Breaking News:

Berita Viral

Pingsan dan Di-CPR, Pilu Nyawa Petugas Damkar Tak Selamat, Gugur Saat Padamkan Api Gedung LBH-YLBHI

Nasib pilu petugas damkar gugur dalam tugasnya, sempat pingsan dan dilakukan CPR sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Kolase TribunJakarta/ist
Nasib pilu petugas damkar gugur dalam tugasnya memadamkan api yang melalap gedung LBH-YLBHI, sempat pingsan dan dilakukan CPR sebelum dinyatakan meninggal dunia. 

TRIBUNTRENDS.COM - Nasib pilu petugas damkar gugur dalam tugasnya saat memadamkan api yang melahap Gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).

Kebakaran yang menghanguskan gedung yang berlokasi di Jakarta Pusat itu terjadi pada Minggu (7/4/2024).

Korban sempat pingsan dan dilakukan CPR (Resustasi Jantung Paru) sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Padamkan Api di Gedung LBH-YLBHI, Samsul Triatmoko Petugas Damkar Gugur, Terungkap Sosoknya

Kebakaran Gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) merenggut nyawa seorang petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Samsul Triatmoko. 

Petugas yang berdinas di Satgas Gulkarmat Johar Baru tersebut gugur dalam tugas ketika berjibaku memadamkan kebakaran di gedung tersebut. 

Dalam video amatir yang beredar, terekam detik-detik tewasnya anggota damkar tersebut.

Tubuh Samsul terlihat rebah di atas ranjang pasien. 

Samsul terlihat tak sadarkan diri. Wajahnya terlihat dipasang alat bantu pernafasan. 

Sejumlah petugas damkar bergegas mendorong ranjang tersebut keluar gedung untuk dibawa ke mobil ambulans. 

Ia dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. 

Setelah berada di ruangan tersebut, terlihat seseorang mencoba melakukan kompresi dada atau memompa dada kepada Samsul yang sudah tak sadarkan diri. 

Ia sempat beberapa kali mencoba memompa dada sang petugas. 

Namun, Samsul Triatmoko tak kunjung sadarkan diri. 

Diberitakan sebelumnya, Kebakaran besar melanda gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Jalan Diponegoro, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (7/4/2024) malam. 

menurut laporan data Pihak Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, pihaknya menerima informasi kebakaran tersebut sekitar pukul 22.20 WIB. 

Sebanyak 10 unit mobil pemadam disertai  40 petugas gulkarmat meluncur ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api. 

Sempat terjadi ledakan yang diduga berasal dari outdoor air conditioner (AC). 

Ledakan itu kemudian memicu terjadinya penyalaan api.

Penyalaan api itu kemudian seketika menjalar ke lantai 3 dan 4. 

Seorang petugas damkar gugur dalam tugas ketika berjibaku memadamkan api di Gedung LBH
Seorang petugas damkar gugur dalam tugas ketika berjibaku memadamkan api di Gedung LBH YLBHI Menteng Jakarta Pusat pada Minggu (7/4/2024).

Dugaan sementara kebakaran itu disebabkan karena korsleting listrik pada AC. 

Luas area yang terbakar sekitar 40 meter. 

Sekitar pukul 23.58 WIB, petugas berhasil memadamkan api di gedung tersebut. 

Kerugian ditaksir mencapai Rp 140 juta akibat kebakaran itu.

Padamkan Api di Gedung LBH-YLBHI, Samsul Triatmoko Petugas Damkar Gugur, Terungkap Sosoknya

Seorang pemadam kebakaran bernama Samsul Triatmoko gugur saat bertugas memadamkan api yang melalap gedung Lembaga Bantuan Hukum - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (LBH-YLBHI).

Gedung yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat itu kebakaran pada Minggu (7/4/2024).

Kini terungkap sosok Samsul Triatmoko, petugas pemadam kebakaran yang tewas dalam tugasnya.

Baca juga: Mercon yang Dinyalakan saat Tarawih Meledak, Pemuda Gresik Terluka Parah di Tangan & Wajah: Terbakar

 Samsul Triatmoko, seorang petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, gugur dalam menunaikan tugas saat insiden kebakaran yang melanda gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI) Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (7/4/2024). 

Sosok yang berdinas di Satuan Tugas (Satgas) Gulkarmat Kelurahan Johar Baru tersebut meninggal ketika berjibaku memadamkan api yang berkobar besar di gedung tersebut. 

Dalam video amatir yang beredar, tubuh Samsul terlihat terbaring di atas ranjang pasien.

Samsul terlihat sudah tak sadarkan diri.

Wajahnya terlihat dipasang alat bantu pernafasan. 

Sejumlah petugas damkar bergegas mendorong ranjang tersebut keluar gedung untuk dibawa ke mobil ambulans. 

Ia dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. 

Setelah berada di ruangan tersebut, terlihat seseorang mencoba melakukan kompresi dada atau memompa dada kepada Samsul yang sudah tak sadarkan diri. 

Ia sempat beberapa kali mencoba memompa dada sang petugas. 

Namun, Samsul Triatmoko tak kunjung sadarkan diri. 

Sosok Samsul Triatmoko

Seorang petugas damkar Johar Baru, Samsul Triatmoko gugur dalam tugas saat berupay
Seorang petugas damkar Johar Baru, Samsul Triatmoko gugur dalam tugas saat berupaya memadamkan api di Gedung LBH Menteng, Jakarta pada Minggu (7/4/2024).

Kabar duka menyelimuti seluruh petugas Damkar DKI atas kepergian Samsul Triatmoko. 

Terlebih khusus rekan-rekan damkar seperjuangannya. 

Mereka merasakan duka mendalam atas kepergian sosok Samsul. 

Di mata anak buahnya, Nurcholis, Samsul merupakan sosok atasan yang menyenangkan.

"Pastinya sosok yang sangat bersahabat, selalu ceria, pemimpin yang menyenangkan buat anak buah dan peduli," katanya kepada TribunJakarta.com. 

Samsul diketahui sudah mengabdi menjadi petugas damkar sekitar 20 tahun-an. 

Nurcholis memiliki banyak kenangan bersama Samsul. Namun, ia belum bersedia menceritakannya lantaran masih diselimuti duka. 

Diketahui, jenazah Samsul dibawa ke kediamannya di Gramapuri Tamansari, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Blok H7 No. 14. 

Rencananya, ia akan dikebumikan pada pukul 12.00 WIB. 

Diberitakan sebelumnya, kebakaran besar melanda gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Jalan Diponegoro, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (7/4/2024) malam. 

menurut laporan data Pihak Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, pihaknya menerima informasi kebakaran tersebut sekitar pukul 22.20 WIB. 

Sebanyak 10 unit mobil pemadam disertai  40 petugas gulkarmat meluncur ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api. 

Sempat terjadi ledakan yang diduga berasal dari outdoor air conditioner (AC). 

Ledakan itu kemudian memicu terjadinya penyalaan api.

Penyalaan api itu kemudian seketika menjalar ke lantai 3 dan 4. 

Dugaan sementara kebakaran itu disebabkan karena korsleting listrik pada AC. 

Luas area yang terbakar sekitar 40 meter. 

Sekitar pukul 23.58 WIB, petugas berhasil memadamkan api di gedung tersebut. 

Kerugian ditaksir mencapai Rp 140 juta akibat kebakaran itu.

Kebakaran dari Maghrib-Subuh, 160 Ribu Bahan Peledak Niatnya Dimusnahkan, Tapi Malah Meledak Duluan

Simak dugaan penyebab meledaknya gudang peluru/amunisi daerah (Gudmurah) Jaya TNI AD di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor / Bekasi.

Bahkan dikabarkan, kebakaran yang terjadi baru bisa dipadamkan saat menjelang subuh pada Minggu, (31/3/2024).

Disebutkan juga bahwa ternyata di gudang peluru tersebut terdapat 160.000 jenis bahan peledak kadaluwarsa.

Gudang peluru atau amunisi Yon Armed 7 milik Kodam Jaya/Bekasi yang berlokasi di Jalan Raya Siliwangi, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, mengalami ledakan dan kebakaran hebat, Sabtu (30/3/2024).
Gudang peluru atau amunisi Yon Armed 7 milik Kodam Jaya/Bekasi yang berlokasi di Jalan Raya Siliwangi, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, mengalami ledakan dan kebakaran hebat, Sabtu (30/3/2024). (Instagram)

Hal ini dikatakan Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, amunisi tersebut merupakan milik berbagai kesatuan TNI AD di bawah Kodam Jaya. 

"Gudang amunisi nomor 6 itu berisi amunisi-amunisi yang sudah kadaluwarsa dan pengembalian dari berbagai satuan," kata Hasan, Sabtu (30/3/2024). 

Hasan menambahkan, usia amunisi yang sudah kedaluwarsa diperkirakan lebih dari 10 tahun karena sudah tidak digunakan dari berbagai kesatuan. 

"Kalau usia tidak kami pastikan. Tapi kalau sudah kita apa kita kategorikan sebagai kadaluwarsa dan pengembalian yang usai lagi itu usianya lebih dari 10 tahun," ungkap Hasan. 

Untuk gudang amunisi, sudah ada sejak 1982 tetapi proses pemeliharaannya dilakukan secara berkala dan dipastikan memiliki sistem yang aman. 

"Penggudangan sudah di cek sesuai prosedur tapi itu tadi kita tidak bisa memprediksi tingkat kelabilan yang menyebabkan terjadinya ledakan," jelasnya.

Baca juga: Saksi Mata Ledakan Gudang Peluru TNI, Granat Ditemukan Warga, Lapor Jika Temukan Bahan Peledak

Antre untuk dimusnahkan, meledak duluan

Isi Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah), Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor berstatus menunggu dimusnahkan.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan, hal itu dikarenakan sejumlah amunisi yang berada di lokasi adalah sisa latihan, temuan, sudah kadaluarsa atau expired.

“Ledakan terjadi di gudang penyimpanan amunisi sisa latihan atau temuan, dan amunisi yang sudah expired, secara sistematis sebenarnya, amunisi-amunisi itu akan diledakkan atau namanya Didisposal. Tentunya melalui sistematis pemeriksaan dan sebagainya,” kata Agus, saat mendatangi Gudmurah, Minggu (31/3/2024).

Berdasarkan penyimpulan sementara, Agusn menuturkan dugaan kebakaran tersebut dikarenakan adanya gesekan dari amunisi tersebut sehingga menimbulkan panas.

Kemudian panas tersebut yang menjadi pemicu ledakan hingga akhirnya terjadi kebakaran.

“Untuk penyebab kemungkinan yang tadi saya sampaikan itu dari gesekan karena labil (kondisi amunisi) tersebut ya,” ucapnya.

Agus menuturkan kondisi Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB) di lokasi tersebut bersifat labil dengan waktu kadaluarsa hingga 10 tahun.

Sehingga membuat menjadi relatif sensitif atau labil yang ketika terkena gesekan, gerakan, dan terkena panas akan mudah meledak. 

“Makanya kami punya Standar Operasional Prosedur (SOP) penggudangannya itu di bawah tanah, jadi di bawah tanah karena labil tersebut dan sewaktu-waktu bisa meledak, sehingga penyimpanannya di bawah tanah kemudian ada tanggul dan jauh dari pemukiman masyarakat,” lugasnya.

Hanya saja Agus belum dapat menyampaikan secara pasti penyebab terjadinya kebakaran tersebut.

Mengingat jajarannya dalam hal ini Polisi Militer (PM) masih dalam proses investigasi dan sudah ada di lokasi sejak kejadian.

Namun kedepannya ia mengatakan pihaknya akan secepatnya memusnahkan atau mendisposal amunisi kadaluarsa tersebut.

“Kedepannya secepatnya apabila itu sudah terkumpul akan secepatnya diperiksa dan didisposal. Karena kami sedang menunggu tahap tahap tadi itu,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, gudang amunisi daerah milik Kodam Jaya meledak pada Sabtu (30/3/2024).

Ledakan tersebut mengakibatkan kebakaran di lokasi tersebut dan baru dapat dipadamkan sekira pukul 08.49 WIB.

Penyebab

Berdasarkan penyimpulan sementara, ledakan gudang peluru diduga karena adanya gesekan dari amunisi tersebut sehingga menimbulkan panas.

Kemudian panas tersebut yang menjadi pemicu ledakan hingga akhirnya terjadi kebakaran.

“Untuk penyebab kemungkinan yang tadi saya sampaikan itu dari gesekan karena labil (kondisi amunisi) tersebut ya,” kata Agus, Minggu (31/3/2024).

Agus menuturkan sifat labil tersebut berdasarkan kondisi Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB) yang memiliki masa waktu kadaluarsa atau expired hingga 10 tahun.

Dengan demikian membuat menjadi relatif sensitif atau labil yang ketika terkena gesekan, gerakan, dan terkena panas akan mudah meledak. 

“Makanya kami punya Standar Operasional Prosedur (SOP) penggudangan  itu di bawah tanah. Di bawah tanah karena labil  dan sewaktu-waktu bisa meledak, sehingga penyimpanannya di bawah tanah kemudian ada tanggul dan jauh dari permukiman masyarakat,” ujarnya.

Hanya saja Agus belum dapat menyampaikan secara pasti penyebab terjadinya kebakaran tersebut.

Polisi Militer (PM) masih melakukan investigasi dan sudah ada di lokasi sejak kejadian untuk melakukan pemeriksaan.

Namun ke depannya ia mengatakan pihaknya akan secepatnya memusnahkan atau mendisposal amunisi kadaluarsa tersebut.

“Ke depannya secepatnya apabila itu sudah terkumpul akan secepatnya diperiksa dan didisposal. Karena kaki sedang menunggu tahap tahap tadi itu,” kata Agus.

Diketahui sebelumnya, gudang amunisi daerah milik Kodam Jaya meledak pada Sabtu (30/3/2024).

Ledakan tersebut mengakibatkan kebakaran di lokasi tersebut dan baru dapat dipadamkan sekira pukul 08.49 WIB.

(TribunTrends.com/TribunJakarta)

Tags:
berita viral hari ininyawadamkargedung LBH-YLBHI
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved