Berita Viral
Pingsan dan Di-CPR, Pilu Nyawa Petugas Damkar Tak Selamat, Gugur Saat Padamkan Api Gedung LBH-YLBHI
Nasib pilu petugas damkar gugur dalam tugasnya, sempat pingsan dan dilakukan CPR sebelum dinyatakan meninggal dunia.
Editor: Nafis Abdulhakim
Rencananya, ia akan dikebumikan pada pukul 12.00 WIB.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran besar melanda gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Jalan Diponegoro, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (7/4/2024) malam.
menurut laporan data Pihak Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, pihaknya menerima informasi kebakaran tersebut sekitar pukul 22.20 WIB.
Sebanyak 10 unit mobil pemadam disertai 40 petugas gulkarmat meluncur ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api.
Sempat terjadi ledakan yang diduga berasal dari outdoor air conditioner (AC).
Ledakan itu kemudian memicu terjadinya penyalaan api.
Penyalaan api itu kemudian seketika menjalar ke lantai 3 dan 4.
Dugaan sementara kebakaran itu disebabkan karena korsleting listrik pada AC.
Luas area yang terbakar sekitar 40 meter.
Sekitar pukul 23.58 WIB, petugas berhasil memadamkan api di gedung tersebut.
Kerugian ditaksir mencapai Rp 140 juta akibat kebakaran itu.
Kebakaran dari Maghrib-Subuh, 160 Ribu Bahan Peledak Niatnya Dimusnahkan, Tapi Malah Meledak Duluan
Simak dugaan penyebab meledaknya gudang peluru/amunisi daerah (Gudmurah) Jaya TNI AD di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor / Bekasi.
Bahkan dikabarkan, kebakaran yang terjadi baru bisa dipadamkan saat menjelang subuh pada Minggu, (31/3/2024).
Disebutkan juga bahwa ternyata di gudang peluru tersebut terdapat 160.000 jenis bahan peledak kadaluwarsa.

Hal ini dikatakan Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, amunisi tersebut merupakan milik berbagai kesatuan TNI AD di bawah Kodam Jaya.
"Gudang amunisi nomor 6 itu berisi amunisi-amunisi yang sudah kadaluwarsa dan pengembalian dari berbagai satuan," kata Hasan, Sabtu (30/3/2024).
Hasan menambahkan, usia amunisi yang sudah kedaluwarsa diperkirakan lebih dari 10 tahun karena sudah tidak digunakan dari berbagai kesatuan.
"Kalau usia tidak kami pastikan. Tapi kalau sudah kita apa kita kategorikan sebagai kadaluwarsa dan pengembalian yang usai lagi itu usianya lebih dari 10 tahun," ungkap Hasan.
Untuk gudang amunisi, sudah ada sejak 1982 tetapi proses pemeliharaannya dilakukan secara berkala dan dipastikan memiliki sistem yang aman.
"Penggudangan sudah di cek sesuai prosedur tapi itu tadi kita tidak bisa memprediksi tingkat kelabilan yang menyebabkan terjadinya ledakan," jelasnya.
Baca juga: Saksi Mata Ledakan Gudang Peluru TNI, Granat Ditemukan Warga, Lapor Jika Temukan Bahan Peledak
Antre untuk dimusnahkan, meledak duluan
Isi Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah), Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor berstatus menunggu dimusnahkan.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan, hal itu dikarenakan sejumlah amunisi yang berada di lokasi adalah sisa latihan, temuan, sudah kadaluarsa atau expired.
“Ledakan terjadi di gudang penyimpanan amunisi sisa latihan atau temuan, dan amunisi yang sudah expired, secara sistematis sebenarnya, amunisi-amunisi itu akan diledakkan atau namanya Didisposal. Tentunya melalui sistematis pemeriksaan dan sebagainya,” kata Agus, saat mendatangi Gudmurah, Minggu (31/3/2024).
Berdasarkan penyimpulan sementara, Agusn menuturkan dugaan kebakaran tersebut dikarenakan adanya gesekan dari amunisi tersebut sehingga menimbulkan panas.
Kemudian panas tersebut yang menjadi pemicu ledakan hingga akhirnya terjadi kebakaran.
“Untuk penyebab kemungkinan yang tadi saya sampaikan itu dari gesekan karena labil (kondisi amunisi) tersebut ya,” ucapnya.
Agus menuturkan kondisi Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB) di lokasi tersebut bersifat labil dengan waktu kadaluarsa hingga 10 tahun.
Sehingga membuat menjadi relatif sensitif atau labil yang ketika terkena gesekan, gerakan, dan terkena panas akan mudah meledak.
“Makanya kami punya Standar Operasional Prosedur (SOP) penggudangannya itu di bawah tanah, jadi di bawah tanah karena labil tersebut dan sewaktu-waktu bisa meledak, sehingga penyimpanannya di bawah tanah kemudian ada tanggul dan jauh dari pemukiman masyarakat,” lugasnya.
Hanya saja Agus belum dapat menyampaikan secara pasti penyebab terjadinya kebakaran tersebut.
Mengingat jajarannya dalam hal ini Polisi Militer (PM) masih dalam proses investigasi dan sudah ada di lokasi sejak kejadian.
Namun kedepannya ia mengatakan pihaknya akan secepatnya memusnahkan atau mendisposal amunisi kadaluarsa tersebut.
“Kedepannya secepatnya apabila itu sudah terkumpul akan secepatnya diperiksa dan didisposal. Karena kami sedang menunggu tahap tahap tadi itu,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, gudang amunisi daerah milik Kodam Jaya meledak pada Sabtu (30/3/2024).
Ledakan tersebut mengakibatkan kebakaran di lokasi tersebut dan baru dapat dipadamkan sekira pukul 08.49 WIB.
Penyebab
Berdasarkan penyimpulan sementara, ledakan gudang peluru diduga karena adanya gesekan dari amunisi tersebut sehingga menimbulkan panas.
Kemudian panas tersebut yang menjadi pemicu ledakan hingga akhirnya terjadi kebakaran.
“Untuk penyebab kemungkinan yang tadi saya sampaikan itu dari gesekan karena labil (kondisi amunisi) tersebut ya,” kata Agus, Minggu (31/3/2024).
Agus menuturkan sifat labil tersebut berdasarkan kondisi Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB) yang memiliki masa waktu kadaluarsa atau expired hingga 10 tahun.
Dengan demikian membuat menjadi relatif sensitif atau labil yang ketika terkena gesekan, gerakan, dan terkena panas akan mudah meledak.
“Makanya kami punya Standar Operasional Prosedur (SOP) penggudangan itu di bawah tanah. Di bawah tanah karena labil dan sewaktu-waktu bisa meledak, sehingga penyimpanannya di bawah tanah kemudian ada tanggul dan jauh dari permukiman masyarakat,” ujarnya.
Hanya saja Agus belum dapat menyampaikan secara pasti penyebab terjadinya kebakaran tersebut.
Polisi Militer (PM) masih melakukan investigasi dan sudah ada di lokasi sejak kejadian untuk melakukan pemeriksaan.
Namun ke depannya ia mengatakan pihaknya akan secepatnya memusnahkan atau mendisposal amunisi kadaluarsa tersebut.
“Ke depannya secepatnya apabila itu sudah terkumpul akan secepatnya diperiksa dan didisposal. Karena kaki sedang menunggu tahap tahap tadi itu,” kata Agus.
Diketahui sebelumnya, gudang amunisi daerah milik Kodam Jaya meledak pada Sabtu (30/3/2024).
Ledakan tersebut mengakibatkan kebakaran di lokasi tersebut dan baru dapat dipadamkan sekira pukul 08.49 WIB.
Sosok Pramugara AirAsia Viral Disebut Mirip Lee Min Ho, Videonya Sudah Ditonton Jutaan Kali |
![]() |
---|
Aktivitas Ahmad Husein Usai Damai dengan Sudewo Bupati Pati: Beli Motor, Karaoke hingga Mabuk |
![]() |
---|
Potret Rumah Bocah Raya yang Viral Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing, Buat Prihatin! |
![]() |
---|
Tragedi di Pesantren! Santri Tewas dengan Al-Quran di Pelukan, Sempat Ucap Takbir & Lari ke Musala |
![]() |
---|
Koordinator Demo Pati Pilih Motor Usai Damai dengan Sudewo, Tinggalkan Orasi untuk Kendaraan Baru |
![]() |
---|