Breaking News:

Pilpres 2024

Gerak-gerik Sri Mulyani dan Prabowo saat Bersalaman Dikomentari Pengamat: Chemistry-nya Nggak Jalan

Momen Sri Mulyani dan Prabowo saling bersalaman di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (26/2/2024) jadi perhatian pengamat.

Editor: Galuh Palupi
Kolase Tribun Trends
Momen salaman Prabowo dan Sri Mulyani jadi perhatian pengamat 

TRIBUNTRENDS.COM - Momen Sri Mulyani dan Prabowo saling bersalaman di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (26/2/2024) jadi perhatian pengamat.

Momen salaman itu terjadi ketika Sri Mulyani dan Prabowo sedang sama-sama menunggu dimulainya sidang kabinet paripurna untuk membahas persiapan Ramadhan dan Idul Fitri 2024 juga rencana kerja pemerintah dan kerangka kerja ekonomi makro 2025.

Awalnya, Sri Mulyani dan Prabowo duduk di kursi untuk para menteri tanpa saling berbincang.

Keduanya sama-sama duduk di sisi kiri tempat duduk Presiden Jokowi. Sri Mulyani duduk sejajar dengan Prabowo dan hanya dipisahkan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian

Namun, tiba-tiba Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyapa Sri Mulyani.

Sri Mulyani Salami Prabowo, Pengamat Sebut Tak Punya Chemistry hingga Nama Tak Akan Masuk Kabinet
Sri Mulyani Salami Prabowo, Pengamat Sebut Tak Punya Chemistry hingga Nama Tak Akan Masuk Kabinet (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Sri Mulyani pun kemudian berdiri dan membalas sapaan Luhut.

Baca juga: Isu Sri Mulyani & Basuki akan Mundur dari Kabinet, Mahfud MD Tak Tahu, Istana: Tetap Kompak & Solid

Setelahnya, Sri Mulyani langsung menuju ke arah Prabowo sambil menyodorkan tangan untuk bersalaman.

Keduanya kemudian bersalaman dan kembali duduk di bangku masing-masing.

Baru-baru ini, nama Prabowo dan Sri Mulyani menjadi perbincangan.

Sri Mulyani disebut-sebut tidak akan masuk ke kabinet Prabowo ke depannya.

Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo menyebut sosok menteri keuangan era Presiden Jokowi dan SBY Sri Mulyani kemungkinan itu tak masuk dalam daftar anggota kabinet Prabowo-Gibran.

Ia mengatakan Prabowo tidak punya chemistry yang cocok dengan Sri Mulyani.

"Sebagai ekonom membaca dan melihat memang chemistry Pak Prabowo dengan Mba Ani (sapaan akrab Sri Mulyani) enggak jalan," ujarnya.

Ia mengungkapkan, kabinet yang akan dibentuk Prabowo-Gibran jika resmi dinyatakan menang Pilpres 2024, kemungkinan besar tanpa nama Sri Mulyani.

Artinya, kata Drajad, posisi menteri keuangan akan jatuh kepada sosok atau tokoh lain yang dianggap mampu mengemban tugas dan jabatan tersebut.

Momen Sri Mulyani salami Prabowo
Momen Sri Mulyani salami Prabowo (Capture Kompas TV)

Menurut Drajad, kemungkinan besar tidak ada nama Sri Mulyani di kabinet Prabowo-Gibran karena Prabowo dan Sri Mulyani memiliki pandangan yang berbeda soal ekonomi dan beberapa lainnya.

Baca juga: Dapat Jabatan dari Jokowi, 3 Pendukung Prabowo-Gibran jadi Komisaris dan Menteri, Ada Eks TPN Ganjar

"Tapi kalau saya sebagai ekonom membaca dan melihat, memang chemistry Pak Prabowo dengan Mba Ani (sapaan akrab Sri Mulyani) enggak jalan," ujar dia, Senin (19/2/2024), sebagaimana dilansir Tribunnews.com.

Sebelumnya, Sri Mulyani juga menyatakan lebih memilih untuk mengurus APBN dibandingkan persoalan transisi dengan kabinet selanjutnya. Menurut Sri Mulyani, persoalan transisi merupakan tugas dari Presiden Joko Widodo dengan presiden mendatang.

Sementara disisi lain Direktur Center of Economic and Law (CELIOS) Bhima Yudhistira menduga ada beberapa alasan mengapa Prabowo tak punya chemistry dengan Sri Mulyani.

Padahal keduanya adalah menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Pertama, karena Sri Mulyani menolak penambahan anggaran yang diajukan Prabowo sebagai menteri pertahanan.

Penolakan sebenarnya memang bukan barang aneh.

Momen salaman Prabowo dan Sri Mulyani jadi perhatian pengamat
Momen salaman Prabowo dan Sri Mulyani jadi perhatian pengamat

Hal ini mungkin dilakukan karena sri Mulyani ingin menjaga agar disiplin fiskal tetap kuat.

Misalnya, menahan defisit anggaran harus di bawah 3 persen sehingga sangat berhati-hati memberikan persetujuan anggaran.

Kedua, kemungkinan lain karena masalah alokasi anggaran food estate.

Baca juga: Ganjar Getol Usul Hak Angket Ungkit Dugaan Kecurangan Pemilu, AHY Bela Prabowo: Selisih Terlalu Jauh

Awalnya proyek itu direncanakan di bawah Kemenhan namun akhirnya di Kementan.

Ketiga, Bhima menduga politisasi bantuan sosial yang mendadak pada masa kampanye lalu ikut menjadi penyebab jarak antar keduanya.

Sebab, hal ini membuat rencana anggaran yang disusun Kementerian Keuangan yang dikomandoi Sri Mulyani berantakan. (Tribun Medan)

Diolah dari artikel di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Tags:
PrabowoSri MulyaniLuhut Binsar Pandjaitan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved