Pasangan Ini Dikaruniai 22 Anak, Istri Pertama Kali Hamil Usia 13 Tahun, Terkuak Pekerjaan Mereka

Dalam sebuah unggahan, pemilik akun @akuskizo mengatakan temannya begitu terpukul sebab 4 dari 6 anaknya bukanlah anak kandungnya.

Sebab warna kulit keempat anak pertama berbeda dengan temannya.

Kebenarannya mungkin menyakitkan bagi masa depan anak-anaknya. 

Namun, menurut pemilik akun, temannya memilih untuk tetap tinggal demi anak-anaknya, karena dua anak terakhir adalah anak kandungnya juga.

Dilansir dari ohmymedia, Rabu, (27/3/2024), unggahan tersebut viral di Malaysia, mendapatkan perhatian yang signifikan di dunia maya sampai-sampai pemilik akun harus membalas secara pribadi komentar-komentar dari para warganet.

Misalnya, ada warganet yang bertanya demikian, "Dari empat anak, apakah salah satu dari mereka perempuan? Bagaimana jika salah satu anak perempuan ingin menikah di masa depan?".

Pemilik akun kemudian membalas, "3 dari 4 anak adalah perempuan, sedangkan 1 anak laki-laki. Untuk anak perempuan, mereka sudah memiliki rencana. Mereka memiliki wali cadangan (teman lain) untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu pada mereka".

Lalu, ada warganet yang menyampaikan demikian, "Pasti sulit baginya untuk tetap tinggal bersama istrinya demi anak-anak. Apakah sang istri telah belajar dari pengalamannya setelah dia mengetahuinya, atau apakah dia bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi?".

Pemilik akun menjawab, "Saya jarang bertanya tentang sang istri sejak saya mengetahuinya, dan saya selalu memprioritaskan fokus saya pada teman saya dan anak-anak setiap kali kami bertemu".

Baca juga: Suami Curiga Postur Bayi Tak Wajar, Sempat Mengira Istri Selingkuh, Kebenaran Terkuak seusai Tes DNA

Ada juga warganet yang bertanya dari mana pria itu mendapatkan ide untuk memeriksa DNA anak-anaknya.

"Secara kebetulan, dia bertemu dengan seorang dokter yang memiliki akses ke peralatan tersebut. Dia melihatnya sebagai sebuah peluang," jelas pemilik akun.

Pengguna akun X @akuskizo menekankan harapannya agar semua orang bisa menjaga anak-anaknya dengan baik, karena mereka adalah manusia yang tidak bersalah.

Pria itu lalu menyarankan semua orang yang bekerja di luar negeri untuk memastikan bahwa mereka memeriksa DNA anak-anak mereka.

(TribunTrends.com/Ninda/Jonisetiawan)