Update Serangan Iran ke Israel: Yordania Bakal Tembak Jatuh Drone dari IDF, Rusia Bela Iran di PBB
Update serangan ratusan rudal dan drone dari Iran ke Israel, Yordania nyatakan sikap netral, Rusia bela Iran di rapat Dewan PBB.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNTRENDS.COM - Panasnya Timur Tengah akibat serangan rudal dan drone Iran ke Israel merembet, Yordania hingga Rusia ikut campur.
Namun salah satu aktor yang disorot adalah Yordania, di mana mereka terletak di antara dua negara yang berkonflik.
Bahkan sebelumnya, Yordania mengaku menembaki rudal dan drone Iran yang lewat di atas udara negaranya saat menuju Israel.

Kini Menteri Luar Negeri dan Urusan Ekspatriat Yordania, Ayman Al-Safadi, menyatakan sikap negaranya atas serangan pembalasan Iran ke Israel, Minggu (14/4/2024).
Menurutnya, Yordania menilai kalau serangan Iran merupakan respons atas agresi dan pemboman Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah awal bulan ini.
"Iran melakukan apa yang harus mereka lakukan," katanya dilansir Khaberni, Senin (15/4/2024).
Al-Safadi mengonfirmasi saat wawancara di CNN kalau Yordania memang menembak jatuh drone-drone Iran yang melintas di wilayah udara mereka.
Baca juga: Israel & IDF Klaim 99 persen Rudal yang Diluncurkan Iran Berhasil Dicegah, Dibantu AS-Yordania?
"Yordania telah menerapkan kebijakan jangka panjang, dan setiap proyektil, drone, atau apa pun yang memasuki wilayah udara kami secara historis akan terus ditangani, karena menimbulkan bahaya bagi Yordania," katanya.
Dia menambahkan, dalam kontes serangan Iran, Yordania berada dalam garis tembak.
"Rudal atau proyektil apa pun yang dapat mendarat di Yordania akan membahayakan Yordania, jadi kami melakukan apa yang harus kami lakukan," ujarnya.
Yordania Juga Akan Tembak Drone Israel yang Melintas

Al-Safadi menekankan, Yordania akan melakukan hal yang sama terhadap benda asing apapun, terlepas dari sumbernya, apakah drone itu dari Israel, Iran, atau siapa pun.
"Dan prioritas kami adalah melindungi Yordania dan melindungi warga negara Yordania," katanya.
Dia menekankan, ada tekanan pada Israel untuk menghentikan eskalasi, dan Israel harus berupaya mencapai tujuan yang kita semua sepakati, yaitu mengurangi konflik.
Dia menjelaskan, langkah pertama untuk mengurangi eskalasi adalah dengan menghentikan agresi terhadap Gaza, mengakhiri tindakan ilegal di Tepi Barat dan mengambil jalan menuju perdamaian yang adil dan abadi berdasarkan solusi dua negara, yang kami sepakati. semua orang percaya bahwa ini adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian dan keamanan.
Dia menyimpulkan bahwa Iran telah merespons serangan tersebut dan kami percaya bahwa serangan ini telah berakhir dan sekarang kita harus melihat ke masa depan dan memastikan bahwa tidak ada alasan lain untuk meningkatkan eskalasi.
Bukan Arena Perang
Pemimpin Yordania, Raja Abdullah II, Minggu (14/4/2024) dilaporkan menerima panggilan telepon dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Percakapan telepon keduanya disebutkan membahas perkembangan terkini di wilayah tersebut dan upaya yang dilakukan untuk mengurangi eskalasi dan mencapai gencatan senjata di Gaza.
Pembahasan ini terjadi setelah Iran melancarkan serangan langsung ke Israel dalam upaya pembalasan atas serangan ke konsulat mereka di Damaskus, Suriah, oleh Israel awal bulan ini.
Khaberni melansir, dalam pembahasan itu Raja Abdullah II menegaskan ke Biden kalau Yordania tidak akan menjadi arena perang regional yang sedang terjadi.
Yordania memang tengah menghadapi tudingan dan ancaman serius dari Iran sebagai pihak yang membantu Israel dengan ikut menembaki jatuh drone-drone yang diluncurkan Teheran dalam serangan kemarin.
Namun, Yordania membantah mendukung Israel dengan menyatakan kalau pencegatan drone merupakan dari prosedur tetap keamanan negara terhadap benda asing apapun, dari manapun.
"Yang Mulia juga menekankan bahwa Yordania tidak akan menjadi arena perang regional," tulis laporan Khaberni, Senin (15/4/2024).
Diduga, penegasan ini sebagai jawaban Yordania atas rayuan AS -sebagai mitra strategis militer mereka di kawasan- untuk ikut menjadi garda depan dalam menghalau serangan terhadap Israel.
AS sendiri sudah menyatakan akan mati-matian membantu Israel menghadapi serangan Iran.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menekankan bahwa Rusia akan dengan tegas mendukung tanggapan Iran terhadap Israel dalam rapat Dewan Keamanan PBB pada Minggu (14/4/2024).
"Tanggapan Iran bertanggung jawab dan dalam batas kendali diri,” katanya kepada Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, melalui panggilan telepon pada Senin (15/4/2024).
Ia mencatat bahwa Rusia tidak pernah meragukan niat Iran untuk membalas agresi Israel terhadap konsulat dan pejabatnya di konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada Senin (1/4/2024) lalu.
Sergey Lavrov juga menyayangkan negara-negara yang enggan mengutuk serangan Israel terhadap konsulat Iran.
Sementara itu, Amir-Abdollahian memperingatkan bahwa pembalasan Iran terhadap agresi Israel yang menargetkan wilayah dan aset-asetnya akan jauh lebih keras dan kuat.
"Operasi Janji Sejati bersifat terbatas dan berfungsi sebagai pencegahan, hukuman, dan peringatan terhadap pendudukan," katanya, merujuk pada serangan balasan Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) lalu.
Kazem Gharibabadi, Wakil Presiden Kehakiman Republik Islam Iran untuk Urusan Internasional, mengatakan respons pembalasan Iran adalah tindakan hukum yang dijamin oleh Piagam PBB dan hukum internasional.
Menurutnya, organisasi internasional seperti PBB tidak menganggap tindakan Israel tersebut sebagai pelanggaran terhadap bendera dan peraturan internasional.
"Jika hak asasi manusia harus dipertimbangkan ketika menghadapi situasi seperti itu, maka kejahatan Israel harus diprioritaskan dalam bentuk kecaman dan pertanggungjawaban," katanya.
Ia mengatakan Iran tidak akan menyerang Israel jika tidak diserang terlebih dahulu.
"Iran tidak ingin berperang, tetapi jika diserang, maka tanggapannya akan sangat menentukan," lanjutnya, dikutip dari Al Mayadeen.
Sebelumnya, Iran meluncurkan serangan balasan ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam, dengan lebih dari 300 drone dan rudal, dikutip dari Reuters.
Serangan itu sebagai balasan atas serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada Senin (1/4/2024), yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran (IRGC) termasuk Brigjen Mohammad Reza Zahedi.
(*)
Sumber: Tribunnews.com
Mamuju Peringkat Pertama Kabupaten Tersejahtera di Sulbar, Geser Pasangkayu dan 'Bumi Assamalewuang' |
![]() |
---|
Besar Insentif dan BSU untuk Guru Honorer yang Sudah Disetujui Pemerintah, Cair Kapan? |
![]() |
---|
Gunungkidul Kalah Banyak dari Kulon Progo, Inilah 4 Wilayah dengan Jumlah Hotel Terbesar di DIY |
![]() |
---|
Bukan Yogyakarta, Daerah Terbanyak Motor di DIY Dipegang Kabupaten Penghasil Salak, Disusul Bantul |
![]() |
---|
Tak Semua Guru Honorer Dapat! Pemerintah Beri Insentif Rp2,1 Juta untuk Guru Honorer Kualifikasi Ini |
![]() |
---|