Berita Viral
Tak Lagi Ngemis, Baldiah Pilih Jual Keripik Singkong, Jargon 'A Kasian A' Berubah Jadi 'A Beli A'
Setelah sempat viral dengan aksi mengemis di kawasan Curug Bogor, perempuan bernama Baldiah diketahui telah beralih prosfesi jual keripik singkong.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Setelah sempat viral dengan aksi mengemis tak biasa di kawasan Curug Bogor, perempuan paruh baya bernama Baldiah kini diketahui telah beralih prosfesi.
Tak lagi mengemis, perempuan yang viral karena ucapan 'a kasihan a' itu kini memilih menjadi pedagang untuk mendapatkan uang.
Baldiah sudah alih profesi jadi berjualan keripik singkong.
Meski sudah tak mengemis, Baldiah masih tetap menggunakan nada andalannya 'a kasihan a' untuk menawarkan keripik dagangannya.
Bukan lagi a kasian a, Baldiah kini menggantinya dengan 'a beli a'.
Walau sudah tak mengemis, Baldiah masih tetap berjoget.
Baca juga: Tak Lagi Minta-minta, Ini Pekerjaan Baru Baliah Pengemis A Kasian A, Jargon Baru, Penampilan Beda

Sekadar mengingatkan lagi, Baldiah merupakan warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Ia Mbak Bal, sapaan karibnya, menjadi terkenal setelah mengemis di kawasan Gunung Salak Endah, Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Baldiah viral di media sosial karena nada a kasian a.
Setelah viral di media sosial, banyak pihak membantu Baldiah.
Termasuk Kementerian Sosial RI yang memberi bantuan usaha untuk Baldiah.
Bantua usaha itu dimanfaatkan Baldiah untuk jualan keripik singkong.
"Keripik Baldiah. aaa dibeli aaa" itulaha nama keripik singkongnya.
Dilihat dari video netizen, rupanya Baldiah masih memakai cara yang sama untuk berjualan.
"Aaa dibeli aaa," kata Baldiah saat menjajakan dagangannya.
Keripik singkong Baldiah dibandrol dengan harga Rp 5.000.
"Dari viral a," kata Baldiah.

Tak hanya itu saja, tampak di video Baldiah juga masih suka berjoget sembari mengalunkan nada a dibeli a.
Kepala Sentra Galih, Rinto Indratmoko menerangkan Kemensos RI memberi bantuan pada Baldiah berupa modal usaha keripik dan ternak ayam petelur.
Selain itu pihaknya juga melakukan pendampingan berupa pemeriksaan kesehatan dan psikologis.
Baca juga: Kabar Baliah Pengemis Viral A Kasian A Punya Profesi Baru, Dapat Bantuan Modal, Kini Jualan Keripik
"Selanjutnya kami akan mendampingi untuk konseling berkala.
Ada empat sesi hingga akhir Februari nanti," jelasnya.
Rupanya tak melepas begitu saja, Baldiah juga diajarkan ilmu pemasaran.
"Baldiah terlebih dahulu menerima pelatihan membuat keripik singkong bersama Kader PKK Desa Ciasahaan," katanya.
Dapat Bantuan Modal
Bak ketiban durian runtuh, baru-baru ini nasib beruntung dialami oleh Baliah.
Dirinya mendapat bantuan modal untuk berjualan keripik singkong.
Baliah dibantu Kemensos RI, ia diberi modal untuk merintis usaha keripik singkong.
Baca juga: Curhat Anak Baliah Pengemis Bogor A Kasian A, Diejek hingga Mogok Sekolah: Stop jadi Bercandaan
Tak hanya Baliah, bahkan suaminya pun, Ropik juga ikut dimodali membuka usaha ternak ayam petelur.
Menurut pengakuan pihak Sentra Galih Pakuan di Bogor, sebelumnya Baliah dan keluarganya dibawa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan psikologis.
Hasilnya, wanita yang karib disapa Mbal itu memerlukan konseling berkala karena secara pskologis mengalami retardasi mental.

Baliah diberikan konseling berkala bertujuan untuk pemantapan pengubahan perilaku agar berhenti mengemis.
"Selanjutnya kami akan mendampingi untuk konseling berkala."
"Ada empat sesi hingga akhir Februari nanti," ujar Kepala Sentra Galih, Rinto Indratmoko melalui keteranga
Meski demikian secara pskologis mengalami retardasi mental, kondisi Baliah terbilang cukup baik dari segi sosial.
Ia juga diketahui aktif dalam pengajian warga, namun membutuhkan pendampingan orang dewasa untuk memenuhi keamanan dirinya di ruang sosial.
Disamping menjalani pemeriksaan, Baliah diajarkan membuat keripik hingga tentang pemasaran, pengemasan atau packaging produk.
Dirinya juga diajarakan cara memberikan stiker pada produk dengan dibantu dan dimonitor oleh Kader PKK Desa Ciasahaan.
"Sebelum memberikan bantuan usaha, Baliah terlebih dahulu menerima pelatihan membuat keripik singkong bersama Kader PKK Desa Ciasahaan pada 22 Januari 2024," katanya.
Bahkan wanita paruh baya yang akrab disapa Mbal ini juga menerima edukasi dalam pengelolaan keuangan terkait dengan bantuan yang sudah di terima.
Hal itu bertujuan agar bantuan yang diterimanya dipergunakan secara bijak sesuai dengan kebutuhan dan ditabung untuk pendidikan anaknya.

Pada tahap awal, Mbal akan dibantu oleh kerabatnya hingga nanti ia bisa mandiri.
Tak berhenti disitu saja, Kemensos rupanya ikut memberikan alat bantu dengar bagi Abah Sanip,
yaitu ayah dari sang suami atau mertua Baliah karena mengalami gangguan pendengaran.
Sementara itu, untuk mendukung keberlanjutan pendidikan anak laki-lakinya yang berusia 11 tahun, Kemensos memberikan bantuan berupa peralatan sekolah,
dan akan terus memonitorg perkembanga belajar melalui pihak desa dan pendamping.
Sebelumnya, Kemensos juga memberikan bantuan ATENSI kebutuhan dasar berupa nutrisi, sembako, alat kebersihan diri, dan perlengkapan ibadah untuk Baliah.
Baca juga: NGAKU Di-KDRT, Baliah si Pengemis A Kasihan A Ternyata Bohong, Ngeyel Ngemis, Suaminya Bisu & Tuli
Kisah Baliah, Pengemis A Kasihan A Viral
Seorang wanita pengemis di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi perbincangan di media sosial.
Ini karena dalam sejumlah video yang beredar di media sosial, saat mengemis wanita ini mengucapkan kalimat 'Aa Kasihan Aa" dan "Teh Kasihan Teh" dilengkapi dengan intonasi.
Dari penelurusan, sosok wanita paruh baya tersebut bernama Baliah, warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Baliah masuk ke dalam kategori keluarga tidak mampu.
Hal ini yang membuatnya harus mengemis guna memenuhi kebutuhan hidup, termasuk biaya sekolah anaknya.
Adapun Baliah sulit untuk berkomunikasi.
Ia memiliki suami bernama Ropik. Namun, sang suami juga memiliki kekurangan yakni tuna rungu.
Sehari-hari Ropik bekerja serabutan.
Baliah dan Ropik dikaruniai seorang putra yang saat ini duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar.
Demi anaknya bisa bersekolah inilah Baliah akhirnya mengemis.
Baliah mengatakan, dia mulai mengemis sejak pagi hingga sore hari di kawasan Wisata Gunung Bunder yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Sudah setahun lebih Baliah mengemis di tempat ini.
"Tadinya di Curug Cigamea, terus di sini tiap Sabtu sama Minggu."
"Kalau hari-hari biasa, keliling (sekitar pemukiman)," ujarnya saat dijumpai di kediamannya, Jumat (12/1/2024).
Terkait dengan gayanya meminta-minta, Baliah mengaku itu merupakan inisiatifnya.
Ia mengetahui bahwa dirinya sedang diperbincangkan oleh warganet.
Namun, dia tidak memahami secara utuh konteks dari viral, karena dia bukanlah orang yang paham akan teknologi.
Baliah mengaku, dalam sehari, penghasilannya mengemis mencapai Rp 100.000.
Namun, itu merupakan penghasilan kotor karena masih harus dipotong untuk biaya ojek.
Jarak dari rumahnya ke lokasi mengemis sekitar 30 menit.
"Ojek bolak balik Rp 60.000-Rp 70.000, jajan anak Rp 10.000, beli (voucer koin) WiFi Rp 4.000 (untuk anaknya),"
"sisanya buat beli beras (makan)," ungkapnya.
***
Artikel ini diolah dari TribunBogor
Sumber: Tribun Bogor
Alasan 5 Agustus 2025 Jadi Hari Terpendek Tahun Ini, Tak Terasa, Tapi Nyata, Rotasi Bumi Ngebut! |
![]() |
---|
Melon Musim Dingin, Cara Unik untuk Menyejukkan Diri dari Teriknya Musim Panas di Tiongkok |
![]() |
---|
Ryu Kintaro Trauma Gegara Konten 'Perintis', Ayah Bongkar Isi Hati Sang Anak: Pa, Aku Takut Ngomong |
![]() |
---|
Viral Trend Pamer Wajah Pacar yang Mirip Orang Terkenal, Ada Zayn Malik hingga Kim Jong Un |
![]() |
---|
Daftar Pekerjaan yang Diprediksi Bakal Hilang pada Tahun 2030, Ada Tenaga Administrasi Perkantoran |
![]() |
---|