Breaking News:

Berita Viral

Curhat Wanita Dapat Perlakuan Tak Menyenangkan saat Buat Laporan Pelecehan, Polda Sumut Klarifikasi

Polda Sumatera Utara buka suara soal adanya yang mengaku dapat perlakuan tak menyenangkan saat membuat laporan dugaan pelecehan.

Editor: jonisetiawan
Instagram.com/@medianyampah
Wanita buat laporan dugaan pelecehan, namun tak ditanggapi dan malah mendapat perlakuan kurang menyenangkan. 

TRIBUNTRENDS.COM - Pihak Polda Sumatera Utara buka suara soal adanya wanita bernama Devva Rizki Kholisyah yang mengaku dapat perlakuan tak menyenangkan saat membuat laporan pelecehan.

Devva bercerita jika dirinya ke SPKT Polda Sumut untuk bikin laporan jika dirinya jadi korban pelecehan.

Namun sayang, kala itu dia malah dituding main serong dengan pria hidung belang.

Tudingan itu diduga terlontar dari oknum Polisi yang menerima laporan.

Lantas, benarkah curhatan wanita tersebut?

Baca juga: NASIB TikToker Korea Mendadak Hilang, Terakhir Posting 22 Juli, Diduga Tersandung Kasus Pelecehan

Ilustrasi Polisi, buka suara soal
Ilustrasi Polisi, buka suara soal sadanya wanita bernama Devva Rizki Kholisyah yang mengaku dapat perlakuan tak menyenangkan saat membuat laporan pelecehan. (KOMPAS.com/NURWAHIDAH)

Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi belum menjawab soal dugaan tudingan yang dilontarkan salah satu personel tersebut.

Namun, kata Hadi, Devva datang ke SPKT Polda Sumut pada Minggu 31 Desember, Devva datang untuk membuat laporan dugaan tindak pidana pelecehan dan yang menerima petugas piket.

Saat proses penginputan data, petugas meminta keterangan singkat mengenai identitas dan kronologi.

Kemudian, petugas bertanya mengenai saksi yang melihat dan ia menyatakan tidak ada yang melihat atau hanya dia seorang diri.

Setelah itu, kata Hadi, berdasarkan hasil klarifikasi personel, wanita itu disebut marah-marah dan meninggalkan gedung SPKT Polda Sumut.

"Petugas input meminta data saksi namun pelapor mengatakan tidak ada karena peristiwa dialaminya sendiri tidak di ketahui orang lain. 

Pelapor marah-marah sambil meninggalkan gedung spkt Polda Sumut," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (2/1/2024).

Hadi menjelaskan, Devva tetap jadi membuat laporan, tetapi keesokan harinya yakni Senin (1/1/2024) dengan bukti laporan STTLP/B/1/I/2024/SPKT/POLDA SUMATRA UTARA atas nama Devva Rizki Kholisyah.

Saat ini polisi masih menyelidiki laporan dugaan pelecehan seksual yang dilayangkan wanita tersebut.

"Saat ini laporan dalam proses penyelidikan," katanya.

Anak polisi buat laporan dugaan pelecehan, namun tak ditanggapi dan malah mendapat perlakuan kurang menyenangkan.
Anak polisi buat laporan dugaan pelecehan, namun tak ditanggapi dan malah mendapat perlakuan kurang menyenangkan. (Ist)

Sebelumnya, viral di media sosial seorang wanita asal Medan yang mengaku anak polisi menangis lantaran laporannya tak ditanggapi oleh polisi.

Wanita tersebut mengaku membuat laporan ke polisi atas kasus dugaan pelecehan yang dialaminya melalui pesan Whatsapp.

Namun bukannya ditanggapi, polisi yang menerima laporannya tersebut malah menuduh wanita itu bermain tubang.

Curhatan wanita tersebut kini viral setelah diunggah oleh akun Instagram @medianyampah.

Dalam keterangan unggahan itu disebutkan bahwa wanita itu melaporkan insiden yang dialaminya ke Polda Sumatera Utara.

“Seorang warga Medan yang merupakan anak polisi diduga korban pelecehan melalui WhatsApp datang melapor ke @poldasumaterautara akan tetapi mendapat perlakuan yang sangat menyayat hatinya,” isi narasi dalam keterangan unggahan itu.

Dalam video berdurasi singkat tersebut, tampak wanita itu berjalan seorang diri pada malam hari.

Ia mengatakan bahwa dirinya baru saja membuat laporan, namun malah mendapat perlakukan yang kurang menyenangkan.

Wanita tersebut malah dituduh bermain dengan tubang (tua bangka) atau istilah jaman sekarang disebut sugar daddy.

“Buat laporan aku di sini, aku anak polisi, bapakku udah meninggal, dibilang aku main tubang, apa nggak paten kali jadi manusia,” ungkap wanita tersebut sambil menangis.

Menurut pengakuan wanita itu, ia mendatangi Poldasu bersama sang adik, namun sang adik malah ditahan.

Namun wanita tersebut tak menjelaskan apa penyebab adiknya ditahan di tempat itu.

Wanita tersebut juga mengatakan bahwa dirinya sudah mengirim seluruh bukti pelecehan yang dialaminya, namun polisi tersebut tak percaya, dan malah menuduh wanita itu melakukan hal yang tidak-tidak.

“Itu ha, ditahannya adekku di situ, tolonglah tolonglah katanya, dari sana tadi aku,” kata wanita itu.

“Udah bagus bagus aku dari sana, buktinya mana, udah kukirim semua, udah kubuat, udah kukasih.

Namanya pun udah ku kasih, semua udah ku kasih, ditahannya adekku di sana cobaklah. 

Dibilangnya aku main tubang, mana buktinya aku main tubang,” sambungnya.

Baca juga: Jadi Korban Pelecehan, Anak Polisi Dapat Perlakuan Tak Menyenangkan saat Buat Laporan, Adik Ditahan

Unggahan video itu kini viral di media sosial. Sontak unggahan itu ramai oleh komentar-komentar warganet.

“Keluarga polisi saja sulit apalagi kami yang tidak punya silsilah keluarga terkait,” tulis @setiawanheri_real.

“Anak polisi aja di gitukan, apalagiiii warga biasa yang bukan keluarga polisi,” tulis @irbani1982.

“Anak polisi lapor polisi di gitukan, apa lagi kami anak singkong lapor polisi,” tulis @dery_indo.

“Kenapa gak langsung kesebelahnya kk,itu propam siap tampung,” tulis @togapucip6875.

“Semakin hari semakin membuat masyarakat kehilangan kepercayaan sama mereka,” tulis @kos_adventure_store.

Kasus Lain: Korban Begal Dimintai Uang Oleh Polisi saat Bikin Laporan

Beberapa waktu lalu juga viral curhatan seorang perempuan yang menjadi korban begal di Jalan Setiabudi, Kota Bandung.

Sebab dirinya mengaku dimintai sejumlah uang oleh polisi saat membuat laporan pengaduan.

Dia menceritakan pengalaman pahit tersebut di media sosial Tiktok dan kemudian menjadi viral.

Baca juga: TERIAKAN Emak-emak saat Demo di Kantor Bupati Pohuwato Gorontalo, Massa Pasrah Dipukul Polisi: Ampun

Dalam pengakuannya, perempuan dengan akun mutiara IP ini mengaku telah menjadi korban begal di sekitar area Secapa AD, Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, Jumat malam.

Setelah sepeda motor yang dikendarainya dirampas, dia melaporkan itu ke aparat kepolisian.

Tangkapan layar curhatan korban begal yang dimintai uang saat melapor ke Polsek Sukasari, Bandung.
Tangkapan layar curhatan seorang korban begal yang dimintai uang saat melapor ke Polsek Sukasari, Bandung.

Namun, saat membuat laporan, Mutiara menyebut, petugas meminta sejumlah uang untuk makan dan bensin kendaraan.

"Jadi, Jumat malam, aku kena begal di Secapa.

Pas malam aku dibegal, aku langsung buat laporan ke Polsek terdekat," tulis dia dalam unggahan yang dilihat pada Selasa (26/9/2023).

Besoknya, korban menemukan motornya dijual di platform media sosial Facebook.

Korban pun langsung mendatangi Polsek untuk menginformasikan temuannya tersebut.

"Paginya ke Polsek lagi buat ngasih laporan kalau motor aku ketemu di marketplace," katanya.

Ilustrasi korban begal.
Ilustrasi korban begal. (Darwinsyah/BangkaPos)

Saat hendak meninggalkan Polsek, korban mengaku diminta sejumlah uang oleh anggota Polsek untuk uang bensin.

"Pas mau cabut nih, tiba-tiba minta uang bensin dan makan cenah, aku bilang cuma ada Rp 200 ribu, tapi disenyumin tipis yuhu.

Terus aku naikin, ya udah Rp 500 ribu pak, saya ini juga tanggal tua.

Baca juga: Putrinya Disekap, Aktor Duga Mantan Istri Terlibat, Buat Laporan: Anak di dalam Keadaan Ketakutan

Kurang cenah gaiis Rp 500 ribu mah teu karasa, minta sejuta cenah langsung berangkat.

Tapi karena aku belum ada uangnya jadi aku tunda besok," tulis dia.

"Tapi belum ganti hari, pas di cek lagi ternyata udah ke jual motornya," tulis dia.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, mengatakan, pihaknya sudah mendapat informasi tersebut dan sedang dilakukan pengecekan.

"Sedang dilakukan pengecekan ke Polsek," ujar Budi.

***

Artikel ini diolah dari TribunMedan

Sumber: Tribun Medan
Tags:
pelecehanMedanPolda Sumut
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved