Breaking News:

5 Fakta Bencana Tanah Longsor di Papua Nugini, 2.000 Orang Tertimbun, 7.900 Orang Dievakuasi

Kini, warga setempat dan pekerja bantuan mengevakuasi dengan sekop untuk menggali mayat korban bencana tanah longsor di Papua Nugini.

Editor: Amir M
MOHAMUD OMER/IOM melalui AP
Tanah longsor di Papua Nugini 

"Situasinya masih tidak stabil karena pergeseran lokasi, menimbulkan bahaya yang berkelanjutan baik bagi tim penyelamat maupun para penyintas," tulis Mana kepada PBB.

Pemerintah Papua Nugini kemudian mengevakuasi sekitar 7.900 orang dari desa-desa terpencil di dekat lokasi tanah longsor.

Hal itu dilakukan karena pihak berwenang khawatir akan adanya tanah longsor susulan di dataran tinggi dan terpencil di Papua Nugini.

Baca juga: Pilu Balita 3 Tahun Tewas Tertimbun Material Longsor di Tana Toraja Sulawesi Selatan, Terseret Tanah

Ilustrasi tanah longsor.
Ilustrasi tanah longsor. (KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun)

5. Penyebab tanah longsor

Profesor geologi Alan Collins dari Adelaide University memperkirakan tanah longsor di Papua Nugini terjadi akibat wilayah tersebut dipengaruhi oleh gempa bumi dan curah hujan tinggi.

Dia menyebut, gempa bumi yang terjadi di Papua Nugini tidak secara langsung memicu tanah longsor.

Namun, kondisi ini membuat tanah di negara itu menjadi kurang stabil.

“Sering terjadi gempa bumi yang disebabkan oleh tumbukan lempeng yang membentuk lereng curam dan pegunungan tinggi sehingga bisa menjadi sangat tidak stabil,” kata Collins, dikutip dari CNN, Senin (27/5/2024).

Dia menambahkan, curah hujan dapat mengubah mineral penyusun batuan dasar di wilayah yang dilanda longsor sehingga melemahkan batuan pembentuk lereng bukit yang curam.

Collins meyakini, pertumbuhan tanaman atau vegetasi dapat mengurangi perubahan kondisi batuan pada lereng bukit karena akar pohon dapat menstabilkan tanah.

Sayangnya, kondisi itu tidak terjadi.

"Penggundulan hutan dapat membuat tanah longsor lebih sering terjadi dengan menghancurkan jaring biologis ini,” lanjut dia.

Terpisah, Direktur Nasional World Vision PNG Chris Jensen menyebut, Papua Nugini tidak banyak dilanda gempa bumi belakangan ini.

Namun, dia membenarkan Papua Nugini sering dilanda hujan terutama di luar musim hujan yang terjadi di seluruh negeri.

“Ada banjir di provinsi lain dan kita menghadapi banyak tantangan yang diperburuk oleh perubahan iklim," katanya.

Meski begitu, pihaknya akan terus melakukan penilaian dan analisis lebih lanjut untuk mencari tahu apa penyebab terjadi bencana di Papua Nugini.

(KOMPAS.com/ Albertus Adit)

Diolah dari artikel di KOMPAS.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
Papua Nuginitanah longsor
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved