Breaking News:

Satu Bulan Tak Pulang, Wanita di Wonogiri Ditemukan Tinggal Kerangka di Pekarangan Rumah Pacarnya

Kerangka manusia yang ada di pekarangan rumah PHY diduga kuat korban pembunuhan.

Editor: Amir M
KOMPAS.com/Dokumentasi Polres Wonogiri
GALI—Tim Polres Wonogiri menggali kuburan yang didalamnya ditemukan kerangka manusia di pekarangan di belakang rumah milik pria berinisial SPY (44) di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Senin (22/4/2024). 

 TRIBUNTRENDS.COM - Nasib pilu seorang wanita di Wonogiri yang ditemukan tinggal kerangka.

Sebelumnya dia hilang selama satu bulan sebelum akhirnya ditemukan terkubur di pekarangan kekasihnya.

Seperti apa kisah lengkapnya?

PHY (44), warga warga Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah diamankan polisi setelah temuan kerangka di pekarangan rumahnya.

Diduga kerangka manusia tersebut adalah KM (26), seorang perempuan yang hilang sejak Selasa (26/3/2024).

PHY adalah seorang residivis kasus pembunuhan dan juga kasus kekerasan dalam rumah tangga terhadap mantan istrinya.

PHY dan KM sendiri diduga memiliki hubungan asmara.

Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah menyebut kerangka manusia yang ada di pekarangan rumah PHY diduga kuat korban pembunuhan.

Hal itu ditandai dengan adanya bekas luka bakar pada tubuh korban.

"Indikasinya pembunuhan, ditemukan terkubur di belakang rumah warga Desa Setren berinisial Spy (PHY) dalam keadaan bekas terbakar," jelas dia.

Ia menjelaskan penemuan kerangka manusia tersebut berawal dari keluarga yang melaporkan hilangnya KM sejak tiga minggu yang lalu.

"Berawal dari laporan orang hilang tersebut, Polisi melakukan penyelidikan," papar dia.

Dari laporan tersebut, polisi kemudian melakukan pencarian hingga akhirnya mengamankan PHY dan menemukan KM dalam kondisi tinggal kerangka.

"Saat pencarian dan betul berhasil kita temukan adanya kerangka manusia di pekarangan milik Spy (PHY) di Desa Setren Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri," lanjutnya.

Saat ini PHY sudah diamankan di Mapolres Wonogiri untuk dimintai keterangan.

Sementara kerangka manusia yang ditemukan, dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi.

"Jasad korban saat ini telah dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara Surakarta untuk dilakukan otopsi guna mengetahui identitas dan penyebab kematian korban," kata dia.

Baca juga: Keji! Gaji Rp 300 Ribu Tak Dibayar, Tukang Kebun di Bandung Jabar Bunuh Pegawai Honorer, Mayat Dicor

EVAKUASI--Aparat Polres Wonogiri jasad perempuan berinisial KM yang ditemukan sudah menjadi kerangka manusia di pekarangan rumah PHY di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Senin (22/4/2024)
EVAKUASI--Aparat Polres Wonogiri jasad perempuan berinisial KM yang ditemukan sudah menjadi kerangka manusia di pekarangan rumah PHY di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Senin (22/4/2024) (KOMPAS.com/Dokumentasi Polres Wonogiri)

Cerita Anak Korban Pembunuhan di Makassar Sulsel, Dipaksa Ayah Tutup Mulut, Jasad Ibu Dicor 6 Tahun

 Jajaran Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J (35), yang dilakukan suaminya berinisial H (43), pada 2018.

Jasad J ditimbun di halaman rumah Jalan Kandea II, Nomor 6, Kecamatan Bontoala, Makassar.

Kasus ini terungkap setelah anak pertama J yakni V (17) membuat laporan ke Polrestabes Makassar pada Sabtu (13/4/2024).

Kala itu V masih berusia 11 tahun, sementara adiknya berusia 5 tahun.

Baca juga: Siasat Sosok H, Tega Cor Istri di Makassar Sulawesi Selatan, Doktrin 6 Tahun Menutupi Kejahatannya

Saat itu V mengaku berulang kali dianiaya oleh ayah kandungnya, H.

Selain itu V juga menyebut bahwa ayahnya telah membunuh ibunya pada tahun 2018.

"Waktu itu saya masih kelas IV SD. Sepulang sekolah saya melihat mama saya terbaring di lantai, saya hampir tidak mengenalinya karena wajahnya sudah bengkak," papar V, Senin (15/4/2024).

V melihat jasad ibunya tergeletak di lantai selama dua hari.

Menurut V, ia melihat ayahnya datang membawa semen dan pasir ke rumahnya yang ternyata digunakan untuk mengubur mayat ibunya.

Menurut V, ayahnya meminta dirinya dan juga sang adik berpura-pura ada pembangunan kolam ikan di rumah mereka, jika ada tetangga yang bertanya.

"Saya melihat bapak saya membawa masuk kedalam rumah pasir dan semen kemudian memberitahukan kepada saya, kalau ada yang bertanya semen itu untuk apa, saya harus jawab untuk membuat kolam ikan," lanjutnya.

VI (17) histeris saat berada di TKP mayat ibunya JU (35) dibunuh dan ditimbun oleh ayahnya sendiri di Makassar, Sulawesi Selatan.
VI (17) histeris saat berada di TKP mayat ibunya JU (35) dibunuh dan ditimbun oleh ayahnya sendiri di Makassar, Sulawesi Selatan. (Kompas.com)

Selain itu sang ayah juga meminta V berbohong dengan mengatakan ibunya kabur dengan pria lain.

Selama enam tahun, V menyembunyikan kasus kematian ibunya karena terus diancam oleh sang ayah.

"Bapak saya kemudian mengajari saya dan adik saya yang waktu itu masih berumur lima tahun bahwa jika ada yg bertanya mama kamu kemana? sampaikan bahwa mamamu pergi entah kemana," bebernya.

Baca juga: Pengakuan Keluarga Wanita yang Dicor Suami di Makassar Sulsel, Curiga Sejak Lama, Pelaku Menghindar

Jasad J dikuburkan di tanah pekarangan rumah yang luasnya hanya satu meter.

Saat dibongkar, kondisi korban tinggal tulang belulang.

Kolase tangkapan layar Instagram @Jatanras_mksr saat V memberikan keterangan dan suasana pemakaman tulang belulang Jumiati (35), korban pembunuhan suami H (42) di Jl Rappocini, Lorong 2, Kecamatan Rappocini, Makassar, Senin (15/4/2024) pagi.
Kolase tangkapan layar Instagram @Jatanras_mksr saat V memberikan keterangan dan suasana pemakaman tulang belulang Jumiati (35), korban pembunuhan suami H (42) di Jl Rappocini, Lorong 2, Kecamatan Rappocini, Makassar, Senin (15/4/2024) pagi. (Kolase Tribun Timur)

Setelah proses penyelidikan selesai, tulang korban kembali dimakamkan di pekuburan Kecamatan Rappocini, Makassar, Senin (15/4/2024) pagi.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, menyatakan kasus ini terungkap setelah anak korban, V (17) mendatangi Mapolrestabes Makassar untuk melaporkan kasus penganiayaan yang dialaminya.

"Awalnya ada korban seorang wanita usia 17 yang datang melapor ke Polrestabes Makasaar melaporkan dugaan penganiayaan oleh ayahnya (H) atau orangtuanya sendiri," papar Irjen Pol Andi Rian, Minggu,

Dalam proses pemeriksaan terungkap H juga menganiaya istrinya hingga tewas dan menguburkan jasad di rumah.

"Kemudian pada saat didalami oleh penyidik, dilakukan interogasi, selain keterangan dia dianiaya oleh ayahnya dia juga menceritakan bahwa ibunya bukan lari (dengan pria lain) karena selama ini informasi setelah kita dalami istrinya katanya lari dengan laki-laki lain," lanjutnya.

Baca juga: Fakta Suami di Makassar Sulsel Cor Istri, 6 Tahun Baru Ketahuan, Anak Masih SD Jadi Saksi Pembunuhan

Mendapat infomasi tersebut, Tim Jatanras Polrestabes Makassar mencari keberadaan H dan melakukan penangkapan.

"Ternyata dari keterangan si anak bahwa ibunya bukan lari tapi dianiaya sampai mati dan kejadiannya 2018, kalau kita hitung berarti sudah 6 tahun," tukasnya.

Pelaku mengaku cemburu

Saat berada di Mapolrestabes Medan, H mengaku telah menganiaya istrinya hingga tewas. Motif penganiayaan adalah H curiga korban diduga bertemu dengan mantan kekasih.

"Saya curigai ketemu sama mantan pacarnya di Lorong 1 saya tanya tapi dia tidak mau mengaku," papar H.

H mengaku menganiaya istrinya menggunakan tangan serta balok kayu.

"Saya pukul pakai tangan di (bagian) dada dan perut. Saya lupa bulan berapa, kira -kira 2018. Saya juga pukul pakai (balok) kayu di bagian kepala, saya lupa berapa kali," beber pelaku.

Setelah korban tewas, jasad korban diseret ke bagian belakang rumah dan dimasukkan ke dalam lubang, lalu ditutup menggunakan semen.

"Saya taruh di belakang rumah, saya timbun pakai pasir, kasi semen diatasnya tidak cor.

Tidak (saya gali), sudah ada memang kubangannya di situ, tanah kosong memang di belakang (rumah), ada lubang," jelasnya.

Jasad istri yang dibunuh dan dikubur suami di dalam rumah di Makassar 6 tahun silam. Terbongkar berkat sang anak.
Jasad istri yang dibunuh dan dikubur suami di dalam rumah di Makassar 6 tahun silam. Terbongkar berkat sang anak. (Kolase Tribun Timur)

Tetangga sebut pelaku ringan tangan

Sahari (45), tetangga pelaku mengenal H sebagai pria yang ringan tangan dan kerap memukul istrinya.

"Sebelumnya memang sering cekcok, biasa (masalah) keluarga.

Biasanya ribut. Sampai (korban) dipukul-pukul. Tapi kita tidak tahu ada pembunuhan begini," ucapnya.

Namun dirinya tak menyangka bahwa H tega membunuh istrinya. Sahari mengatakan saat ditanya keberadaan istrinya, H selalu mejawab jika istrinya kabur dengan pria lain.

"Setiap ditanya di mana istrimu Hengki, dia bilang pergi sama laki-laki lain. Padahal mungkin sudah mi dibunuh itu," ucap dia.

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Wanita Ditimbun di Dalam Rumah Makassar, Diduga Dibunuh Suami 6 Tahun Lalu

Sahari mengatakan, H tinggal di rumah berlantai dua itu sejak kecil.

"Masih kecil dia (pelaku) tinggal di sini, orangtuanya juga. Sampai besar, sampai beristri," tuturnya.

Perempuan yang akrab disapa Cali ini juga mengaku, sama sekali tak pernah mencium bau busuk atau bangkai.

Begitupun dua orang yang sebelumnya pernah mengontrak atau menyewa rumah tersebut.

"Tidak ada bilang (bau) bangkai-bangkai, tidak ada. Orang yang kontrak juga tidak pernah tahu bilang ada kejadian (aneh)," jelasnya.

Tapi Cali membenarkan bahwa di dalam rumah itu, memang ada sedikit tanah kosong. Lokasi itu merupakan tempat korban ditimbun.

"Memang ada kelebihan tanah sedikit di belakang. Sebagai tetangga saya kaget sekali, tidak menyangka," tandasnya.

(KOMPAS.com/ Muhlis Al Alawi)

Diolah dari artikel di KOMPAS.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
Wonogirikerangkapembunuhan
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved