5 Fakta Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur Kebakaran, Pasien Berhamburan, Ditaksir Rugi Rp3,2 M
Kerugian materiil akibat kebakaran di Rumah Sakit Harapan Bunda diperkirakan mencapai Rp3,2 miliar.
TRIBUNTRENDS.COM - Rumah Sakit Harapan Bunda di Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, kebakaran pada Kamis (7/3/2024) malam.
Para pasien panik hingga berhamburan ke jalanan, kerugian ditaksir mencapai Rp3,2 miliar.
Berikut ini 5 fakta Rumah Sakit Harapan Bunda kebakaran selengkapnya.
Api berasal dari ruang server di lantai empat
Kebakaran di Rumah Sakit Harapan Bunda di Rambutan berawal dari api di ruang server yang berada di lantai empat
Malam mencekam itu pertama kali diketahui oleh seorang karyawan yang melihat kepulan asap di ruangan server.
Asap berasal dari sebuah titik api yang cukup kecil di dalam ruang server.
Asap yang dikeluarkan cukup pekat lantaran ruangan server berisi barang-barang yang mudah terbakar.
"Karyawan tersebut kemudian melakukan proses pemadaman awal dengan APAR," ujar Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasi Ops Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman, Kamis malam.
Namun, karena titik api tak kunjung padam dan asap semakin tebal, pihak RS langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Baca juga: Detik-detik Mencekam Kebakaran di RS Harapan Bunda Jaktim, Pasien Panik Berhamburan ke Jalanan
Pasien panik berhamburan ke jalanan
Sejumlah pasien di Rumah Sakit Harapan Bunda berhamburan ke jalanan saat kebakaran terjadi.
Mereka panik karena lantai empat rumah sakit tersebut mengeluarkan asap tebal.
Meski asap sudah tidak tampak dari setiap jendela di lantai empat maupun halaman dan area parkir luar ruangan, para pasien dan kerabat mereka masih berada di halaman dan luar area rumah sakit.
Bahkan, masih cukup banyak orang yang berlarian dan berjalan dengan cepat untuk menjauh dari gedung rumah sakit.
Lebih lanjut, beberapa tenaga kesehatan sibuk mondar-mandir untuk mengevakuasi para pasien menuju ke tempat yang lebih aman.
Beberapa di antaranya terpantau tergesa-gesa mendorong pasien yang masih berada di kasur dorong ke dalam ambulans.
Ada pula tenaga kesehatan yang mendorong pasien menggunakan kursi roda ke jalanan, bahkan membantu seorang pasien berjalan kaki sambil memegangi tiang infus.
Saat itu, proses pendinginan masih berlangsung lantaran petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Timur masih lalu-lalang.
Untuk karyawan lainnya turut bergegas mengevakuasi cukup banyak dokumen. Tumpukan dokumen itu diangkut menggunakan beberapa troli, bahkan lemari kecil.
Ada pula beberapa karyawan yang sibuk mengamankan sejumlah CPU komputer menggunakan sebuah troli.
11 unit mobil damkar dikerahkan
Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman menerima laporan kebakaran sekitar pukul 19.00 WIB.
Awalnya, mereka meluncurkan lima unit mobil pemadam kebakaran.
Namun, usai menerima informasi terbaru bahwa asap semakin pekat, mereka meluncurkan 11 unit dan sekitar 55 personel.
Setibanya di lokasi, para petugas damkar langsung menuju ke lantai empat.
"Memang di sana asapnya cukup tebal dan pekat. Kami masuk pun bisa sesak napas kalau enggak pakai masker," terang Gatot.
Kaca rumah sakit dipecahkan
Untuk mengurai asap, Gatot Sulaeman meminta izin kepada rumah sakit untuk memecahkan seluruh kaca mati di sepanjang koridor ruang server sebagai ventilasi.
Proses memecahkan kaca tidak terkendala sehingga asap bisa keluar.
"Alhamdulillah (tingkat) asap dapat lumayan turun sehingga kami bisa langsung mencari sampai ke dalam ruang server, dan menemukan ada titik api masih menyala," kata dia.
Pemadaman dengan APAR langsung dilakukan, meski hasilnya tak maksimal.
Mereka pun melakukan pemadaman dengan air.
Api berhasil dipadamkan dan pendinginan dimulai sekitar pukul 20.25 WIB.
Terkait titik api di dalam ruang server, Gatot mengungkapkan bahwa ukurannya kecil.
"Namun, yang terbakar bahan-bahan mudah terbakar.
Bisa menghasilkan asap yang cukup pekat," papar dia.
Baca juga: Rumah Kebakaran, Istri Tak Sengaja Temukan Fakta Menyakitkan, Ulah Suami Terbongkar, Berujung Cerai
Kerugian mencapai Rp3,2 miliar
Gatot Sulaeman juga memastikan lebih kurang 100 jiwa terselamatkan dari peristiwa tersebut.
Hanya, kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
“Saat ini lagi kondisi pendinginan, tidak ada korban jiwa, namun kerugian materiil kira-kira mencapai Rp 3,2 miliar,” ucapnya.
(TribunTrends/ Amr)
Sumber: TribunTrends.com
| Hubungan Budi Arie dengan Jokowi Retak Jelang Perubahan Logo Projo? Isu Perpisahan Terjawab |
|
|---|
| Hanya Ditarik 6-8 Kuda, Kereta Jenazah Rata Pralaya Simbol Kepergian Agung Raja Solo, Penuh Makna |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Janji: Tak Boleh Ada Rakyat Menunggu, Semua BLT Cair November Ini |
|
|---|
| Bunuh Dosen di Jambi, Bripda Waldi Pakai Cara Ini untuk Hapus Jejak, Usahanya Sia-sia "Dari Awal" |
|
|---|
| Nomor Serdik PPG Kemenag Batch-2 2025 Resmi Dirilis! Begini Cara Cek di Laman PISN Kemendiktisaintek |
|
|---|