Berita Viral
Tangis Pilu Ayah Bingung Cari Tempat Gadai Motor, Ternyata Tak Punya Uang untuk Pemakaman Anaknya
Seorang suami menangis bingung menggadaikan motornya demi biaya pemakaman anaknya. s
Penulis: monalisa
Editor: Monalisa
“Tetapi semuanya berubah ketika seorang hamba Allah SWT dengan murah hati ingin mensponsori saya ke Tanah Suci pada akhir tahun lalu,” ujarnya.
Demi menunaikan umroh dan ziarah ke makam mendiang Nur Alesha, guru sebuah sekolah dasar di Ranau, Sabah berkurban dengan menjual sepeda motor kesayangannya, Yamaha LC135 V1.
Motor tersebut ia gunakan sejak tahun 2011 untuk biaya hidup dirinya dan istrinya di Tanah Suci.
Baca juga: Keguguran Calon Anak Kedua, Nikita Willy Putuskan Umrah Bersama Keluarga, Pesan Haru Ibu Disorot
“Sepeda motor itu banyak kenangannya bersama almarhum karena setiap sore saya sering mengajak almarhum jalan-jalan.
Menjual sepeda motor diibaratkan pengorbanan yang sangat besar.
“Sungguh sedih menjualnya karena setiap saya melihat sepeda motor itu saya teringat almarhum.
Tapi saya yakin saya punya penghidupan yang lebih baik,” ujar pria yang berasal dari Arau, Perlis.
Perjalanan ke Tanah Suci pada 17-28 Desember itu juga didampingi ibu mertua, adik ipar, dan tiga kerabat lainnya.
Selain acara pembacaan Yasin khusus mendiang putranya bersama rombongan yang diselenggarakan lembaga umrah, hotel di Madinah ini juga terletak dekat dengan Makam Baqi'.

“Yang paling terharu dan bersyukur saat masuk ke kamar kami, dari jendela saya bisa melihat (area pemakaman).
“Karena hanya jamaah laki-laki yang boleh masuk ke dalam makam, saya video call ke istri saya yang ada di kamar sambil melambaikan tangan agar dia tahu posisi makam Esha.
“Selama aku di Madinah, aku bisa pergi ke makam itu setiap hari.
Buka jendela kamar hotel, di sebelah kanan terlihat Makam Baqi' dan di sebelah kiri terlihat kubah hijau Masjid Nabawi,” ujarnya.
Di hari terakhir sebelum kembali ke tanah air, Mohammad Amirul mengunjungi makam putranya untuk mengucapkan 'selamat tinggal'.
“Pada hari terakhir, saya datang setelah fajar dan hujan turun.
Alhamdulillah kebetulan hari terakhir basah kubur, rasanya syahid banget,” ujarnya lagi.
Pada Februari tahun lalu, mStar memberitakan kisah meninggalnya Nur Alesha saat dibawa keluarganya untuk menunaikan umrah.
Sungguh menakjubkan ketika ada seekor merpati yang disebut-sebut 'mengunjungi' saat rombongan Amirul sedang membaca Yasin di Masjid Nabawi sebelum putranya dipastikan meninggal.
Baca juga: Rayakan Pensiun, Guru Ini Hadiahkan Paket Umrah ke Murid yang Menang Undian, Semua Biaya Digratiskan
Sementara itu, Mohammad Amirul juga bersyukur urusan umrahnya berjalan lancar.
Dan ada dua jamaah asal Sudan dan Maroko yang ditemuinya di Makkah yang dengan baik hati mendoakan dirinya dan keluarga, termasuk almarhum, di depan Ka'bah hingga saat ini.

“Mereka bertempat tinggal di Makkah, dan kami masih bersilaturahmi hingga saat ini dan selalu mendoakan almarhum,” ujarnya.
Menurut sang guru, hidupnya juga berubah total setelah meninggalnya putranya yang tergerak hati untuk mendaftar haji pada Maret tahun lalu.
“Kalau dilihat jadwalnya, tahun jatah saya 2166.
Jadi, saya sangat berharap panggilan sebagai ‘tamu Allah’ untuk menunaikan ibadah haji itu bisa dipercepat.
“Setelah mendaftar haji, saya selalu berdoa agar panggilan ke saya bisa dipercepat.
Semoga mendapat rezeki untuk menunaikan ibadah haji dan berziarah ke makam Esha,” ujarnya.
(TribunTrends.com/Octavia Monalisa/Nafis)
Sumber: TribunTrends.com
Drama Akad Nikah di Pinrang: Wajah Dibuka, 'Pengantin Cantik' Berubah Jadi Pria Berjenggot |
![]() |
---|
Misteri Darah di Purwakarta, ART Berpura-Pura Panik, Ternyata Dialah Pembunuh Dea Permata |
![]() |
---|
Insiden Viral RSUD Sekayu Berakhir Manis: Keluarga Pasien Akhirnya Minta Maaf ke dr Syahpri |
![]() |
---|
Jejak Karier Dokter Syahpri: Dari Konsultan Ginjal Berprestasi hingga Jadi Amukan Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Kekerasan di Ruang Perawatan: dr Syahpri Polisikan Keluarga Pasien RSUD Sekayu, Tak Ada Maaf |
![]() |
---|