Kabupaten Klaten
Kerjasama Antara Dinkes dan Masyarakat Jadi Kunci Penurunan Kasus DBD di Klaten
Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menurunkan penambahan kasus baru dan kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) mulai membuahkan hasil.
Editor: Galuh Palupi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNTRENDS.COM, KLATEN - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menurunkan penambahan kasus baru dan kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) mulai membuahkan hasil.
Diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten Anggit Budiarto, jika penurunan kasus menjadi capaian positif ditengah maraknya kasus DBD khususnya di Kabupaten Klaten.
"Jadi dibandingkan minggu lalu sudah terjadi penurunan hampir separuhnya dan tidak ada tambahan kasus kematian," ucapnya.
Menurutnya, capaian itu dapat diperoleh berkat konsistensi pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di semua lapisan masyarakat. Terlebih lagi saat ini musimnya sudah mulai memasuki musim kemarau.
"Bahkan kita upayakan PSN untuk dilakukan seminggu dua kali. Ditambah lagi setiap rumah, ada anggota keluarga yang bertanggung jawab atas PSN di rumahnya," jelasnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan jika sejumlah faktor memegang peranan penting dalam menurunkan penambahan kasus DBD.
"Yakni dari masyarakat dan respon dari nakes (tenaga kesehatan) yang bertugas di beberapa faskes (fasilitas kesehatan)."
Baca juga: Bupati Klaten Sri Mulyani Ungkap Rencana Revitalisasi Rowo Jombor Bakal Dikerjakan dalam Waktu Dekat
"Jadi pemahaman masyarakat semakin meningkat terhadap gejala penyakit tersebut."
"Sedangkan teman-teman di faskes responnya juga cepat, saat anak panas arahnya DBD kemudian langsung dilakukan penatalaksanaan. Proses rujukan ke rumah sakit juga cepat, misalnya anak memiliki gejala itu rumah sakit akan memberikan prioritas pelayanan," pungkasnya.
Sementara itu, disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Klaten Hanung Sasmito Wibowo hingga pekan ke-24 tahun 2024, di wilayah Klaten kasus DBD mengalami penurunan.
Dimana pada minggu ke-22 terdapat 91 kasus dengan 1 kematian , penambahan kasus baru kembali menurun di minggu ke-23 yakni 69 kasus dengan 1 kematian, sedangkan sampai minggu ke-24 terdapat 49 kasus 29 dengan 0 kematian.
Dirinya tak menampik, meski terjadi penurunan kasus, namun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang terdapat peningkatan kasus.
"Sampai minggu ke-24 terdapat 842 kasus dengan 29 kematian," terangnya.
"Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang terdapat 197 kasus dengan 10 kematian, berarti terjadi peningkatan kasus di tahun 2024 dibanding 2023," paparnya.
Dari jumlah tersebut, anak-anak masih mendominasi kasus kematian.
Dari total 29 kematian akibat DBD diantaranya 22 anak-anak, 2 remaja, 4 dewasa dan 1 lansia. (*)
Sumber: Tribun Solo
Senyum Lebar Siswa SMPN 2 Cawas Sambut Program Makan Bergizi Gratis dan Bupati Klaten Hamenang |
![]() |
---|
SPPG Gombang Cawas 002 Beroperasi, Bupati Klaten Hamenang Pastikan 3058 Siswa Nikmati Program MBG |
![]() |
---|
Backlog Perumahan di Klaten Capai 6.000 Unit, Bupati Hamenang Dorong Akselerasi Hunian Layak |
![]() |
---|
Bupati Klaten Hamenang Harap Jagung di Lahan Kering Jadi Solusi Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Bupati-Wabup Hamenang-Benny Jadi Tamu Istimewa 13 Pasangan Baznas Mantu 2025 |
![]() |
---|