Berita Viral
PILU Penjual Roti di Depok, Dipukul Gegara Diduga Lecehkan Bocah, Ternyata Salah Paham 'Mau Kencing'
Seorang bocah perempuan berusia enam tahun diduga dilecehkan oleh pedagang roti keliling di Pasir Putih, Depok, Jawa Barat.
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Nasib seorang pedagang roti di Depok yang dianiaya karena diduga melakukan pelecehan.
Penjual roti itu dituduh melecehkan bocah yang hendak beli dagangannya.
Dalam video, terlihat pedagang tersebut membuka resleting celana di depan sang bocah.
Baca juga: BONGKAR Dugaan Pelecehan, Pengajar di Ponpes Serpong Malah Dipecat, Saya Lapor ke Kemenag
Seorang bocah perempuan berusia enam tahun diduga dilecehkan oleh pedagang roti keliling di Pasir Putih, Depok, Jawa Barat.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat pedagang roti itu membuka resleting celananya di hadapan sang bocah.

Menanggapi ini, Kapolsek Bojongsari Kompol Yefta Ruben mengatakan, ada kesalahpahaman mengenai peristiwa itu.
"Telah terjadi kesalahpahaman antara saudari S (orangtua bocah) dengan CS (pedagang roti) hingga terjadi pemukulan," kata Yefta saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/12/2023).
Yefta mengatakan, persoalan ini telah diselesaikan secara damai oleh orangtua bocah itu dan pedagang roti.
Kedua belah pihak sepakat menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
Kejadian bermula saat CS berkeliling jualan roti di Pasir Putih, Sawangan, Depok, Minggu (17/10/2023) pagi.
CS pun dihampiri seorang anak yang hendak membeli roti dagangannya.
"Pada saat si anak datang untuk membeli roti, kemudian CS membuka resleting celana di depan anak tersebut dengan alasan mau buang air kecil," ungkap Yefta.
Melihat CS membuka celana, anak perempuan itu pun ketakutan dan langsung lari ke rumah untuk melaporkan hal tersebut pada orangtuanya.
Baca juga: FAKTA Hoaks Dugaan Pelecehan Pengurus BEM FMIPA UNY, Pengunggah Curhat Laki-laki, Dipicu Sakit Hati

"Kemudian S datang ke lokasi yang tidak jauh dari rumah dan langsung memukul dan menuduh CS telah berbuat pelecehan," tutur Yefta.
Setelah dikonfirmasi dan diminta menjelaskan kejadian yang sebenarnya, anak perempuan itu mengatakan bahwa CS tidak menyentuh bagian tubuh atau menyentuh bagian sensitif dari sang anak.
Akhirnya, orangtua anak itu tidak melanjutkan masalah ini.
Kedua belah pihak memutuskan berdamai dan sepakat tidak akan saling menuntut di kemudian hari.
Kelakuan Kepsek di Sampang Lecehkan Guru & Murid, Pegang Bagian Sensitif, Korban: Saya Trauma
Heboh seorang kepala sekolah di Sampang Jawa Timur berinisial MF (57) dilaporkan guru dan wali murid atas tindakan pelecehan seksual.
Kepsek SDN 2 Madulang, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur itu diduga melakukan pelecehan seksual secara verbal dan non-verbal.
Salah satu pelapor, HL, menjelaskan, pelecehan yang dilakukan MF. Sang kepala sekolah menyentuh beberapa wilayah sensitif tubuh HL dan ucapan-ucapan yang dianggap tidak senonoh.
"Pernah saya dipanggil ke ruang kerjanya mengambil seragam sekolah. Di dalam ruangan itu saya dipepet ke tembok sampai saya ketakutan," ujar HL melalui sambungan telepon seluler, Kamis (7/12/2023).
Baca juga: Kepsek SMPN 1 Ponorogo Minta Iuran untuk Beli Mobil Sekolah, Wali Murid Keberatan: Harus Innova?

HL menambahkan, pada kesempatan lain, MF sering melontarkan kata-kata tidak senonoh.
Awalnya, kata-kata itu dianggap guyonan tetapi itu dilakukan setiap waktu.
"Akhirnya saya risih dan tidak nyaman. Bahkan membuat saya trauma," ungkapnya.
Tidak hanya itu, SH, pelapor lainnya mengatakan, kata-kata yang mengarah kepada seksual dan merendahkan sering dikatakan MF di ruang guru. Terutama saat jam istirahat.
"Kalau jam istirahat itu guru kumpul di ruang guru. Pelecehan sering dilakukan di hadapan guru lain," ujar SH.
Para guru sudah muak dengan tingkah MF sehingga dilaporkan ke polisi.
Sebelum dilaporkan ke polisi, para guru sudah melaporkan ke dinas pendidikan.
"Oleh Disdik sudah dapat teguran, tapi tidak jera. Makanya kami laporkan ke polisi biar dapat efek jera," ungkapnya.
Pelaku bantah lakukan pelecehan seksual
MF mengaku perbuatannya itu bukan pelecehan seksual. Sebab dirinya tidak memiliki niat melecehkan siapa pun.
Pelaporan dirinya ke polisi dianggap persoalan pribadi guru di sekolah karena tidak senang kepada dirinya.
Baca juga: Kelakuan Kepsek NTT yang Hukum Siswa Makan Kertas, Blokir Nomor Telepon, Mangkir Panggilan Disdikbud
"Pelapor itu punya niat ingin menyingkirkan saya dari jabatan kepala sekolah. Pelapor sebelumnya pernah dapat teguran karena di sekolah tidak disiplin," kata MF melalui telepon seluler.
Dilaporkan ke Polisi Atas Kasus Pelecehan Seksual Ucapan yang disampaikan kepada para guru dan salah wali murid perempuan itu, menurut MF, hanya guyonan agar situasi sekolah tidak kaku dan tegang.
Namun jika hal itu dianggap pelecehan, pihaknya minta maaf.
"Ada salah persepsi sehingga ada pelaporan," katanya.
4 korban melapor ke Polres Sampang
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sampang, Aipda Sukardono membenarkan terkait laporan korban dugaan pencabulan.
Laporan disampaikan ke Polres Sampang pada Rabu (6/12/2023).
"Laporannya sudah kami terima. Ada 4 korban," ujar Sukardono saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (8/12/2023).
Sukardono menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan pelapor, tindakan pelecehan itu terjadi di sekolah. Ada pelecehan yang disampaikan dengan kata-kata, ada pula pelecehan fisik.
"Terlapor sering mencari kesempatan di sekolah dengan meraba-raba anggota tubuh sensitif wali murid perempuan. Sedangkan untuk guru, dilakukan dengan kata-kata," kata Sukardono.
Bahkan, ujar Sukardono, ada murid perempuan yang diajak ke ruang kerjanya untuk dilecehkan.
Modusnya, korban disuruh mengambil baju seragam anaknya.
Namun setelah tiba di dalam ruangan, korban dipepet ke tembok hingga menyebabkan korban ketakutan.
Diolah dari artikel Kompas.com
Sumber: Kompas TV
24 Jam dari Waktu Kejadian Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny, 38 Korban Masih Dicari Tim SAR |
![]() |
---|
Kesedihan Ibunda Alvan, Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny, Putra Bungsu Kesayangan Keluarga |
![]() |
---|
Sosok Alvan Korban Meninggal Tragedi Robohnya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Baru 4 Bulan Mondok |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Diberondong Karangan Bunga, Bentuk Protes Pembatalan Kenaikan Cukai Rokok |
![]() |
---|
Evakuasi Ponpes Al Khoziny: Terdengar Tangisan dari Balik Beton, Tujuh Nyawa Bertahan di Reruntuhan |
![]() |
---|