Breaking News:

Berita Viral

Kronologi 2 Oknum Polisi Keroyok Wanita di Klub Malam, Rambut Korban Dijambak, Kini Saling Lapor

Dua oknum polisi di Palembang keroyok wanita di klub malam, korban ngaku dilecehkan, begini kronologi lengkapnya.

Tribunnews.com
Ilustrasi Dua oknum polisi di Palembang keroyok wanita di klub malam, korban ngaku dilecehkan, begini kronologi lengkapnya. 

TRIBUNTRENDS.COM - Heboh dua oknum perwira polisi di Palembang dilaporkan karena mengeroyok wanita di sebuah klub malam.

Tak terima dilaporkan, dua oknum perwira polisi itu lantas melaporkan balik wanita berinisial M (20).

Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo angkat bicara terkait permasalahan yang kini dihadapi kedua anggotanya. 

Kepada awak media Rachmad tak menampik bahwa masing-masing pihak telah saling lapor.

Baca juga: Kernet Truk di Lampung Aniaya ODGJ hingga Tewas, Geram Mobil Dilempari Batu, Pelaku Mengakuinya

Dia memastikan proses hukumnya akan tetap berjalan sesuai prosedur.

"Iya informasinya sudah saling lapor," ujar Rachmad, Jumat (23/2/2024).

Kapolda mengungkap semenjak kejadian itu dilaporkan ke Polda Sumsel hingga hari ini kedua belah pihak sudah mencoba untuk berdamai, namun tidak ada titik temu karena adanya permintaan yang terlalu tinggi dari pelapor.

"Antara pelapor dan terlapor setelah kejadian sudah mencoba untuk berdamai tapi permintaan itu terlalu tinggi, ada modus atau motivasi lain, ya itu silahkan saja berproses," ungkapnya.

Dua oknum polisi berpangkat AKP inisial YS dan KA dilaporkan ke Polda Sumsel atas dugaan kasus pengeroyokan di Palembang. Korban seorang wanita bernama MR (20) warga Kecamatan Ilir Timur III Palembang ditemani kuasa hukumnya terlihat membawa berkas laporan, Rabu (21/2/2024).
Dua oknum polisi berpangkat AKP inisial YS dan KA dilaporkan ke Polda Sumsel atas dugaan kasus pengeroyokan di Palembang. Korban seorang wanita bernama MR (20) warga Kecamatan Ilir Timur III Palembang ditemani kuasa hukumnya terlihat membawa berkas laporan, Rabu (21/2/2024). (TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN))

Pernyataan pelapor soal kronologi kejadian di lokasi juga tidak sepenuhnya benar, kini kepolisian sudah mengantongi rekaman CCTV di dalam tempat hiburan tersebut dan juga ada yang merekam menggunakan handphone di area parkir.

"Kronologi yang disampaikan ke media oleh pihak pelapor itu tidak semuanya benar. Kami ada rekaman CCTV-nya di lokasi dan ada juga yang merekam menggunakan handphone. Jadi tidak sesuai kronologi yang disampaikan," ujarnya.

Kendati demikian, proses hukum tetap berlanjut baik yang pidananya dan kode etik-nya.

"Sekali lagi saya tegaskan prosesnya tetap berlanjut. Bahkan yang etiknya sudah berjalan sejak itu dilaporkan," tandasnya.

Dilaporkan Ke Polda Sumsel

Sebelumnya, dua oknum polisi berpangkat AKP inisial YS dan KA yang berdinas di Polres Banyuasin dilaporkan ke Polda Sumsel atas dugaan kasus pengeroyokan di Palembang yang dilakukan bersama istrinya dan rekan sesama anggota polisi.

Korban seorang wanita bernama MR(20) warga Kecamatan Ilir Timur III Palembang.

Peristiwa tersebut terjadi di area parkir Gold Dragon pada 29 Januari 2024.

Korban menceritakan kronologi kejadian itu bermula ketika korban yang sedang berada di dalam Bar Gold Dragon berjalan keluar dari toilet mendapat perilaku pelecehan oleh terlapor.

Korban melintas di depan meja tempat terlapor duduk.

"Tempat duduk terlapor searah dengan jalan menuju toilet. Ketika saya lewat mereka di table itu lagi rame lagi berdiri semua, pas saya lewat dia menyentuh bagian dada saya sebanyak tiga kali dengan siku," ujar M, Rabu (21/2/2024).

Ia tidak terima dengan perbuatan tersebut langsung menyiram terlapor dengan air mineral.

Lalu dibalas oleh dua orang wanita yang bersama terlapor dengan melempar botol mineral hingga mengenai wajah korban.

"Ada jeda sekitar beberapa menit setelah itu dua cewek di situ saling lempar bucket ice ke muka saya. Suasana kacau dan membuat kami diminta keluar oleh sekuriti," katanya.

Keributan yang terjadi di dalam berlanjut di area parkir Gold Dragon, terlapor bersama temannya mengeroyok dengan menjambak rambut korban dan mencaci korban dengan kata-kata kasar.

Baca juga: Tak Terima Dilecehkan, Gadis Muda Marahi 2 Oknum Polisi di Tempat Dugem, Apes Malah Dikeroyok

Selain dijambak ia juga mengaku mendapat cakaran di tangan dan leher akibat pengeroyokan tersebut

"Ada yang mengumpat saya dengan kata 'l0nt3' dan juga menjambak rambut saya. Pertama kepala saya dipegang, lalu dijambak. Ada tiga yang berperan mengeroyok dua cowok dan satu cewek," katanya.

Kuasa hukum korban Suwito Winoto SH mengatakan selain membuat laporan pidana di SPKT Polda Sumsel pihaknya juga membuat laporan di Propam Polda Sumsel, soal kode etik.

"Kami juga sudah membuat laporan di Propam Polda Sumsel tentang kode etiknya. Saksi dari kami sudah dipanggil propam dan juga sudah cek ke TKP. Nantinya laporan akan berlanjut, untuk jelas siapa-siapa yang melakukan pengeroyokan," katanya.

Ia cukup menyayangkan ada dua oknum polisi yang sedang 'happy' di sebuah klub malam bersama istrinya di tengah hiruk pikuk persiapan Pemilu 2024.

"Ini harus dikawal apalagi perlu tindakan dari Kapolda. Yang mana saat persiapan Pemilu oknum polisi malah happy di klub bersama istrinya, ada apa. Sebab ini sudah jelas perbuatan pidana penganianyaan dan pengeroyokan pasal 170 KUHP," katanya.

Suwito menambahkan, sebelumnya sudah ada upaya itikad baik dari terlapor untuk menyelesaikan perkara tersebut namun tak ada titik temu.

"Sudah ada tapi belum ada titik temunya," tutupnya.

Tanggapan AKP YS dan KA

Tanggapan dua oknum perwira polisi pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) yang bertugas di Banyuasin disampaikan usai keduanya dilaporkan memukul seorang wanita inisial M di klub malam.

Kedua oknum polisi pangkat AKP tersebut membantah pernyataan yang disampaikan oleh wanita inisial M di Palembang.

Diberitakan sebelumnya, wanita tersebut melaporkan AKP YS dan KA karena melakukan penganiayaan dan pengeroyokan di sebuah tempat hiburan malam ke Polda Sumsel.

AKP KA yang dilaporkan oleh wanita tersebut mengatakan, fakta kejadian nantinya akan terungkap berdasarkan rekaman CCTV di bar yang kini sedang didalami penyidik Polda Sumsel.

"Itu tidak benar saya hanya memisahkan, biar nanti penyidik yang akan membuktikan kebenarannya. Di CCTV nanti akan menjelaskan semuanya," ujar KA saat dikonfirmasi, Kamis (22/2/2024).

Saat kejadian berlangsung dia awalnya berusaha tetap tenang melihat rekannya YS disiram air oleh M.

Sehingga ia dan YS memutuskan mengajak istri mereka keluar untuk ke parkiran menuju mobil mereka masing-masing.

Akan tetapi, karena istrinya turut dipukul saat M menyusul mereka di parkiran KA pun tak terima sehingga akhirnya dia juga sudah melaporkan M ke polisi.

Baca juga: TEGA Pria Aniaya Pacarnya di Tempat Kerja, Jambak hingga Seret, Aksinya Terekam CCTV, Korban Trauma

"Terkait kejadian itu saya tidak terima, saya juga sudah membuat laporan juga terkait kejadian itu. Semua tudingan dia itu akan terbantahkan nanti dari rekaman CCTV yang sedang diselidiki penyidik. Istri saya dipukulinya, ya jelas saya tak terima. Tadinya juga kita sudah ketemu untuk mediasi tapi dia-nya yang sepertinya bersikeras mau mencari masalah, ya kita lanjut aja," tuturnya.

Dia juga membantah pernyataan M yang menyebut ada cek-cok mulut di dalam bar. Yang ada justru M lah yang keluar mengikuti mereka dan langsung memukuli istrinya duluan.

"Si M ini keluar, yang katanya sempat cekcok mulut itu tidak ada. Malahan dia ini saat keluar langsung mukuli istri saya duluan hingga terjatuh," katanya.

Terpisah, AKP YS juga membantah telah melecehkan wanita tersebut.
Ketika di dalam tempat hiburan malam itu, keduanya sedang bersama istrinya masing-masing.

"Wanita itu tanpa basa-basi langsung menyiramkan air ke wajah hingga membasahi baju yang saya kenakan usai punggung saya tak sengaja menyenggol punggung M saat dia lewat depan meja kami," katanya.

Karena tak mau memperpanjang masalah, lanjutnya, ia dan KA memutuskan untuk mengajak istri mereka pulang dan berjalan menuju ke parkiran mobil mereka.

YS tak menyangka, saat mereka memilih untuk pulang M malah membuntuti sampai ke parkiran seperti mau mencari gara-gara.

"Setelah baju saya basah disiramnya kami kan mau pulang, berjalan ke parkiran, nah dia ini malah ngikutin sampai ke depan kayak memang mau cari gara-gara," katanya.

Selanjutnya, antara M dengan istrinya dan KA lalu terlibat cekcok mulut hingga akhirnya istri KA dipukul M di bagian wajah.

Saat itu YS dan KA yang tak terima berusaha melerai, akan tetapi M malah menuding mereka dianggap mengeroyok wanita itu.

"Tudingan dia itu tidak benar. Kita lihat saja nanti dari CCTV, untuk saat ini kami hormati proses hukum yang berjalan," katanya.

Diolah dari artikel TribunSumsel.com

Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
polisiPalembangpengeroyokan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved