.
"Kami sesuai prediksi dari tahun yang lalu, curah hujan di 2024 tidak sepanjang tahun 2023, sehingga dialokasikan di penetapan anggaran di 500 tanki atau sekitar Rp 250 juta," ujar Kepala Pelaksana BPBD Klaten Syahruna.

Dari informasi yang berhasil dihimpun TribunSolo.com melalui akun instagram resmi BPBD Klaten, bahwa setiap harinya, puluhan ribu liter air bersih dikirim BPBD Klaten untuk mencukupi kebutuhan air bersih di sejumlah desa.
Lebih lanjut Syahruna mengungkapkan ada 5 desa telah menerima bantuan air bersih yang tersebar di Kecamatan Kemalang, Kecamatan Jatinom, dan Kecamatan Bayat. 5 Desa tersebut yakni, Desa Sidorejo, Desa Kendalsari, Desa Tlogowatu, Desa Bandungan, dan Desa Dukuh.
"Total air bersih yang didistribusikan ada 90 tanki atau 450 ribu liter," ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klaten.
Dikatakan Syahruna, bila data tersebut merupakan update pada 25 Juni 2024. Kurang lebih, sebanyak 2.053 KK atau 6.080 jiwa menerima manfaat droping air bersih.

Dalam pendistribusiannya, air bersih tersebut dikirimkan menggunakan 4 armada truk tanki milik BPBD Klaten dengan kapasitas angkut 5 ribu liter per tanki.
Pada kesempatan berbeda, Syahruna mengatakan jika pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi apabila musim kemarau berlangsung lebih lama.
"Namun demikian, BPBD Klaten mengantisipasi hingga 7 bulan ke depan berkaitan dengan musim kemarau ini," pungkasnya.
Syahruna menjelaskan 500 tanki ini digunakan dengan prediksi kemarau selama 4 bulan. Jika lebih, pihaknya akan melakukan penambahan di anggaran perubahan.

Syahruna juga mengatakan, bila pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dini terkait kondisi iklim dan kesiapsiagaan kekeringan 2024.
Data BPBD Klaten terkait penyaluran air bersih pada tahun 2023 yang diterima TribunSolo.com total ada 964 tangki air yang disalurkan di 26 desa yang tersebar di 10 kecamatan.
Sepuluh kecamatan itu meliputi Bayat, Kemalang, Jatinom, Karangdowo, Wedi, Prambanan, Trucuk, Karangnongko, Cawas, dan Gantiwarno.
Total penerima manfaat penyaluran air bersih tahun 2023, ada sekitar 8.442 keluarga atau 30.176 jiwa. (*)
Sumber: Tribun Solo
Merah Putih di Tengah Gelombang Jolly Roger, Begini Tanggapan Bupati Klaten Hamenang |
![]() |
---|
Musim Kemarau Tiba, Bupati Klaten Pastikan Kebutuhan Air Bersih Tercukupi |
![]() |
---|
Bupati Klaten Hamenang Usulkan Kolaborasi CSR untuk Atasi Krisis Air Lereng Merapi |
![]() |
---|
Bupati Klaten Cup 2025 Diikuti Ribuan Peserta, Dorong Ekonomi dan Industri Burung Berkicau |
![]() |
---|
Klaten Peringati HAN ke-41, Promosikan Permainan Tradisional dan Komitmen Kabupaten Layak Anak |
![]() |
---|