Breaking News:

Pilkada 2024

Siap Maju Pilkada Jember 2024, Faida Datang ke PDIP, Didoakan Kader: Jika Dzolim Buka Pintu Hidayah

Kader DPC PDI Perjuangan Jember menyambut Faida Bupati Jember 2015-2020 dengan doa pertobatan

TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI
Faida (tengah) usai kembalikan formulir Pendaftaran Cabup 2024 di DPC PDIP Jember, Rabu (15/5/2024) 

TRIBUNTRENDS.COM - Faida Bupati Jember Periode 2015-2020 mantap maju di Pilkada Jember 2024.

Ia datang ke Kantor PDIP Jember untuk mengembalikan berkas pendaftaran.

Saat mengembalikan berkas-berkas tersebut, kader DPC PDIP pun mendoakan Faida agar menjadi calon pemimpin yang baik.

Baca juga: Maju Pilkada Gowa 2024, Karaeng Kio Diprioritaskan PDIP, Formulir Dikembalikan Kami Beri Semangat

Kader DPC PDI Perjuangan Jember menyambut Faida Bupati Jember 2015-2020 dengan doa pertobatan, ketika wanita itu mengembalikan berkas pendaftaran kandidat Pilkada Jember 2024.

Pembacaan doa tersebut cukup berbeda dari yang dibacakan terhadap kandidat pendaftar Cabup-Cawabup sebelumnya, yang mengembalikan formulir pendaftaran di Kantor DPC PDIP Jember.

Doa tersebut dibacakan kader Partai berlambang Banteng, setelah Bupati Faida selesai memaparkan program jika direkom PDIP maju kembali di Pilkada Jember 2024, Rabu (15/5/2024)

Kader tersebut mendoakan, agar calon pemimpin di Pilkada 2024 tidak berbuat dzolim, angkuh dan sombong. Agar bisa melayani masyarakat dengan bijak dan penuh kasih sayang.

Faida (tengah) usai kembalikan formulir Pendaftaran Cabup 2024 di DPC PDIP Jember,
Faida (tengah) usai kembalikan formulir Pendaftaran Cabup 2024 di DPC PDIP Jember, Rabu (15/5/2024)

"Ya Allah jika ada diantara calon pemimpin kami yang akan berbuat dzolim. Bukakanlah pintu hidayah baginya untuk bertaubat agar kembali ke jalan yang lurus. Bila mereka tetap pada ke dzolimannya maka jauhkanlah mereka dari kami dan gantikannya celon pemimpin yang lebih baik," ucap Kader DPC PDIP Jember saat membaca doa saat Bupati Faida menyerahkan berkas pendaftaran Cabup 2024 di Kantor PDIP Jember.

Sekretaris DPC PDIP Jember Widarto menjelaskan bahwa doa tersebut adalah hal biasa. Dia meminta awak media tidak memprovokasi masalah tersebut.

"Doa itu semuanya sama, bukan siapa yang berdoa. Teman-teman media jangan 'ngomporilah' masak orang doa saja kita kritik," tanggapnya saat dikonfirmasi.

Widarto mengatakan bahwa, semua doa yang dibacakan itu sama intinya, yang mengharapkan adanya pemimpin lebih baik di Pilkada Jember 2024.

"Semua (kandidat) punya kelebihan dan kekurangan. Bagi yang punya kekurangan kami tutupi dan bagi yang sudah bagus kami tingkatkan. Tentunya ini keinginan bersama," katanya.

Mengingat Partai yang ketua Umumnya Megawati Soekarno Putri ini. Kata dia, merupakan partai nasionalis yang mengedepankan kesetaraan.

"Semua kami perlakukan sama, bukan hanya sisi kultur, sisi ras, suku dan agama. Tetapi status ekonomi pun kami perlakukan sama karena itu yang membuat PDI Perjuangan tetap tegak hingga saat ini," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Faida mengaku punya sejarah bersama PDIP. Sebab partai ini pernah bersamanya di Pilkada Jember 2015 silam.

"PDI Perjuangan pernah mengusung saya di Pilkada 2015. Sehingga sekarang saya kembali mendaftar di PDI Perjuangan," tanggapnya.

Faida mengaku pada Pilkada 2020 silam, memang maju sebagai Cabup lewat jalur Independen tanpa melalui rekom partai.

"Sebenarnya pada Pilkada 2020 saya juga mendaftar di Kantor DPC PDI Perjuangan. Meskipun pada akhirnya PDI Perjuangan tidak merekom saya," ungkapnya.

Selain di PDIP, Faida mengaku telah mendaftar juga di Partai Nasdem, PKS, PKB dan Golkar untuk kembali maju sebagai Cabup di Pilkada Jember 2024.

"Dan dalam waktu dekat juga akan mendaftar PPP, yang akan membuka pendaftaran juga," tuturnya.

Sebatas informasi, Faida merupakan Perempuan pertama yang jadi Bupati Jember. Wanita ini terpilih pada Pilkada 2015.

Selama lima tahun menahkodai Kabupaten Jember, kepemimpinan Faida diwarnai sejumlah insiden kontroversial. Bahkan sempat dimakzulkan secara politik oleh DPRD Kabupaten Jember pada 22 Juli 2020 silam.

Kabar Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta 2024, Kerabat dan Relawan Menentang, 'Kalah Bisa Game Over'

Isu Anies Baswedan maju di kontestasi Pemilihan Gubernur Jakarta 2024 rupanya mengundang pro dan kontra.

Para kerabat dan relawan ternyata tak ingin Anies maju di Pilkada 2024.

Kini terungkap alasannya mengapa pasangan Cak Imin di pilpres 2024 itu tak diperbolehkan maju.

Baca juga: Khofifah Mantap Gandeng Emil Dardak di Pilgub Jatim 2024, Gimana Nasib Mundjidah Wahab Jagoan PPP?

Kabar soal Anies Baswedan bakal diusung di Pemilihan Gubernur Jakarta tak mendapat dukungan dari kerabat dekat.

Setelah kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (PDIP), kini Anies Baswedan vs Sudirman Said diisukan bakal duel di Pemilihan gubernur Jakarta 2024.

Kedua tokoh tersebut berkolaborasi pada Pilpres 2024.

Sudirman Said adalah Ketua Timnas AMIN. Sementara Anies Baswedan adalah calon Presiden.

Timnas AMIN adalah gerbong politik Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Dulu, Sudirman Said adalah relawan sekarang punya kans jadi lawan Anies Baswedan.

Isu ketertarikan Sudirman Said ikut kontestasi Pilkada Jakarta 2024 mencuat sejak lama.

Belum lagi PKS yang getol promosikan kadernya sendiri di Pilkada Jakarta 2024.

Belakangan, kerabat Anies Baswedan muncul dan tak setuju dengan pencalonan di Pilkada Jakarta.

Anies dinilai sudah tidak cocok maju dalam perhelatan pemilihan gubernur Jakarta, pada Pilkada Serentak 2024.

Sebab, sosok Anies kini sudah menjadi tokoh nasional lantaran telah mengikuti Pilpres 2024 sebagai capres.

"Selain Pak Anies sudah jadi tokoh nasional, Pak Anies jelas punya masa depan politik di Pilpres 2029, riskan kalau menggunakan Jakarta yang sedang transisi sebagai panggung semata," ujar Koordinator Jaringan AMIN Muda, Ahmad Jilul QF, kepada wartawan Selasa (14/5/2024).

Apalagi, lanjut dia, di Pilpres 2024 kemarin Anies kalah di Jakarta dari presidem terpilih Prabowo Subianto.

Meski tipis, ada potensi kalah yang akan justru rawan untuk masa depan politik Anies Baswedan.

