Breaking News:

Pilkada 2024

Maju Pilkada Gowa 2024, Karaeng Kio Diprioritaskan PDIP, Formulir Dikembalikan 'Kami Beri Semangat'

Abd Rauf Malaganni berpotensi mendapatkan usungan dari DPC PDIP Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kolase TribunTimur/Facebook
Abd Rauf Malaganni berpotensi mendapatkan usungan dari DPC PDIP Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Terlepas dari itu Anton memastikan, DPD Demokrat Jabar akan terus melakukan penjaringan untuk Pilgub Jabar 2024.

Termasuk membuka peluang mendukung bagi Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi, bila berminat mendaftar melalui Demokrat atau berkoalisi kelak.

"Kita lihat saja siapa yang mau mendaftar ke Partai Demokrat. RK lagi ke London, kita tunggu beliau datang. Apakah beliau bisa, mau maju atau tidak.

Karena saya dengan Kang RK mau ke DKI juga. Kang Dedi Mulyadi katanya juga mau maju. Kita dengar saja, siapa yang mau daftar ke Demokrat tentu akan kita dukung," katanya.

Ia mengatakan di Jabar, Demokrat harus bersanding dengan partai lain untuk mendapatkan perahu untuk bisa berlayar mengusung pasangan calon di Pilgub Jabar.

Farhan Cawagub

Kemarin, selain Partai Demokrat, Partai Nasdem juga mulai mengumumkan nama bakal calon yang mereka persiapkan untuk kontestasi Pilgub Jabar. Nasdem menyiapkan nama Muhammad Farhan.

Namun, bukan sebagai calon gubernur, melainkan untuk posisi calon wakil gubernur.

Ketua DPW Nasdem Jabar, Saan Mustofa mengatakan, sebenarnya penentuan nama untuk Pilgub nanti menjadi ranah DPP.

"Tapi DPW juga sudah ada nama-nama kader yang memang secara potensial itu menjadi calon kepala daerah," ujar Saan, Selasa (14/5).

Muhammad Farhan menjadi salah satu nama yang dianggap potensial untuk maju di Pilgub Jabar, meski saat ini Farhan sudah menyerahkan berkas untuk mendaftar sebagai Calon Wali Kota Bandung ke DPD Nasdem Kota Bandung.

"Untuk kakak Farhan sebenarnya kita juga proyeksikan di Provinsi menjadi salah satu calon yang kita usung menjadi Wakil Gubernur," katanya.

Terkait pendaftarannya sebagai calon wali kota Bandung, Saan menyebut ada dua nama yang diproyeksikan yakni Ketua DPD NasDem Kota Bandung, Rendiana Awangga dan Farhan.

"Kota Bandung ada dua, ada Kang Farhan dan Kakak Awang, nanti lihat siapa yang paling mungkin. Kalau di Kota Bandung Kang Farhan kan harus jadi Calon Wali Kota, bukan calon Wakil Wali Kota.

"Kalau kita tidak mencalonkan Wali kotanya, kita akan berusaha untuk Wakil Wali Kota. Nah, untuk Wakil Wali Kota itu, Kak Awang yang sudah kita prioritaskan," ujarnya. 

Profil

Presiden Joko Widodo menunjuk Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Triadi Machmudin sebagai penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat.

Bey Triadi akan menggantikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang masa jabatannya segera habis pada 5 September 2023.

Hal tersebut disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (1/9/2023).

"Benar demikian. Sudah diputuskan pada Kamis (31/8/2023) kemarin dalam rapat tim penilaian akhir (TPA) oleh Presiden," ujar Ngabalin.

Ngabalin juga menginformasi ada sembilan orang lainnya yang telah ditunjuk sebagai Pj gubernur dari sembilan provinsi.

Sembilan orang itu yakni Nana Sudjana sebagai Pj Gubernur Jawa Tengah, Hasanudin sebagai Pj Gubernur Sumatera Utara, dan Sang Made Mahendra Jaya sebagai Pj Gubernur Bali.

Ridwan Rumasukin ditunjuk sebagai Pj Gubernur Papua, Ayodhia Kalake sebagai Pj Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Ada pula Lalu Gita Ariadi sebagai Pj Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kemudian Harrison Azroi sebagai Pj Gubernur Kalimantan Barat, Andap Budhi sebagai Pj Gubernur Sulawesi Tenggara dan Bachtiar Badaruddin sebagai PJ Gubernur Sulsel.

Satu almamater Bey Triadi merupakan pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 15 April 1970.

Ia merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

Bey diketahui satu almamater dengan Emil.

Dia menempuh studi S2 Magister Teknik ITB.

Sebelum mengemban posisi saat ini sebagai Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Triadi pernah menjabat sebagai Kepala Biro Pers Istana pada 2015.

Adapun Bey Triadi menjabat sebagai Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden sejak 20 Januari 2021 setelah dilantik Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Harta kekayaan Bey Triadi tercatat memiliki harta kekayaan Rp 9,4 miliar sebagaimana Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan ke KPK pada 15 Maret 2023 untuk periode 2022.

Dari total harta kekayaan tersebut, Bey Triadi memiliki harta berupa tanah dan bangunan dengan total nilai Rp 5,6 miliar.

Rinciannya, tanah seluas 300 meter persegi di Bogor senilai Rp 150 juta dan tanah 128 meter persegi serta bangunan 79 meter persegi di Tangerang Selatan senilai Rp 1,5 miliar.

Kemudian tanah dan bangunan masing-masing seluas 60 meter persegi di Tangerang Selatan senilai Rp 450 juta serta tanah 337 meter persegi dan bangunan 200 meter persegi di Bandung berstatus hibah dengan akta senilai Rp 3,5 miliar.

Bey Triadi juga tercatat memiliki harta kekayaan dalam bentuk alat transportasi dan mesin dengan total nilai Rp 563 juta.

Rinciannya, motor Vespa Scooter tahun 2012 senilai Rp 18 juta dan mobil Honda BRV tahun 2017 senilai Rp 180 juta, dan motor Yamaha tahun 1973 senilai Rp 35 juta.

Selanjutnya, mobil Toyota Sedan tahun 1988 senilai Rp 40 juta, motor Vespa Super tahun 1969 senilai Rp 15 juta, dan mobil Honda City Sedan tahun 2021 senilai Rp 275 juta.

Sementara, harta bergerak lainnya sebesar Rp 135 juta. Ia juga tercatat mempunyai kas dan setara kas sebesar Rp 4,2 miliar.

Namun, Bey Triadi tercatat mempunyai hutang sebesar Rp 1,02 miliar. Dengan demikian, total kekayaan Bey Triadi sebesar Rp 9,4 miliar.

(TribunTrends.com/TribunTimur)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 4 dari 4
Tags:
Pilkada 2024GowaPDIPKaraeng Kio
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved