Berita Viral
Melas, Menantu Diusir Mertua Gegara Beda Pilih Capres, Istri Cuek Lihat Suami Punguti Baju ke Kardus
Virak mertua tega usir menantu gara-gara beda pilihan capres. Pilihan mantu ternyata kalah unggul dilihat dari hasil quick count.
Editor: Monalisa
Untuk korban ada 2 orang, salah satunya anggota KPPS dan sedang kita dalami. Sementara laporan sudah masuk ke Polresta," tambah dia.
Sementara itu Camat Jelutung Hartono mengatakan ketua RT yang menjadi korban sempat berbincang dengan massa yang datang ke TPS.
"Benar memang ada terjadi keributan. Karena ada beberapa orang datang ke TPS.
Dan TPS tersebut langsung menghubungi pak RT saat itu Pak RT lagi tidur, namun setelah mendengar ada keributan beliau langsung bangun dan turun," kata Hartono. Kamis (15/2/24)

Dia menyebut saat ketua RT yang menjadi korban kemudian dipukul di bagian kepala.
"Setelah satu jam setengah di rumah sakit, pak RT sudah diperbolehkan untuk pulang.
Ada 2 korban, satu tangan dan kedua kepalanya," tutupnya.
PKN Provinsi Jambi angkat suara Sekretaris Pimda PKN Provinsi Jambi, Eko Harwanto angkat bicara soal keributan yang terjadi di TPS 23 RT 31 Payo Lebar, Kecamatan Jelutung Kota Jambi.
Berdasarkan keterangan dari Eko, kejadian terkadi pada pukul 00.00 WIB saat penghitungan suara di TPS 23.
Saat itu pimpinan PKN Provinsi Jambi beserta rekan tim sukses yang berjumlah 5 orang datang ke TPS 23.
Mereka mendapatkan informasi jika suara caleg PKN, RWA adalah 0 atau kosong.
Menurut Eko, Ketua Pimda PKN Jambi sempat mendatangi petugas KPPS TPS 23 dan bertanya baik-baik.
Benar saat itu hanya ada 4 suara untuk caleg RWA.
Baca juga: Daftar Orang Meninggal saat Pemilu 2024: Nenek & Kakek Jatuh saat Mencoblos hingga Pemilik Rumah TPS
Merasa tidak puas, Ketua Pimda melontarkan kata-kata masalah adanya dugaan politik uang dari caleg tertentu (lawan politik).
Hingga akhirnya terjadi keributan.
Tm caleg yang dituduh melakukan money politic menyerang Ketua Pimda PKN dengan benda tumpul.
Menurut Eko, pimpinan PKN terluka di kepala dan tubuhnya lebam karena diinjak-injak oleh penyerang.
Melihat kejadian ini, rekan-rekan Ketua Pimda PKN Jambi bereaksi melindungi ketua dan menariknya.
Lalu Ketua Pimda PKN kembali ke TPS 16 dekat rumahnya. Sesampainya di lokasi TPS 16, ketua Pimda rencananya akan dibawa ke RS.
"Tidak berapa lama datang orang-orang dari P (ketua RT), mengejar lagi Ketua Pimda membawa senjata besi dan masuk ke dalam TPS memaki-maki dan mengancam akan membunuh ketua Pimda," kata Eko.
Ia mengatakan kejadian tersebut juga disaksikan semua orang di TPS 16.
Karena merasa terancam, Ketua Pimda kembali berlari menyelamatkan diri dan dibawa ke RS DKT untuk mendapatkan pertolongan pertama.
"Selanjutnya kami membuat laporan polisi ke Polresta Jambi.
Saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian atas kejadian tersebut,” ungkap Eko.
Ia mengatakan yang menjadi perhatian adalah penghitungan suara yang seharusnya berurutan dari Capres, DPR-RI, DPD-RI, DPRD Provinsi, terakhir DPRD Kota dan adanya bukti foto bahwa telah terjadi money politic di TPS RT 31 tersebut.
"Ini justru dilanggar oleh pihak KPPS, dengan perhitungan suara DPRD Kota yang didahulukan," tutupnya.
Artikel ini diolah dari TribunJakarta.com dan TribunSumsel.com
Sakit Hati Ditinggal Suami, Wanita di Lubuklinggau Bakar Rumahnya yang Ternyata Sudah Dibeli Orang |
![]() |
---|
Viral Sosok Siswa Pamerkan Porsi Semangka 'Setipis Tisu' di MBG, Langsung Banjir Komentar |
![]() |
---|
Dari Antar Pesanan ke Maut: Kronologi Ojol Terlindas Rantis, Roda Besi Brimob Hentikan Napas Affan |
![]() |
---|
Roda Besi Brimob Renggut Nyawa Ojol, Teriakan Berubah Tangisan, Kapolri Tunduk Meminta Maaf |
![]() |
---|
Malam Mencekam di Jakarta, Ojol Terlindas Rantis Brimob saat Demo, Video Amatir Viral di Medsos |
![]() |
---|