Breaking News:

Berita Viral

Kecewa! Gegara Beda Pilihan Capres, Hubungan Keluarga Wanita Ini Diputus Ayah, 'Dicoret dari KK'

Seorang wanita berinisial M (41) mengaku sampai diputus hubungan keluarga oleh ayahnya lantaran berbeda pilihan dalam menentukan calon presiden

Kompas
Ilustrasi pemilu. Seorang wanita mengaku sampai diputus hubungan keluarga oleh ayahnya lantaran berbeda pilihan dalam menentukan calon presiden di Pemilu 2024 

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang wanita mengalami nasib pilu karena hubungan keluarganya diputus oleh sang ayah.

Orangtuanya itu geram lantaran sang anak beda pilihan dengannya.

Bahkan saking sakit hatinya, ayah tersebut mencoret sang anak dari Kartu Keluarga (KK).

Baca juga: Susah Sinyal, Perjuangan KPPS Manggarai Barat Unggah Hasil Pemilu, Panjat Pohon hingga Naik Perahu

Seorang wanita berinisial M (41) mengaku sampai diputus hubungan keluarga oleh ayahnya lantaran berbeda pilihan dalam menentukan calon presiden pada Pemilu 2024.

Saat ini M masih berusaha menghubungi ayahnya yang tak juga merespon panggilannya.

M menyayangkan sikap sang ayah yang terlalu fanatik dalam berpolitik.

Dalam pemilu 2024 ini, M bercerita sang ayah merupakan pendukung pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.

"Jangan karena politik kami jadi terpecah," kata M saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/2/2024).

Ayah M berinisial Y (70) seketika kecewa mengetahui pilihan anaknya ternyata berbeda dengannya.

Pasalnya dalam kontestasi Pilpres 2024, M mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

M berharap, Y bisa menarik kembali ucapan putus hubungan dengannya.

Ia ingin kerukunan keluarga tidak terganggu karena perbedaan pandangan.

"Aku berharap bokap mendukung keputusanku bahwa yang aku dukung adalah paslon berbeda dari dia," kata M.

Ilustrasi Pemilu
Ilustrasi Pemilu (Tribunnews)

Baca juga: Susah Sinyal, Perjuangan KPPS Manggarai Barat Unggah Hasil Pemilu, Panjat Pohon hingga Naik Perahu

M masih berusaha menghubungi sang ayah yang belum juga merespons.

Sebelum kejadian, M dan Y sering adu argumentasi terkait masalah pemilihan calon presiden.

Bahkan, adu argumentasi itu sampai ke media sosial.

Respons sang ayah sempat membuat keluarga besarnya turun tangan.

Beberapa orang saudara mendekati ayah M dan membujuknya untuk tidak bersikap keras terhadap sang anak.

Nanti, hingga usai Pemilu, Y masih tidak mau berdamai dengan M.

"Pas saya menyatakan dukung Prabowo bulan Desember, langsung itu saya dibilang 'dicoret dari KK' karena bokap pendukung Ganjar garis keras. Dia enggak terima anaknya dukung Prabowo," ungkap M.

Susah Sinyal, Perjuangan KPPS Manggarai Barat Unggah Hasil Pemilu, Panjat Pohon hingga Naik Perahu

Perjuangan Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam menjalankan Pemilu 2024 patut diapresiasi.

Tak sedikit yang bekerja lebih dari 24 jam demi menyelesaikan perhitungan suara Pemilu 2024.

Perjuangan petugas KPPS di Kabupaten Manggarai Barat demi bisa mengunggah hasil Pemilu 2024 ke Sirekap ini juga tak main-main.

Mereka ada yang harus memanjat pohon demi mendapatkan sinyal.

"Di Kecamatan Mbeliling ada yang sampai panjat pohon demi dapat sinyal," ketua KPU Manggarai Barat Krispianus Bheda, Jumat 16 Februari 2024 malam.

Baca juga: Momen Kocak Mahasiswi Datangi TPS Bukan Untuk Nyoblos Tapi Minta Bimbingan Skripsi, Dosennya KPPS

Tidak hanya itu, lanjut Kris, ada juga petugas KPPS yang sampai naik ke atas atap rumah, perbukitan hingga naik perahu hanya untuk mencari sinyal internet.

"Ada juga yang naik meja, ke bukit cari sinyal yang baik, sampai ke atas atap (rumah). Di Boleng ada juga yang keluar beberapa meter naik perahu motor," ujarnya.

Diakuinya sinyal internet menjadi salah satu kendala bagi petugas KPPS di daerah itu untuk mengunggah foto dokumen Model C ke aplikasi Sirekap.

Kris mengatakan, sedikitnya ada enam kecamatan di Manggarai Barat yang jaringan internet kurang bagus, sehingga membuat petugas KPPS kesulitan mengunggah hasil pemungutan suara.

"Wilayah yang sulit akses internet itu di Kecamatan Macang Pacar, Kuwus Barat, Mbeliling, Lembor Selatan, Pacar. Wilayah ini jaringan internet tidak memadai, bahkan susah," kata Kris.

Baca juga: Lelah Bekerja Lebih 24 Jam, Anggota KPPS Batu Piring Paringin Nelangsa Honor Dibawa Kabur Bendahara

Petugas KPPS di Manggarai Barat panjat pohon cari sinyal
Petugas KPPS di Manggarai Barat panjat pohon cari sinyal

Kendati demikian, Kris mengatakan hasil pemungutan suara di TPS bisa diinput di sistem Sirekap.

Ia mengatakan kendala jaringan internet itu bisa teratasi.

"Tentunya kami beri apresiasi ke teman-tetap di tingkat bawah dengan kondisi geografis, hujan, banjir mereka mau berjuang sesuai ketentuan, itu luar biasa," tandasnya.

Nasib Petugas KPPS Bangka Barat, Digigit Ular saat Antar Segel Kotak Suara ke TPS, Ini Kondisinya

Nasib seorang petugas KPPS di Bangka Barat, kaki digigit ular saat bertugas.

Pada pukul 4 pagi, petugas KPPS berjenis kelamin wanita tersebut hendak mengantar segel kotak suara ke TPS.

Nahas, ternyata seekor ular hijau malah mengigit kakinya.

Seorang anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung dilarikan ke rumah sakit karena digigit ular.

Korban, Annisa Nova Ramadini adalah petugas KPPS TPS 14 Desa Air Gantang, Parittiga.

Dia digigit ular ketika mengantar segel kotak suara dari kantor desa ke TPS pada Kamis (15/2/2024) pagi.

"Digigit ular di bagian mata kaki setelah turun dari motor," kata Komisioner KPU Bangka Barat Dwi Aprianto, Jumat (16/2/2024).

Baca juga: Lelah Bekerja Lebih 24 Jam, Anggota KPPS Batu Piring Paringin Nelangsa Honor Dibawa Kabur Bendahara

Annisa petugas KPPS yang dipatuk ular tengah dirawat di Puskesmas Parittiga, Bangka Barat
Annisa petugas KPPS yang dipatuk ular tengah dirawat di Puskesmas Parittiga, Bangka Barat (DOKUMENTASI KPU via Kompas.com)

Dwi menuturkan, Annisa ketika itu memarkir motornya di pinggir jalan yang ditumbuhi semak.

Tiba-tiba muncul ular berwarna hijau yang langsung mematuk kakinya.

Lokasi kejadian ketika itu masih cukup gelap karena baru sekitar pukul 04.00 WIB.

Annisa yang merasa kesakitan sontak berteriak.

Baca juga: Tugas Lebih dari 24 Jam, Ketua KPPS di Malang Meninggal Serangan Jantung, Sempat Antar Istri & Anak

Petugas yang sudah berkumpul di TPS kemudian datang membantu dan membawa Annisa ke Puskesmas.

"Tidak sampai pingsan, tapi korban merasa nyeri dan bengkak di bagian kaki," ujar Dwi.

Kini Annisa masih berada di Puskesmas dan kondisinya mulai membaik.

Tim dari KPU Provinsi juga telah ke lokasi untuk menjenguk Annisa.

(Pos Kupang/Kompas.com)

Diolah dari artikel di Kompas.com dan Pos-Kupang.com 

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniCapresPemilu 2024kartu keluarga
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved