Breaking News:

Pengungsi Rohingya

Cerita Dokter Ardi Santoso, Turun Tangan Obati Pengungsi Rohingya Gratis, Kecewa dengan Pemerintah

Dokter Ardi Santoso kecewa dengan pemerintah Indonesia yang terkesan diam dengan pengungsi Rohingya, dia akhirnya turun tangan obati pengungsi.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/Ist
Ardi Santoso, dokter spesialis anak asal Solo, memberikan pengobatan gratis untuk pengungsi Rohingya di Aceh. 

TRIBUNTRENDS.COM - Dokter Ardi Santoso kecewa dengan pemerintah Indonesia, dia akhirnya memilih turun tangan untuk mengobati pengungsi Rohingya.

Diketahui, dokter spesialis anak itu memberikan pengobatan gratis untuk para pengungsi Rohingya  pada 25-26 Desember 2023 lalu.

Dokter asal Solo itu nekat berangkat ke kamp pengungsi Rohingya di Aceh dengan dana pribadi untuk membantu para imigran.

Ardi mengatakan, kenekatannya untuk pergi sendiri ke Aceh karena panggilan jiwa untuk mengobati ratusan pengungsi Rohingya yang kesehatannya memprihatinkan.

Baca juga: Pengungsi Rohingya Gelar Aksi Mogok Makan, Tuntut Penampungan Lebih Layak Seperti Kamp Bangladesh

Dokter spesialis anak, Ardi Santoso, memberikan pengobatan gratis untuk pengungsi Rohingya
Dokter spesialis anak asal Solo, Ardi Santoso, memberikan pengobatan gratis untuk pengungsi Rohingya di Aceh, 25-26 Desember 2023. Pengobatan itu dilakukan Ardi atas dasar panggilan kemanusiaan dengan merogoh kocek pribadi.

"Saya berada di tempat pengungsian di wilayah Pidie, ada ratusan pengungsi di situ dengan kondisi memprihatinkan, saya pemeriksaan di sana," ungkap Ardi kepada Tribunnews, Kamis (28/12/2023).

"Biaya sendiri, tidak dibiayai UNHCR (lembaga PBB untuk mengurusi pengungsi). 

Saya bawa obat dari Solo ke sana," imbuhnya.

Ada dua lokasi penampungan pengungsi Rohingya yang didatangi Ardi.

Pertama ialah gedung Yayasan Mina Raya di Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Aceh.

Ia menyebut banyak pengungsi yang mengalami demam, batuk, dan pilek.

Selain itu, penyakit infeksi kulit menghantui para pengungsi karena minimnya air bersih di tempat pengungsian.

Menurut kesaksian Ardi, kondisi pengungsi makin memprihatinkan karena tidak ada bantuan yang memadai dari pemerintah.

Petugas mengecek jumlah Rohingya yang menempati eks Kantor Imigrasi Lhokseumawe.
Petugas mengecek jumlah Rohingya yang menempati eks Kantor Imigrasi Lhokseumawe. (Dokumen Petugas)

Bantuan untuk pengungsi hanya didapat dari UNHCR dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

Lokasi kedua yang didatangi Ardi yaitu pengungsian di Balai Meuseraya Aceh (BMA) di Lampriet, Banda Aceh.

Pengungsi yang ditolak di pesisir pantai dibawa ke sana menggunakan truk.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Ardi SantosoRohingyaAcehdokter spesialis anak
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved