Breaking News:

Pilkada 2024

Bobby Nasution Siap-siap, 2 Sosok Ini Bakal Maju Pilgub Sumut 2024, Jadi Rival, Banyak Pengalaman

Dua penantang Bobby Nasution di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara mendaftar di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

YouTube Tribunnews
Dua penantang Bobby Nasution di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara mendaftar di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 

TRIBUNTRENDS.COM - Perjalanan Bobby Nasution dalam meraih kursi Gubernur Sumatera Utara 2024 bakal menjadi perjuangan keras.

Ini lantaran ada dua sosok politisi yang akan menjadi pesaing kuat menantu Presiden Joko Widodo tersebut.

Tak sedikit yang menyebut, dua penantang Bobby Nasution sudah memiliki banyak pengalaman.

Baca juga: Partai Golkar dan PAN Kompak Usung Bobby Nasution ke Pilkada Sumut 2024, Bagaimana dengan Gerindra?

Dua penantang Bobby Nasution di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara mendaftar di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Keduanya lawan kuat Bobby Nasution menantu Presiden Jokowi itu adalah Nikson Nababan dan Edy Rahmayadi.

Nikson Nababan merupakan Bupati Tapanuli Utara dan Edy Rahmayadi eks Gubernur Sumatera Utara.

Keduanya telah mendaftar di PDIP sebagai calon Gubernur Sumatera Utara.

Sementara Edy Rahmayadi telah mengambil formulir pendaftaran di PDIP.

Wakil Ketua PDIP Sumut Aswan Jaya mengatakan kehadiran mantan gubernur Sumut itu diwakilkan oleh tim pendukungnya.

Bobby Nasution, Nikson Nababan, dan Edy Rahmayadi. Tiga calon gubernur Sumatera Utara.
Bobby Nasution, Nikson Nababan, dan Edy Rahmayadi. Tiga calon gubernur Sumatera Utara.

"Iya hari ini tadi sudah ambil formulir pendaftaran. Pak Edy diwakilkan oleh tim pemenangnya yang hadir ke DPD PDIP," ujar Aswan kepada Tribun, Sabtu (20/4/2024).

Rencananya, Edy akan datang langsung saat mengembalikan formulir pendaftaran di PDIP.

"Untuk pengambilan formulir pendaftaran diwakilkan, namun nanti untuk pengembalian formulir pendaftarannya akan diserahkan langsung oleh pak Edy," kata Aswan.

Meski begitu Aswan mengatakan belum mengetahui kapan Edy akan menyerahkan langsung formulir pendaftaran.

"Untuk pengambilan belum tau kapan rencananya. Namun kita perkiraan pada bulan Mei nanti," ujarnya.

PDIP adalah salah satu partai yang dapat mengusung calon gubernurnya sendiri pada Pilkada Sumut dengan perolehan 22 kursi di DPRD Sumut.

Sementara Bobby Nasution juga dikabarkan akan tetap mendaftar di PDIP.

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan tidak akan mendaftar sebagai bakal calon gubernur Sumatra Utara melalui satu partai saja.

Bobby Nasution berencana akan mengambil formulir pendaftaran pencalonan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut ke semua partai jika memungkinkan.

"Ya nanti kita ambil formulir pendaftaran pencalonan Pilgub Sumut. Kita akan mencoba ke semua partai kalau bisa," jelasnya usai menghadiri acara halalbihalal seluruh ASN Pemko Medan, Selasa (16/4/2024).

Disinggung soal PDIP yang sudah menutup pintu, Bobby Nasution mengaku akan mencoba melakukan pendekatan kembali.

"Nanti, insyaallah kita coba (untuk ambil formulir ke PDIP)," menantu Presiden Joko Widodo itu.

Bobby menjelaskan, dirinya akan berkomunikasi lagi dengan PDIP. Hanya saja, komunikasi tersebut untuk urusan kerja Pemko Medan.

"Enggaklah (komunikasi) saya selalu sampaikan dengan seluruh partai bukan urusan politiknya ya, tapi urusan kerja. Begitupun di DPRD Medan kita ke seluruh fraksi berkomunikasi untuk ambil keputusan sama-sama. Tidak ada yang gejolak terlalu tinggi. Semua disupport partai Politik," jelasnya.

Menurutnya, panggilan PDIP nantinya merupakan panggilan silaturahni saja.

"Mudah-mudahanlah bisa untuk panggilan rindu saja. Insyaallah mudah-mudahan (bisa ambil formulir di PDIP)," jelasnya.

PDIP: Semua boleh daftar kecuali Bobby

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya menutup pintu mengusung Bobby Nasution dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumatera Utara.

Menurut Hasto, penolakan terhadap menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu adalah usulan dari bawah.

"Sudah ada pendaftaran-pendaftaran di daerah-daerah Sumatra Utara kemarin sudah melaporkan semua boleh mendaftar kecuali Mas Bobby, itu usulan dari bawah," kata Hasto di depan kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta pada Jumat (12/4/2024) malam.

Hasto menjelaskan, selama proses pendaftaran berlangsung, pelaksanaan Pemilu 2024 yang diwarnai dugaan kecurangan menjadi perhatian.

"Selama proses pendaftaran ini berlangsung, hal-hal yang menjadi kritik terbesar atas pelaksanaan Pemilu 2024 yang diwarnai abuse of power, penggunaan aparatur negara sumber-sumber negara, itu harus diatasi dulu. Kalau tidak, tidak ada gunanya Pemilu," ujarnya.

Hasto sebelumnya menegaskan PDIP tidak akan kembali mengusung Bobby di Pilkada Sumatera Utara pada November 2024.

Hasto menyebut, Bobby sudah tidak memiliki garis politik yang sama dengan PDIP.

"Ya tentu saja (tidak usung Bobby). Karena garis politiknya sudah berbeda," kata Hasto di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (7/4/2024).

Perolehan Suara DPRD Sumatera Utara Pemilu 2024

Golkar 22 Kursi

PDIP 21 Kursi

Gerindra 13 Kursi

Nasdem 12 Kursi

PKS 10 Kursi

PAN 6 Kursi

Demokrat 5 Kursi

Hanura 5 Kursi

PKB 4 Kursi

PPP 1

Perindo 1.

PDIP bersikeras tolak Bobby

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersikeras tolak menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution untuk diusung di Pilgub Sumut 2024.

Saat bersamaan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto belum beri kepastian apakah mengusung Bobby Nasution ke Pilgub.

Pasalnya, Airlangga Hartarto juga menyiapkan calon lain,  Musa Rajekshah atau Ijeck.

Musa Rajekshah atau Ijeck kini menjabat sebagai Ketua Golkar Sumatera Utara.

Bobby Nasution dan Musa Rajekshah sama-sama mendapat surat tugas dari Partai Golkar.

Gibran Rakabuming Raka dan Airlangga Hartarto merespon reaksi keras 

PDIP menolak mengusung Bobby Nasution di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara.

Alasan PDIP tak akan mengusung menantu Presiden Jokowi karena adanya usulan dari bawah.

Hal itu dikatakan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto pada Jumat (12/4/2024).

Hasto mengaku sudah ada pendaftar di Sumatera Utara.

"Kemarin sudah melaporkan semua boleh mendaftar kecuali Mas Bobby, itu usulan dari bawah," kata Hasto.

Ipar Bobby Nasution, Gibran Rakabuming Raka menyerahkan semua keputusan pada Bobby Nasution.

"Ya tanya aja ke Bobby," ujar Gibran Rakabuming Raka, Rabu (16/4/2024).

Saat ditanya respons soal PDIP yang tak akan lagi mengusung Bobby, Gibran menjawab agar tenang-tenang saja.

"Ya enggak apa-apa, tenang saja," katanya.

Airlangga Hartarto mengatakan, Golkar sudah memberi mandat kepada menantu Presiden Jokowi.

Mandat itu bersamaan dengan Wakil Gubernur Sumatera Utara saat ini Musa Rajekshah atau Ijeck.

"Kalau Mas Bobby sudah dapat surat tugas dari Partai Golkar bersama Wagub Ijeck," ujar Airlangga Hartarto.

"Sama-sama sudah dapat surat tugas dan Partai Golkar akan melakukan evaluasi," tambahnya.

Perjalanan Karier Bobby Nasution

Bobby Nasution merupakan alumnus dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam jurusan S1 Agrobisnis di Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Sejak 2011, Bobby sudah menjajal bisnis properti dengan merenovasi rumah untuk dijual kembali.

Dikutip dari kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, ia membangun beberapa rumah hingga akhirnya terlibat dalam proyek Malioboro City di Yogyakarta.

Baca juga: Keras! Alasan PDIP Ogah Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumatera Utara, PAN dan Golkar Gembira

Pada 2016, ia bergabung dengan perusahaan real estate Grup Takke sebagai Direktur Pemasaran melalui pengenalan ayahnya.

Ia juga pemegang saham Takke Group sekitar 10-20 persen.

Di luar real estate, Bobby juga sempat sempat bekerja sebagai manajer klub sepak bola Medan Jaya pada 2014.

Pada 25 September 2019, ia resmi lulus S2 program Magister Manajemen dari kampus yang sama dengan predikat "Memuaskan" bersama Kahiyang Ayu.

Bobby juga pernah menjadi Wakil Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2019-2022.

Harta Kekayaan Bobby Nasution

Dalam LHKPN yang dilaporkan pada 24 Maret 2023, Bobby tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 55,9 miliar.

Bobby memiliki 9 bidang tanah dan bangunan yang menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp 40,3 miliar.

Di garasinya, Bobby mengoleksi enam kendaraan senilai Rp 1,2 miliar.

Ia juga memiliki aset berupa surat berharga serta kas dan setara kas, masing-masing Rp 10,5 miliar dan Rp 6,6 miliar.

Namun, Bobby memiliki utang Rp 2,8 miliar sehingga mengurangi jumlah asetnya.

Selengkapnya, inilah daftar harta kekayaan Bobby Nasution, dikutip dari elhkpn.kpk.go.id:

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 40.375.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 726 m2/400 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 14.000.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 600 m2/400 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 12.000.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 400 m2/120 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 2.500.000.000

4. Tanah dan Bangunan Seluas 352 m2/96 m2 di KAB / KOTA DELI SERDANG, HASIL SENDIRI Rp 650.000.000

5. Tanah Seluas 145 m2 di KAB / KOTA KOTA MEDAN , HASIL SENDIRI Rp 1.110.000.000

6. Tanah Seluas 600 m2 di KAB / KOTA KOTA MEDAN , HASIL SENDIRI Rp 2.160.000.000

7. Tanah Seluas 150 m2 di KAB / KOTA KOTA MEDAN , HASIL SENDIRI Rp 755.000.000

8. Tanah Seluas 1430 m2 di KAB / KOTA KOTA SURAKARTA , HASIL SENDIRI Rp 1.000.000.000

9. Tanah dan Bangunan Seluas 730 m2/350 m2 di KAB / KOTA KOTA SURAKARTA , HASIL SENDIRI Rp 6.200.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 1.260.000.000

1. MOBIL, TOYOTA KIJANG INNOVA 2.4 A/T Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 280.000.000

2. MOBIL, MITSUBISHI LANCER Tahun 2008, HASIL SENDIRI Rp 160.000.000

3. MOBIL, HONDA ACCORD 1.5TC E CVT Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp 680.000.000

4. MOBIL, SUZUKI ST100 Tahun 1996, HASIL SENDIRI Rp 15.000.000

5. MOTOR, YAMAHA Z8D MIO A1115S Tahun 2008, HASIL SENDIRI Rp 5.000.000

6. MOBIL, NISSAN JUKE 1.5 4X2 A/T Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp 120.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 0

D. SURAT BERHARGA Rp 10.500.000.000

E. KAS DAN SETARA KAS Rp 6.616.599.513

F. HARTA LAINNYA Rp 0

Sub Total Rp 58.751.599.513

UTANG Rp 2.820.000.000

TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp 55.931.599.513

Sementara PDIP partai yang ditinggalkan Bobby juga sudah menolak keras.

Tak ada pintu maaf bagi Bobby yang telah khianati PDIP.

Partai Gerindra juga tak memprioritaskan menantu Jokowi diusung di Pilgub Sumut.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Gerindra lebih memprirotaskan mengusung kader sendiri di Pilgub Sumut.

Hal itu berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gerindra.

"Hasil Rakornas Gerindra mengamanatkan kader internal menjadi calon gubernur, calon bupati maupun calon wali kota," kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/4/2024).

Kini pihaknya sudah menyiapkan data siapa kader Gerindra bakal diusung maju di Pilgub.

Namun Desco tak menutup peluang calon luar diusung di Pilgub.

"Calon lain di luar internal tentunya akan kita lihat bagaimana kemudian situasi dan kondisi di daerah masing-masing terhadap kader internal di Partai Gerinda," ucapnya.

PDIP Parpol Pertama Tolak Bobby Nasution

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menolak mengusung Bobby Nasution Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, Jumat (12/4/2024) malam.

Alasan PDIP tak akan mengusung menantu Presiden Jokowi karena adanya usulan dari bawah.

Hasto mengaku sudah ada pendaftar di Sumatera Utara

"Kemarin sudah melaporkan semua boleh mendaftar kecuali Mas Bobby, itu usulan dari bawah," kata Hasto.

Selama proses pendaftaran ini berlangsung, hal-hal yang menjadi kritik terbesar atas pelaksanaan Pemilu 2024 yang diwarnai abuse of power.

"Penggunaan aparatur negara sumber-sumber negara, itu harus diatasi dulu. Kalau tidak, tidak ada gunanya Pemilu," ujarnya.

Hasto sebelumnya menegaskan PDIP tidak akan kembali mengusung Bobby di Pilkada Sumatera Utara pada November 2024.

Hasto menyebut, Bobby sudah tidak memiliki garis politik yang sama dengan PDIP.

"Ya tentu saja (tidak usung Bobby). Karena garis politiknya sudah berbeda," kata Hasto.

Sementara Partai PAN memanfaatkan konflik PDIP dengan Bobby Nasution.

Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan dukungan ke Bobby Nasution maju di Pilgub Sumut. 

Bobby Nasution telah mendapatkan dukungan dari Golkar dan sekarang bertambah dari PAN. 

Dukungan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Viva Yoga Mauladi. 

Viva Yoga mengungkapkan alasan partai pimpinan Zulkifli Hasan itu mengusung ipar dari Gibran Rakabuming Raka itu.

Poin pertama menurut Viva, Bobby memiliki kualitas dalam membangun Kota Medan selama menjabat sebagai Wali Kota.

"Alasan PAN mengusung Mas Bobby, pertama, memiliki prestasi yang baik dalam meningkatkan kualitas pembangunan di Medan," kata Viva saat dimintai tanggapannya, Sabtu (13/4/2024).

Selanjutnya kata Viva, Bobby juga memiliki pengalaman sebagai kepala daerah.

Dalam hal tersebut, Bobby memang tengah menjabat sebagai Wali Kota Medan dan akan berakhir pada 2024 ini.

"Hal ini tentu akan dapat meningkatkan kepekaan dalam membuat kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat Sumatera Utara," ucap dia.

Alasan terakhir kata Viva Yoga, Bobby juga merupakan sosok yang merepresentasikan kaum anak muda.

Sehingga kata dia, sosok Bobby nantinya diyakini dapat menjadi teladan bagi generasi muda khususnya di Sumatera Utara.

"Yang ketiga, Mas Bobby dapat dikatakan sebagai representasi kaum nitizen yang dapat menjadi teladan bagi generasi muda ketika berkiprah sebagai pimpinan eksekutif daerah," tukas dia.

Profil Bobby Nasution

Bobby Nasution dikenal sebagai menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia menikahi anak kedua Jokowi yaitu Kahiyang Ayu pada 8 November 2017.

Dari pernikahan tersebut, Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu dikaruniai tiga anak.

Pemilik nama lengkap Bobby Afif Nasution ini bukanlah orang sembarangan.

Ia merupakan putra dari Erwin Nasution, mantan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (Persero) IV dan Ade Hanifiah Siregar.

Bobby lahir di Medan pada 5 Juli 1991 sehingga saat ini, umurnya 32 tahun.

Bobby Nasution menjabat sebagai Wali Kota Medan sejak 26 Februari 2021 atau saat usianya baru 30 tahun.

Saat Pilkada Medan pada 2020, Bobby ikut mencalonkan diri dan bergabung dengan PDIP.

Ia menggandeng pengusaha sekaligus politikus Partai Gerindra, Aulia Rachman.

Mereka diusung oleh PDIP, Gerindra, PAN, Golkar, NasDem, PSI, Hanura, dan PPP.

Di Pilkada Medan, Bobby Nasution berhadapan dengan pasangan petahana, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi yang hanya didukung Demokrat dan PKS.

Dikutip dari Kompas.com, majunya Bobby di Pilkada Medan 2020 tak lepas dari isu politik dinasti yang menerpanya.

Berbagai tudingan pun muncul di tengah pencalonannya. Misal menghidupkan dinasti politik lantaran merupakan keluarga presiden.

Ia juga dituding tak pernah tinggal di Medan lantaran banyak menghabiskan waktu di ibu kota.

Bobby pun membantah isu dinasti politik tersebut.

"Ya bukan dinastilah," kata Bobby di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Bobby mengatakan, keputusannya maju di Pilwalkot Medan untuk membangun daerah kelahirannya.

"Kita ingin berbuat, ingin berbuat di suatu daerah kita tempat lahir kita di situ ya, saya rasa bukan dinasti lah," ujar dia.

Hasilnya, dari rekapitulasi hasil penghitungan suara, Bobby-Aulia memperoleh 393.327 suara dan unggul dari Akhyar-Salman.

Bobby diminta maju di Medan

Ternyata, tak semua kader Golkar setuju jika Bobby Nasution maju sebagai calon Gubernur Sumatera Utara.

Setelah Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto perkenalkan Bobby Nasution sebagai calon gubernur, petinggi partai beringin lainnya muncul.

Selain Golkar, PAN juga berencana mengusung Bobby sebagai calon Gubernur.

Namun belakangan, DPP Golkar menyatakan tetap prioritaskan kader untuk maju di Pilgub.

Bobby Nasution belum pasti mengendarai partai Golkar untuk maju bertarung.

Golkar juga menyiapkan sosok calon gubernur lain.

Keputusan Golkar itu disampaikan setelah Wali Kota Medan Bobby Nasution tiba-tiba mengikuti pembekalan calon kepala daerah oleh Ketua Umum, Airlangga Hartarto.

Sosok lain yang berpotensi diusung adalah Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah atau Ijeck.

Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar, Hasrul Benny Harahap, menyebut pihaknya akan mengutamakan kadernya untuk pemilihan ini.

"Partai Golkar prioritas kader Golkar untuk calon gubernur, calon wali kota, dan bupati," kata Hasrul, Sabtu (13/4/2024), dilansir Tribun-Medan.com.

Kini Partai Golkar telah membuka pendaftaran penjaringan calon wali kota (cawalkot) Medan.

Pembukaan pendaftaran calon wali kota Medan dibuka pada 15 sampai 23 April 2024.

Pada kesempatan ini, Golkar Medan berharap Bobby Nasution, kembali mendaftarkan diri sebagai cawalkot pada Pilkada 2024.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Penjaringan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Golkar Medan, Zulchairi Pahlawan, saat membuka masa penjaringan calon kepala daerah, Senin (15/4/2024).

Ia menilai suami Kahiyang Ayu itu berhasil membangun Kota Medan selama kepemimpinannya.

Atas dasar itu, ia berharap Bobby bisa melanjutkan pekerjaannya sebagai Wali Kota Medan.

"Harapan kami Bobby bisa melanjutkan pembangunan di Medan," tutur Zuhairi, Senin, dilansir Tribun-Medan.com.

"Karena menurut kami, Bobby punya kapasitas dan kapabilitas untuk melanjutkan tugas-tugas yang belum selesai," lanjutnya.

Ia menyebut, selain ditugasi sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur, Bobby juga memperoleh tugas dari DPP Golkar sebagai cawalkot Medan.

Menurutnya, Golkar Medan terbuka apabila menantu presiden itu mau mendaftarkan diri sebagai cawalkot untuk periode kedua.

"Soal surat penugasan (Bobby) sebagai wali kota (ada). Dan menurut kami sampai detik ini telah berhasil membangun Medan dan (Bobby) bisa mendaftarkan diri ke Golkar Medan dan diusung Golkar."

"Dan terbuka bagi calon lain. Karena penilaian itu disampaikan oleh DPP melihat elektabilitas calon," tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan sejauh ini hubungan Golkar Medan dengan Bobby sangat baik.

Meski demikian, sambung Zulchairi, Bobby belum pernah menyampaikan niatnya untuk kembali maju sebagai Wali Kota Medan.

"Selama ini komunikasi dengan Bobby ke kita bagus tidak ada masalah. Yang jelas Bobby dan Golkar Medan baik."

"Kami belum ada komunikasi mengenai apakah Bobby Nasution akan bergabung dengan Golkar, namun tidak tau kalau ke DPP."

"Seyogianya Bobby tetap daftar meski dia mendapatkan surat penugasan menjadi wali kota Medan," terangnya.

Sebagai informasi, partai berlambang pohon beringin itu memperoleh enam kursi di DPRD Medan.

Dengan begitu, Golkar membutuhkan tambahan empat kursi untuk mendaftarkan calonnya pada Pilkada Medan 2024 yang digelar November mendatang.

Zulchairi mengungkapkan, Golkar pun akan memprioritaskan menjalin koalisi dengan partai politik yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilpres 2024 lalu.

Ia yakin Golkar dapat memenangkan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Medan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Pada 2020 lalu, Golkar adalah salah satu partai pendukung Bobby dalam Pilwalkot Medan.

"Kami sebelumnya mengusung Bobby Nasution dan alhamdulillah memenangkan ini. Dan kami punya stori calon wali kota yang kami usung bisa memenangkan kontestasi ini. Kami yakin bisa memenangkan pemilihan wali kota nanti."

"Untuk koalisi kami tetap utama Koalisi Indonesia Maju dan dalam proses pembicaraan."

"Dan apakah nanti akan mengusung kader, yang pasti kader dulu, kemudian kita lihat, berdasarkan survei mengenai elektabilitas, integritas dari Golkar," ungkapnya.

(TribunTrends.com/TribunTimur)

Tags:
Pilkada 2024Bobby NasutionPilgub Sumut 2024
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved