Breaking News:

Kenaikan Harga Beras Tidak Terkendali, di Wakatobi Tembus Rp 1 Juta Per Karung, Masyarakat Menjerit

Harga beras terus naik, beras pun sempat sulit dicari. Di Wakatobi, beras mencapai harga tertinggi, yaitu kisaran Rp 1 juta per karung.

Editor: jonisetiawan
tbo
Harga beras di Kendari dan wilayah lainnya terus melonjak. Kenaikan tertinggi terjadi di Wakatobi yang mencapai Rp 1 juta untuk 50 kilogram. 

TRIBUNTRENDS.COM - Hampir sebulan terakhir, publik diramaikan oleh berita operasi pasar (OP) di sana-sini. 

Harga beras terus naik, beras pun sempat sulit dicari.

Seperti yang terjadi di wiliayah Sulawesi Tenggara, harga beras di wilayah tersebut terus melonjak tinggi.

Di Wakatobi, beras mencapai harga tertinggi, yaitu Rp 21.000 per kilogram atau kisaran Rp 1 juta per karung isi 50 kilogram. 

Masyarakat berharap pemerintah mengambil langkah intervensi karena harga yang kian tidak terkendali.

Baca juga: Demi Beras Murah, Wanita Rela Gendong Bayi Antre Sejak Pagi Harga Naik, Pendapatan Segitu Aja

Emak-emak antre beli beras harga murah di Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Senin (26/2/2024)
Emak-emak antre beli beras harga murah di Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Senin (26/2/2024) (Kolase Tribunjabar.id/Dian Herdiansyah, TribunJogja)

Iin Haryanti (40), pengelola rumah makan dan penginapan di Wakatobi, menuturkan, harga beras di wilayah ini semakin tidak terkendali. 

Beras premium ukuran 50 kilogram saat ini berada di kisaran Rp 900.000, bahkan hingga Rp 1 juta per karung.

”Tadi pagi kami baru belanja di pasar itu dapat harga beras Rp 900.000. Itu kami dapat segitu, mungkin karena ambil di distributor dan dalam jumlah banyak. 

Kalau ambil di eceran bisa sampai Rp 1 juta per karung dengan harga Rp 20.000 per kilogram,” kata Iin saat dihubungi dari Kendari, Selasa (27/2/2024).

Harga beras premium tersebut, menurut Iin, melonjak tinggi selama lebih dari sebulan terakhir. 

Sebelumnya, harga beras ada pada kisaran Rp 600.000-Rp 700.000 per karung. Namun, harga itu terus merangkak naik hingga saat ini.

Oleh karena itu, ia pun harus beradaptasi dengan kondisi ini. 

Biasanya, ia menggratiskan nasi satu bakul untuk pelanggan di rumah makannya. Saat ini, ia akhirnya menetapkan harga Rp 35.000 untuk nasi dalam satu bakul.

Melonjaknya harga beras, menurut Iin, bahkan jauh lebih tinggi dibanding masa Covid-19. Saat itu, harga beras tidak pernah mencapai kisaran Rp 1 juta per karung. Saat kondisi beras yang begitu mahal ini, pemerintah juga bahkan belum melakukan operasi pasar murah untuk masyarakat.

”Bagaimana dengan harga beras di pulau lain? Kayaknya sudah lebih mahal harga beras dari harga tanah,” ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: KOMPAS
Tags:
harga berasWakatobikarung
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved