Batal Nikah karena Tunangan Berulah, Gadis Pergoki Calon Suami Booking Cewek: Suka Janda Anak 2

Hingga saat ini, Guo telah melakukan perjalanan ke lebih dari 40 kota dan menghabiskan lebih dari 30.000 yuan.

Baca juga: Gadis Pemilik 4 Rumah dan 10 Hektar Tanah Buat Pengumuman Cari Suami, Janji Tak Minta Banyak Mahar

Namun, semangatnya untuk berwisata perlahan memudar.

“Mungkin ini saatnya saya kembali ke orang tua saya,” ujar Guo.

Dia mengatakan ingin pulang ke rumah dan kembali membuka hati untuk mencari jodoh.

Ketika ditanya tentang opininya mengenai tradisi membayar mahar, Guo berkata: “Ini tidak adil, tapi kebanyakan pria akan tetap mengikuti adat tersebut karena mereka tidak punya pilihan.”

Kisah ini viral di media sosial dan mengundang berbagai macam komentar dari netizen.

Seseorang berkata: “Dia tidak akan senang jika meminjam uang untuk menikah, jadi menurut saya dia mengambil keputusan yang tepat.”

“Dia menjaga dirinya sendiri. Hebat!" kata yang lain.

Beda Budaya, Pria Asia Kaget Menikahi Gadis Ukraina Malah Diberi Mahar Puluhan Juta Rupiah

Viral kisah cinta pria asal China dengan wanita Ukraina, beda budaya kaget saat nikah mempelai wanita malah beri mahar.

Awalnya hubungan mereka ditentang keluarga mempelai wanita.

Meski begitu, mereka tetap menjalin hubungan cinta hingga akhirnya menikah.

Dilansir TribunTrends dari Eva.vn Selasa (12/9/2023), wanita bernama Yulia tumbuh dalam keluarga berkecukupan di Ukraina.

Orang tuanya merupakan pengusaha sukses.

Dia adalah anak tunggal, jadi sejak kecil orang tuanya sangat memanjakannya.

Baca juga: SOSOK Bule Polandia Dinikahi Pria Sinjai, Weronika Kuras Mualaf Tahun Lalu, Ini Profesinya Dulu

Namun Yulia sama sekali tidak sombong, melainkan gadis yang sederhana, aktif, dan murah hati.

Dia sangat menyukai budaya dan adat istiadat China, dia sudah lama berniat menikah dengan pria Tionghoa.

Saat kuliah, dia juga mengambil jurusan bahasa Mandarin, namun kecewa karena tidak ada lelaki Tionghoa di kelasnya.

Suatu malam, Yulia tanpa sengaja melihat seorang pria Tionghoa tampan di perpustakaan.

Untuk berlatih bahasa Mandarin, dia menyapanya: “Halo, senang bertemu dengan Anda . ” 

Nama pria ini adalah Quach Thieu, dari Mongolia Dalam (China) dan 9 tahun lebih tua dari Yulia.

Quach Thieu kemudian mulai menjelaskan budaya Tionghoa kepada Yulia.

Dia mengajarinya menulis aksara Tionghoa dan bercerita tentang sejarah dan adat istiadat Tiongkok.

Lambat laun, hubungan keduanya menjadi semakin dalam.

Mereka sering berjalan-jalan di Ukraina bersama-sama, berpegangan tangan dan membicarakan kehidupan dan impian satu sama lain.

Yulia berharap suatu hari nanti pergi ke China untuk merasakan budaya dan adat istiadat di sana.

Quach Thieu mulai menabung dan berencana mengajak kekasihnya jalan-jalan ke China.

Namun sayangnya, hubungan mereka ditentang oleh keluarga Yulia.

Karena mereka tidak ingin putri semata wayangnya dinikahi pria Tionghoa.

Selain itu, kondisi keluarga Quach Thieu tidak begitu baik.

Namun kakek Yulia sangat menyukainya.

Oleh karena itu, orang tuanya lambat laun menerima.

Quach Thieu kemudian juga memperkenalkan Yulia kepada orang tuanya.

Melihat putranya belajar di luar negeri dan mencari pacar, orang tuanya sangat bahagia.

Yulia sangat diapresiasi oleh orang tua Quach Thieu.

Pada tahun 2021 lalu, keduanya menggelar pernikahan sederhana di Ukraina tanpa kehadiran keluarga mempelai pria, karena orang tua mempelai pria berhalangan hadir.

Meski tidak digelar mewah, keduanya tetap bahagia dan puas.

Baca juga: Masih Kuliah, Gadis Samarinda Dinikahi Bule Uzbekistan Cari Uang dari Ngonten, Ngajar Bahasa Turki

Di malam pernikahan, tiba-tiba Yulia mengeluarkan sebuah amplop dan berkata kepada Quach Thieu: "Sayang, ini maharku.

Ada 20.000 yuan (sekitar Rp 42 juta) di sini, yang diberikan oleh orang tua saya.

Orang tuaku merasa bersalah karena tidak membelikan kita rumah atau mobil, jadi mereka memberi kita uang ini."

Melihat istrinya memberinya uang, Quach Thieu tertegun dan langsung menolak Yulia.

"Aku tidak dapat menerima uang ini. Menurut adat Tionghoa, ketika seorang laki-laki menikah, ia harus memberikan sejumlah uang kepada keluarga mempelai wanita.

Saya tidak bisa memberi Anda uang, jadi sekarang saya harus menerima uang ini?" Kata Quach Thieu.

Setelah menikah, pasangan muda ini berencana pergi ke China untuk berbulan madu, dan juga mengunjungi orang tua Quach Thieu.

Selama berada di China, Yulia lambat laun berintegrasi dengan budaya dan lingkungan di sana.

Dia mulai belajar berbicara bahasa Mandarin, mencoba makan dengan sumpit, dan belajar cara membuat pangsit dan memasak makanan Tiongkok.

Dia dan ibu mertuanya rukun, seperti ibu dan anak perempuannya.

Melihat perubahan istrinya, Quach Thieu merasa lega dan bangga pada istrinya.

(TribunSumsel.com/ Aggi Suzatri, TribunTrends/Tiara)

Sebagian diolah dari artikel TribunSumsel.com.