Berita Viral
Ngeluh Nama Caleg Terlalu Banyak, Lansia di Sumsel Meninggal saat Nyoblos, Banjir Air Mata
Innalillahi, lansia bernama Samilah, meninggal saat berada di bilik suara, dia sempat ngeluh nama caleg terlalu banyak.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Seorang lansia tiba-tiba tidak sadarkan diri saat menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2024.
Dia meninggal di bilik suara hingga membuat warga lain histeris.
Peristiwa tersebut terjadi di TPS 01 Kelurahan Pasar Baturaja, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Rabu (14/2/2024).
Korban adalah Samilah (61). Lansia ini tiba-tiba saja tak sadarkan diri lalu meninggal dunia.
Baca juga: Kericuhan di TPS Sampang, Warga Sandera 3 Petugas KPPS, Ketua KPU Buka Suara, Ternyata Salah Paham

Samilah awalnya antusias datang ke tempat pemungutan suara (TPS) di daerahnya.
Samilah pun berdandan bak hendak ke kondangan di rumahnya sebelum berangkat ke TPS.
Bahkan dia terlihat sehat saat berangkat untuk mencoblos pada Pemilu 2024 ini, tak ada tanda-tanda sakit.
Ia bersama anaknya berangkat pagi-pagi sekali ke TPS.
"Pagi-pagi dia sudah bepupur, sudah berdandan cantik. Saya bilang tunggu dulu, belum buka TPS." kata Fendi, suami Samilah.
Menurut Fendi, istrinya tidak ada penyakit hanya kadang-kadang darah rendah.
Sebelum berangkat ke TPS, Samilah pun sudah sarapan, makan pempek dan minum kopi.
Keluarga mereka memang tidak biasa sarapan pagi.
Sementara itu, menurut informasi wanita kelahiran Lampung 14 Mei 1963 ini dikabarkan jatuh saat sedang mencoblos di TPS.
Sebelum tak sadarkan diri, Samilah sempat mengeluh bingung dan pusing karena terlalu banyak nama calon legislatif (caleg) saat mencoblos di Pemilu 2024.
"Bingung banyak nian namonyo (bingung banyak sekali namanya)" kata Lina (putri almarhumah) menirukan ucapan almarhumah sebelum terduduk di TPS.

Lina mendampingi Samilah saat mencoblos untuk menyalurkan hak pilihnya di Pemilu 2024.
Menurut Lina saat mencoblos dia bersebelahan dengan bilik suara tempat sang ibunda mencoblos.
Setelah mengeluh pusing melihat banyak nama caleg, Samilah tiba-tiba seperti mau terduduk dan langsung dibantu warga.
Kemudian Samilah dilarikan ke rumah sakit.
Ibu enam anak ini diketahui sudah meninggal belum tahu apakah meninggal di jalan atau di rumah sakit.
Baca juga: Ketua KPPS di Banyuwangi Meninggal, Selesai Hitung Suara Napas Tersengal-sengal, Diduga Kelelahan
Menurut informasi wanita kelahiran Lampung 14 Mei 1963 ini dikabarkan jatuh saat sedang mencoblos di TPS 1 Kelurahan Pasar Baturaja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU.
Terpisah Camat Baturaja Timur Yoyin Arifiyanyo mendapat laporan dari stafnya tentang warga yang jatuh saat mencoblos.
"Saya dapat informasi ibu Samilah jatuh saat sedang mencoblos kemudian dilarikan ke rumah sakit dan meninggal " kata Yoyin.
Menurut informasinya jenazahnya segera dibawa pulang ke rumah duka diJalan Kapten Syahrial Lr. Aries Kecamatan Baturaja Timur dekat TPS tempat almarhum memilih.
Di kesempatan itu Ketua Bawaslu OKU Yudi Risandi mengaku sudah mendapat informasi tentang pemilih yang jatuh saat mencoblos dan kemudian meninggal.
Kisah Lain: Ketua KPPS di Banyuwangi Meninggal, Selesai Hitung Suara Napas Tersengal-sengal
Ketua KPPS di Banyuwangi meninggal dunia diduga karena kelelahan.
Selesai hitung suara, ketua KPPS di Banyuwangi tersebut napasnya tersengal-sengal.
Sempat dilarikan ke Puskesmas dan dapat perawatan medis, sayang nyawa ketua KPPS di Banyuwangi tersebut tak tertolong.
Seorang Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Banyuwangi, meninggal saat bertugas, Rabu (14/2/2024).
Ia adalah Dulhanan (50), yang bertugas sebagai Ketua KPPS TPS 18 Dusun Pasinan Timur, Desa/Kecamatan Singojuruh.
Sebelum meninggal, Dulhanan sempat mengeluh pusing dan sesak napas saat bertugas.
Kejadiannya sekitar pukul 16.00 WIB, usai penghitungan suara capres-cawapres.
Baca juga: Unik! TPS di Probolinggo Usung Konsep Pewayangan, Petugas KPPS Dandan Bak Dewi Sinta & Gatotkaca

Anggota PPS Desa Singojuruh, Abdul Konik menerangkan, korban meminta agar dibawa ke puskesmas terdekat usai mengeluh sakit.
Dulhanan pun dibawa ke puskesmas dengan kondisi cukup memprihatinkan.
Saat itu, napas Dulhanan sudah mulai tersengal-sengal.
Perawatan di puskesmas tak membuat kondisinya membaik.
"Kemudian dirujuk ke RS PKU Muhamadiyah Rogojampi," kata Konik.
Di rumah sakit itu, Dulhanan sempat mendapat perawatan intensif.
Baca juga: Diterpa Angin Kencang, TPS di Deliserdang Roboh, 3 Saksi & 1 Anggota KPPS Tertimpa: Ya Allah
Ia diberi bantuan pernapasan melalui selang oksigen.
Kondisinya pun sempat membaik. Namun kondisi itu tak bertahan lama.
"Teman-teman PPK sempat menjenguk saat kondisinya mulai membaik. Tapi kemudian mendapat kabar bahwa sudah kritis," katanya.
Dulhanan menghembuskan napas terakhir di rumah sakit. Jenazah dibawa pulang dan disemayamkan di rumahnya.
Konik mengaku tak mengetahui persis penyebab meninggalnya Dulhanan.
Ada kemungkinan, ia dalam kondisi kelelahan saat terakhir kali bertugas.
"Ada tidaknya penyakit bawaan, kami belum bisa memastikan," katanya.
***
Artikel ini diolah dari TribunSumsel
Sumber: Tribun Sumsel
Begini Wujud Rumah Rp140 Juta yang Dibeli Anggun Sopir Bank Jateng, Saksi Bisu Kasus Rp10 Miliar |
![]() |
---|
Jejak Uang Curian Sopir Bank Jateng, dari Rp10 Miliar Sisa Berapa? Sempat Beli Rumah dan Mobil |
![]() |
---|
Dulu Sembelih Hewan, Kini Pacar Jadi Korban: Aksi Sadis Alvi Si Mantan Jagal, Lesu Minta Maaf |
![]() |
---|
Bawa Kabur Rp10 Miliar, Sopir Bank Jateng Ternyata Masih Punya Utang, Beli Rumah Tapi Belum Lunas! |
![]() |
---|
Drama Rp10 Miliar! Sopir Bank Jateng Ditangkap saat Tidur, Uang Curian Dipakai Beli Rumah dan Mobil |
![]() |
---|