Breaking News:

Berita Viral

Caleg di Banyuwangi Tarik Kembali Bantuan Paving, Kecewa Perolehan Suara Kecil, Warga Elus Dada

Warga Desa Jambewangi, Banyuwangi, Jawa Timur dibuat geleng-geleng kepala dengan kelakuan seorang caleg yang menarik kembali bantuan paving.

Editor: jonisetiawan
ist
Warga Banyuwangi saat menyaksikan paving yang ditarik kembali oleh caleg. 

TRIBUNTRENDS.COM - Warga Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur dibuat geleng-geleng kepala dengan kelakuan seorang calon anggota legislatif (caleg).

Sebab, caleg tersebut menarik material paving yang sebelumnya udah dikirim.

Diduga, paving tersebut diambil kembali karena caleg itu tidak mendapatkan dukungan suara dari masyarakat desa seperti yang dikehendaki.

Warga mengatakan yang mengambil kembali material paving tersebut adalah tim caleg dari Partai Nasdem.

Baca juga: Viral Cara Suami Beri Ucapan Ultah Istri, Buat Baliho Bak Caleg Kampanye: Happy Birthday Istriku

Ilustrasi caleg sedih karena suara yang didapat tidak sesuai ekspektasi.
Ilustrasi caleg sedih karena suara yang didapat tidak sesuai ekspektasi. (Pixabay)

Dijelaskan, ada sejumlah titik yang ditarik kembali untuk dibongkar. 

Informasinya, ada tiga titik droping paving di tiga dusun yang sudah dieksekusi.

"Benar, setahu saya di Dusun Panjen ada dua titik, itu sudah hilang," kata AS, warga setempat, Senin (19/2/2024).

Selain di Dusun Panjen, dua dusun lainnya juga ada droping paving. Di Dusun Krajan dua titik dan di Dusun Sumberejo.

Di Dusun Panjen, droping paving dilakukan di kawasan sekitar lapangan. 

Di lokasi tersebut sempat ada tumpukan paving sebelum hari H pencoblosan.

Padahal menurut AS, tidak ada kelompok masyarakat yang mengajukan proposal permintaan pavingisasi.

"Paving itu juga didrop tanpa ada banner transparansi anggaran seperti proyek pembangunan pada umumnya," ujarnya.

Warga saat menyaksikan paving yang ditarik kembali oleh caleg
Warga saat menyaksikan paving yang ditarik kembali. Diduga penarikan itu dilakukan seorang calon anggota legislatif yang raihan suaranya tidak seperti keinginannya.

Kabar yang beredar, paving tersebut didrop di lokasi itu agar pada saat pemilu 14 Februari 2024, warga memilih caleg yang dimaksud.

Warga setempat memaklumi jika paving tersebut diambil kembali. Sebab, perolehan suara sang caleg di TPS setempat tidak begitu banyak.

"Mungkin karena kecewa kepada warga atau memang murni dijadikan alat kampanye, kita tidak tahu ya," kata E, warga lain.

Baca juga: Maju Caleg DPRD, Dede Sunandar Baru Dapat 7 Suara, Padahal Sudah Jual 2 Mobil: Ada Pembelajaran

Ketua DPD Partai Nasdem Banyuwangi, Supriadi Karima Syaifullah mengaku sudah berkoordinasi dengan caleg yang bersangkutan.

Menurut Supriadi, caleg tersebut merupakan petahana dari Dapil 7 Banyuwangi

Namun dia menepis bahwa telah menarik bantuan paving.

"Ratih tidak merasa menarik, bahkan tidak merasa dropping paving," kata Supriadi, kepada media, Senin (19/2/2024).

Supriadi percaya, kadernya tidak akan setega itu kepada masyarakat, terlebih konstituennya di Desa Jambewangi itu dirinya meraih suara tinggi.

"Nggak mungkin dia melukai masyarakat itu, karena itu konstituennya. 

Mbak Ratih menang telak di Jambewangi. Suaranya di atas 8 ribu," ujar Supriadi.

Nasib Caleg yang Sempat Viral Jual Ginjal Demi Kampanye

Erfin Dewi Sudanto, caleg dari PAN nomor urut sembilan dapil Bondowoso 1 harus telan kecewa, perolehan suaranya tak seperti harapan.

Padahal, Erfin sempat viral lantaran nekat mengumumkan menjual ginjal demi membiayai kampanye.

Dalam masa kampanye sebelum Pemilu tanggal 14 Februari 2024, Erfin pernah ramai jadi perhatian.

Kala itu Erfin mengumumkan niatannya untuk menjual ginjal demi mencari biaya keperluan kampanye.

Sosok Erfin Dewi Sudanto, caleg viral di Bondowoso yang rela menjual ginjalnya untuk biaya kampanye.
Sosok Erfin Dewi Sudanto, caleg viral di Bondowoso yang rela menjual ginjalnya untuk biaya kampanye. (ist)

Paling tidak, pengumuman tersebut membuat nama Erfin jadi pusat perhatian.

Bisa dikatakan, itu jadi strategi unik dan tak biasa, yang membuat Erfin tak hanya dikenal, tapi juga dibicarakan.

Baca juga: Real Count KPU Caleg DPR Dapil Jabar XI, Mulan Jameela Artis Paling Unggul Raih 32 Ribu Suara

Bagaimana nasibnya kini? Apakah suara yang diperoleh pada pencobolosan 14 Februari lalu, mampu membawanya duduk di kursi DPRD Kota Bondowoso?

Tampaknya harapan Erfin jauh panggang dari api.

Dari perhitungan suara real count KPU, Erfin hanya berhasil memperoleh 33 suara.

Angka itu jauh di bawah Malik Atamimi, caleg PAN nomor urut 1 yang memperoleh 920 suara.

Dengan jumlah sekecil itu, besar kemungkinan Erfin gagal memperoleh kursi DPRD Bondowoso.

Nasibnya kini tak diketahui. Akun Instagram mengatasnamakan dirinya tidak update sejak empat tahun lalu.

Sosok Erfin

Erfin Dewi Sudanto, caleg di Bondowoso rela jual ginjal untuk kampanye.
Erfin Dewi Sudanto, caleg di Bondowoso rela jual ginjal untuk kampanye. (Kolase Tribun Trends/Ist)

Erfin Dewi Sudanto adalah warga Desa Bataan, Tenggarang, Bondowoso, Jawa Timur.

Ia memutuskan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPRD Daerah Pemilihan I Kecamatan Bondowoso, meliputi Tenggarang dan Wonosari.

Pria 47 tahun ini sebelumnya pernah menduduki jabatan Kepala Desa (Kades) Bataan periode 2007-2013.

Baca juga: Caleg di Dapil DIY, Apa Kabar Suara Titiek Soeharto Mantan Istri Prabowo? Ini Perolehannya

“Saya waktu pelayanan pada masyarakat luar biasa walaupun gajinya sedikit,” kata Erfin dikutip dari Kompas.com.

Sebagai kepala desa, Erfin totalitas. Ia sampai menjual rumah warisannya untuk kegiatan di desa.

Karena kinerjanya, Erfin diganjar penghargaan dari bupati Bondowoso saat itu, yakni Amin Said Husni.

Setelah masa jabatan habis, Ervin maju lagi di Desa Bataan. Namun karena biaya mendaftar besar, akhirnya ia tidak jadi maju menjadi calon kepala desa.

Erfin Dewi Sudanto, caleg di Bondowoso rela jual ginjal.
Erfin Dewi Sudanto, caleg di Bondowoso rela jual ginjal. (Ist)

Tak berhenti di situ, Ervin juga sempat maju dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) selanjutnya, namun ia mengaku dijegal dengan tidak lolos di tahapan administrasi.

“Tahun 2021 kemarin saya nyalon lagi, tapi di Desa Kajar,

tapi tidak jadi dan ada pada posisi nomor dua,” aku dia.

Tak punya modal nyaleg hingga jual ginjal

Kondisi finansial Erfin tak menguntungkan. Namun, ia menerima tawaran jadi calon legislatif dari PAN.

Erfin menyadari bahwa modal kebaikan saja untuk maju sebagai caleg tidak cukup.

Baca juga: Terancam Gagal ke Senayan, Aldi Taher Cuma Bisa Pasrah, Unggah Video Ngaji: Caleg, Calon Legowo

Viral caleg di Bondowoso bernama Erfin Dewi Sudanto rela jual ginjal.
Viral caleg di Bondowoso bernama Erfin Dewi Sudanto rela jual ginjal. (ist)

"Perlu modal besar.

Teman saya itu saat Pileg 2019 bisa habis sekitar Rp 2 miliar untuk caleg DPRD.

Akhirnya dari sana saya tekad bulat menjual ginjal saya,” terang Erfin.

Erfin mengklaim hatinya tak tenang jika tidak bisa berbuat untuk masyarakat, warga miskin, lansia, hingga dhuafa.

Dasar itulah yang membuatnya ngotot ikut kontestasi pemilihan legislatif memperebutkan kursi DPRD Bondowoso. Bahkan rela jual ginjal.

Namun, tak ada satu pun yang tertarik membeli ginjalnya walau ada yang pernah menghubungi dan menanyakan harga.

Transaksi tak berlanjut. Erfin menduga orang yang bertanya harga ginjalnya hanya menguji keseriusannya. Tidak lebih.

***

Artikel ini diolah dari Kompas.com dan TribunMedan

Sumber: Kompas.com
Tags:
BanyuwangicalegbantuanNasdem
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved