Berita Viral
KISAH Alam, Pria Disabilitas Jual Tisu Sambil Gendong Anak, Sering Puasa Gegara Dagangan Tak Laku
Kisah Alam, pria paruh baya yang harus berjuang untuk menyambung hidup di tengah kerasnya kehidupan. Dia gendong anak sambil jualan tisu.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Namanya Alam, pria paruh baya yang harus berjuang untuk menyambung hidup di tengah kerasnya kehidupan.
Meski memiliki keterbatasan fisik, Alam harus jualan tisu di pinggir jalan sampai malam hari.
Alam terkadang harus luntang-lantung di jalan bila tak dapat uang.
Sehari-harinya, ia jualan tisu di Cikarang dan juga Bekasi.
Dia menyusuri jalan sambil berharap ada saja masyarakat yang ingin membeli dagangannya.
Baca juga: Beri Tanda Persahabatan ke Teman, Bocah Pecahkan Gelang & Bagikan, Ibu Syok, Ternyata Simpan Kisah
Tak sendiri, Alam kerap mengajak sang anak bernama Sultan untuk berjualan mencari nafkah.
Hal ini dikarenakan bocah laki-laki itu hanya seorang diri di rumah dan tak ada yang menjaganya.

Di tengah keterbatasan fisik yang ia miliki, Alam bahkan rela menggendong buah hatinya itu untuk berkeliling jualan.
Tak jarang, mereka harus menahan lapar bila dagangannya tak juga laku dibeli orang.
Dengan penuh keikhlasan hati, Alam menjalani perannya setiap hari sebagai sosok ayah sekaligus kepala keluarga untuk anak laki-lakinya itu.
Menahan lapar dan lelah, sudah menjadi hal yang biasa ia rasakan sehari-hari.
Kisah ini pun dibagikan oleh seorang Tiktoker bernama Donny Ramadhan.
Lewat akun Tiktoknya @donnyrapu, ia membagikan momen saat Alam tengah menjajakan dagangannya sambil menggendong anak laki-lakinya itu.
Awalnya, sang Tiktoker bertanya tentang harga tisu yang Alam tawarkan.
Alih-alih hanya sekadar membeli tisu dagangannya, ia lantas mengajak Alam untuk makan bersama di sebuah warung bakso.
"Udah makan belum, mau makan di situ gak?," tanya Donny.
"Belum, nggak boleh masuk," kata Alam menjawabnya.
"Kan ada saya, gak apa-apa Pak," kata Donny lagi.
Diketahui, Alam setiap hari berjualan tisu dengan berkeliling Cikarang dan juga Bekasi.
Ia setiap hari membawa anak laki-lakinya itu berjualan karena di rumah tak ada orang yang menjaganya.
Sebelum berjualan keliling, Alam akan terlebih dahulu menunggu anaknya itu untuk bersekolah.
Hingga saat sang anak sudah pulang sekolah, ia baru mengajaknya pergi berjualan bersama.
"Emang Sultan gak capek?" tanya Donny.
Baca juga: Kisah Yamin, Lansia Jualan Durian di Pinggir Jalan hingga Jam 2 Malam, Cuma Untung Rp 5 Ribu
Bocah itu hanya geleng-geleng kepala menjawab pertanyaan tersebut.
Alam pun lalu berujar, ia selalu menggendong anak laki-lakinya itu agar ia tak kelelahan saat dibawanya mencari nafkah.
"Makanya dia saya gendong, ya udah resikonya jadi orangtua (capek)," kata Alam.
Alam bercerita, anak laki-lakinya itu memiliki fisik yang lemah.
Setiap merasa kelelahan, ia sering kali jatuh sakit.
Ialah alasan Alam rela menahan berat dan rasa lelahnya demi sang buah hati.
Ia tak mau anak yang ia bawa mencari nafkah itu, merasakan sakit akibat kelelahan.
"Kalau capek sakit dia," kata Alam.
"Makanya saya rela gendong-gendong kalau udah capek.
Soalnya kalau sakit repot biayanya, kalau lagi ada rejekinya ya alhamdulillah saya bisa jual Rp 5 ribu,"
"Kalau nggak ya harga Rp 4 ribu, Rp 3 ribu," kata Alam.
Pernah tak makan
Mengadu nasib di jalan, tentu Alam banyak berharap pada keberuntungan.
Biasanya Alam menjual tisu dagangannya seharga Rp 5 ribuan.
Baca juga: KISAH Bayi Dibuang Orang Tua, Sempat Bikin Heboh hingga Masuk Koran, Kini Mencari di Media Sosial
Walau demikian, tak jarang Alam mengaku dagangannya itu tak laku dibeli orang.
Pernah suatu ketika, ia dan Sultan bahkan sampai harus menahan lapar dan tak bisa makan.
Hal itu karena dirinya sama sekali belum mendapatkan uang, lantaran dagangannya belum juga ada yang beli.
"Pernah seharian kita dagang, nggak makan. Pernah gak dapat (uang) karena gak dibeli sama sekali,"
"Ya pernah diobral, yang penting bisa buat ongkos pulang," tutur dia.

Sang anak berprestasi
Walau hidup dengan kesederhanaan, Alam mengungkap bahwa anaknya adalah sosok yang berprestasi.
Nilai Sultan, selalu bagus di sekolahnya meski setiap hari terpaksa harus ikut sang ayah mencari nafkah.
Bahkan kata Alam, anak laki-lakinya itu juga mendapat peringkat 1 di kelas.
"Ranking mulu dia," kata Alam.
Baca juga: Kisah Gadis Indonesia Nikahi Bule Jerman, Suaminya Terlalu Romantis, Beri 365 Surat Cinta
Alam berharap, kedepan ia bisa menjalankan usaha yang lebih baik.
Ketimbang jualan tisu keliling, ia ingin sekali bisa membuka usaha jualan es teh di sekitaran rumahnya.
Dengan begitu, ia tak perlu lagi berkeliling sambil menggendong anak laki-lakinya itu lantaran khawatir tak ada yang jaga.
Sultan pun berharap, keinginan ayahnya itu bisa segera terwujud.
"Pengennya sih, cuma modalnya nggak ada," pungkasnya.
***
Artikel ini diolah dari TribunJakarta
Pernikahan Batal, Bripda Farhan Diduga Kabur karena Faktor Mental, Calon Istri Tuntut Proses Hukum |
![]() |
---|
Palu Diduga Jadi Tempat Persembunyian Bripda Farhan yang Tinggalkan Pengantin di Pelaminan |
![]() |
---|
Jejak Bripda Farhan Terendus, Kabur di Hari Akad Nikah, Mempelai Wanita Syok hingga Masuk RS |
![]() |
---|
Kalah Judi Rp 130 Juta, Hanafi Pegawai BPS Habisi Tiwi Gegara Rekening Sisa Rp 0, Modal Nikah Ludes |
![]() |
---|
Tangis Ibu Pecah! Temui Putrinya yang Tinggal di Rumah Reyot demi Cinta Tak Direstui |
![]() |
---|