"Kalau kalah di Pilkada Jakarta, Pak Anies Baswedan bisa game over, kami sebagai relawan tak mau itu terjadi," ujarnya. 

Maka, jika dari Jakarta yang dicari sekadar panggung atau sorotan media, menurut Jilul Anies tak perlu maju di Jakarta.

Sebab relawan pemenangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024 itu, meyakini Anies bisa membuat panggung sendiri dengan manghadirkan kebaruan dalam politik nasional.

Untuk diketahui, dalam Pilpres 2024, Anies menghadirkan panggung gagasan bernama Desak Anies di mana untuk pertama kalinya anak muda bisa bertanya bahkan mendebat seorang capres secara terbuka di hadapan media. 

Maka menurut Jilul, bukan hal sulit bagi Anies Baswedan untuk selalu relevan di politik nasional meski tak lagi jadi Gubernur Jakarta.

“Pak Anies misal bisa membuat shadow cabinet, praktek yang lazim di Eropa.

Ada banyak pakar handal di samping beliau yang bisa jadi menteri bayangan yang bisa mengkritik jalannya pemerintahan jika buruk, atau mengpresiasi jika baik.

Dipimpin Pak Anies, pakar seperti Tom Lembong, Refli Harun, Hamdan Zoelva, Bambang Widjojanto, Sulfikar Amir dan sebagainya bisa jadi kabinet bayangan itu,” ucap Jilul.

Butuh Pemimpin Teknokrat

Lebih lanjit menurut Jilul, Gubernur Jakarta ke depan harus bisa mengawal masa transisi Jakarta, dari status Ibu Kota Negara menjadi daerah khusus.

"Maka Gubernur Jakarta ke depan harus punya komitmen mengawal transisi, kita tidak tahu berapa lama masa transisi akan berlangsung, yang jelas dia jangan punya orientasi di Pilpres 2029 ingin segera beranjak dari Jakarta," ujar Jilul.

Selain itu, Jilul menyebut profil pemimpin Jakarta ke depan haruslah seorang teknokrat yang memahami detail persoalan dengan baik serta bisa mengedepankan profesionalitas.

Bukan seorang politisi yang hanya berorientasi pada kekuasaan dan menjadikan Jakarta hanya sebagai panggung bahkan batu loncatan untuk naik ke kontestasi politik nasional.

"Tantangan Jakarta sebagai Ibu Kota dengan sebagai pusat ekonomi tentu berbeda, tak bisa sembarang orang jadi Gubernur, harus teknokrat yang punya visi dan pemahaman ekonomi yang baik," pungkasnya. 

4 Kader PDIP penantang Anies di Pilkada

Inilah empat kader Gerindra disiapkan maju calon Gubernur DKI Jakarta di pilkada serentak 2024.

Gerindra adalah pemenang Pilkada DKI Jakarta 2017.

Saat itu partai bentukan Prabowo Subianto itu berkoalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Anies-Sandi keluar sebagai pemenang mengalahkan Ahok-Djarot, dan Agus Arifin Nu'mang-Silvy.

Kini Gerindra menyiapkan empat kader terbaik.

Empat kader Gerindra itu berpeluang jadi penantang petahana Anies Baswedan.

Adapun empat kader Gerindra itu antara lain Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta  Ahmad Riza Patria.

Ahmad Riza Patria adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2020-2022 mendampingi Anies Baswedan.

Kedua ada nama Sekretaris DPD Gerindra DKI Rani Maulani.

Ketiga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono, dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

Budi dan Saraswati merupakan keponakan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Nama-nama itu disampaikan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Ahmad Ariza Patria pada acara Halal Bihalal DPD Gerindra DKI Jakarta di Tavia Heritage Hotel, Kamis (9/5/2024).

“Kita usulkan dari DKI, empat nama satu Mba Sara, dua Mas Budi Djiwandono, tiga Mba Rani Maulani, empat saya Ahmad Riza Patria,” kata Ahmad Riza Patria.

Ahmad Riza Patria menyebut DPD Gerindra DKI Jakarta akan patuh terhadap keputusan pimpinan partai terkait siapa yang akan diusung.

Dia memastikan pihaknya akan berjuang memenangkan cagub yang akan diusung di Pilkada DKI Jakarta 2024.

“Gerindra banyak kader-kader bukan cuma empat yang saya sampaikan, banyak kader-kader yang siap untuk menjadi gubernur maupun wakil gubernur dan kita siap memenangkannya,” ujarnya.

Nasdem Tetap Prioritaskan Anies Baswedan Calon Gubernur DKI Jakarta

Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya mengatakan, partainya telah menyiapkan sejumlah nama untuk diusung di Pilgub DKI Jakarta.

Willy mengungkapkan, dari nama-nama yang ada, Anies Baswedan merupakan top priority atau prioritas utama untuk diusung NasDem di kontestasi kepala daerah untuk Jakarta itu.

"Ya, prioritas Mas Anies. Top priority. Yang kedua ada Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino. Habis itu yang lain-lain kita lihat nanti," ungkap Willy, saat menghadiri Halal Bihalal dan Tasyakuran Milad Partai Keadilan Sejahtera ke-22, di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024).

Ia menyampaikan, tawaran telah diberikan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh kepada Anies.

Namun, katanya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih butuh waktu untuk mendalami situasi politik yang ada saat ini.

"Tetapi setidak-tidaknya NasDem siap kalau Mas Anies maju. Toh, kalau tidak maju juga siap. Alternatif yang sudah kita coba lakukan," ucapnya.

Willy menuturkan, partainya siap menerima segala keputusan dari Anies Baswedan soal maju kembali di Pilgub DKI.

Menurutnya, NasDem mendukung Anies yang dinilai sebagai aset politik, baik di Jakarta maupun di tingkat nasional.

Sebagai informasi, NasDem bersama PKS dan PKB mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Sebelumnya, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi menyampaikan, partainya tengah bersiap-siap untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, khususnya di DKI Jakarta.

Aboe mengatakan, partainya akan mengusahakan untuk mengusung figur dari internal PKS untuk maju di Pilgub DKI.

"Ya rencana di Jakarta kita nanti usahakan dari internal PKS. Adalah nanti," ucap Aboe, saat menghadiri acara Halal Bihalal dan Milad PKS ke-22, di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024).

Saat ditanya wartawan terkait figur-figur yang telah disiapkan PKS untuk maju di Pilgub DKI, Aboe menyebutkan beberapa nama.

Di antara nama-nama tersebut, yakni Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

"Bisa ada beberapa nama, ada Sohibul Iman, ada Pak Syaikhu, ada Pak Mardani, bisa," sebutnya.

Terkait Anies Baswedan, kata Aboe, PKS menyatakan saat ini mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah menjadi tokoh nasional.

"Kasih kesempatan sekarang, Anies mengantarkan PKS untuk jadi (menang di Jakarta)," ungkapnya.

Namun demikian, Aboe menilai, dinamika politik masih berkembang.

Sementara itu, untuk koalisi di Pilkada 2024, Aboe menyampaikan, PKS akan merangkul semua partai.

"Semua (berpeluang jadi koalisi di Pilkada 2024). Karena kita nomor satu di anggota DPRD kita paling tinggi, kita akan berusaha merangkul. Tetapi kalau mereka udah ada calon kan enggak mungkin."

Berikut Jadwal Tahapan Pilkada 2024:

27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;

24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;

5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;

31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;

24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;

27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;

27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;

22 September 2024: Penetapan pasangan calon;

25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;

27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;

27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.

(TribunTrends.com/TribunJatim)

 

 

Tags:
Pilkada 2024FaidaJemberPDIP
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved